Sponsors Link

19 Penyebab Pengapuran Tulang Bahu, Leher dan Tumit

Sponsors Link

Pengapuran tulang adalah sebuah gangguan pada seseorang yang dikarenakan ada peradangan pada sendinya, sehingga menyebabkan ujung tulang mengalami aus atau menipis. Gangguan ini biasa disebut juga sebagai osteoarthritis. Pada penderita pengapuran tulang, bantalan tulang sendi akan mengalami penipisan dari hari ke hari. Hal ini juga yang biasanya menyebabkan rasa sakit pada bagian yang mengalami pengapuran.

Pengapuran tulang bisa terjadi pada tulang manapun. Namun yang cukup sering terjadi adalah menyerang persendian pada tulang belakang, lutut, maupun pinggul. Jika pengapuran tulang menyerang bagian tulang belakang (leher hingga pinggang), maka gejalanya adalah rasa nyeri berkepanjangan dan ini cukup berbahaya karena bisa mempengaruhi sumsum dan saraf tulang belakang itu sendiri. Beberapa penderita pengapuran tulang juga mengalami yang namanya kesemutan bahkan mati rasa. (baca juga: Tulang Rawan)

Gejala Pengapuran Tulang

Gejala dari pengapuran tulang ini akan mudah dikenali secara fisik dari seseorang. Beberapa gejala fisik pada tulang bahu, lehar dan tumit yang bisa diamati antara lain sebagai berikut:

  • Timbul rasa nyeri pada sendi, terutama jika penderita melakukan gerakan.
  • Sebagian pengapuran tulang akan menunjukkan tanda-tanda pembengkakan di sekitar sendi yang mengalami pengapuran.
  • Penderita akan kesulitan untuk bergerak dan mulai kehilangan fleksibilitas gerakannya, dikarenakan rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi.
  • Jika pengapuran terjadi di area tulang belakang, maka akan muncul rasa sakit pada sekujur tulang belakang dari leher hingga pinggang bagian bawah.
  • Tubuh atau sendi akan terasa kaku dan susah digerakkan.

Beberapa gejala di atas berbeda-beda saat menimpa penderita yang satu dengan yang lainnya. Ada beberapa penderita yang mengalami pengapuran dalam waktu singkat yang dikarenakan beberapa faktor. Namun ada juga yang akan mengalami pengapuran dalam jangka waktu lama dan bertahap. Namun walau demikian, gejala yang dirasakan akan sama, baik yang terjadi secara cepat maupun secara bertahap. Hanya saja, pengapuran yang terjadi secara cepat gejalanya akan tiba-tiba terasa, misalnya tiba-tiba muncul rasa sakit dan bengkak. Sementara untuk pengapuran yang terjadi secara bertahap, misalnya terjadi karena faktor usia, maka rasa sakit itu mungkin terjadi secara bertahap, namun akan semakin parah di hari-hari berikutnya.

Jika sudah terjadi gejala dan tanda-tanda seperti di atas, jangan ragu untuk mulai memeriksakan diri ke dokter. Apalagi jika gejala menyerang bagian tulang belakang. Hal ini dikarenakan bagian tulang belakang sangatlah sensitif. Di dalamnya ada susunan saraf yang perlu dijaga. Jika saraf tersebut terkena imbasnya, maka efeknya akan sangat fatal. Seseorang bisa mengalami gangguan saraf seperti mati rasa, bahkan kelumpuhan sementara maupun permanen.

Artikel lainnya:

Penyebab dan Pencegahan Pengapuran Tulang

Pada dasarnya penyebab dari pengapuran tulang ini belum diketahui secara pasti. Hanya saja beberapa faktor bisa menjadi faktor penyebab dari pengapuran tulang yang terjadi pada manusia. Lalu, apa sebenarnya faktor apa saja yang menyebabkan pengapuran tulang ini? Umumnya, beberapa faktor yang menjadi penyebab dari pengapuran tulang antara lain sebagai berikut:


1. Faktor genetika

Yang dimaksud dengan faktor genetika adalah faktor keturunan. Beberapa orang memang ada yang memiliki gen lemah pada kekuatan tulang, atau memiliki tulang yang tidak sempurna, sehingga melahirkan keturunan yang tulangnya juga lemah atau tidak sempurna. Hal ini akan meningkatkan risiko tulang mudah mengalami keropos (osteoporosis) maupun mudah mengalami pengapuran tulang dengan gejala yang sudah disebutkan di atas. (Baca juga: Gejala Osteoporosis – Cara Mencegah Osteoporosis)

2. Faktor usia

Usia juga menjadi faktor penyebab terjadinya pengapuran tulang. Tulang manusia pada umumnya akan terus berkembang dan tumbuh dari manusia masih berada pada janin, hingga manusia berusia kurang lebih 25 tahun. Setelah itu, tulang akan berhenti berkembang. Sebaliknya, tulang akan mengalami penurunan fungsi secara bertahap. Hal inilah yang membuat banyak lansia sering mengalami pengapuran tulang. Terlebih jika semasa muda, nutrisi kalsium, vitamin D, dan vitamin K tidak cukup baik untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Artikel lainnya:

3. Faktor berat badan (obesitas)

Seseorang dengan berat badan normal tentu saja akan berbeda kondisinya dengan seseorang dengan berat badan berlebih. Tulang di dalam tubuh memang keras dan fungsinya untuk menahan tubuh. Namun jika berat badan terlalu berlebihan, maka lama kelamaan tulang pun akan lebih sulit untuk menopang. Akibatnya, akan lebih mudah terjadi patah tulang atau retak pada tulang. Dan biasanya orang yang obesitas memang tidak menyadari bahwa ada tulangnya yang terganggu. Maka jika tidak segera diatasi, pengapuran tulang akan lebih rentan terjadi. (Baca juga: Cara Mengobati Patah Tulang)

4. Faktor jenis kelamin

Jenis kelamin ternyata juga menjadi faktor penyebab pengapuran tulang. Secara alami, tubuh pria dan wanita memang berbeda. Pria akan cenderung lebih kuat fisiknya daripada wanita. Selain itu, wanita rentan mengalami perubahan hormon dalam hidupnya, misalnya setelah melahirkan, atau setelah menopause. Hal ini juga mempengaruhi perubahan struktur dalam tubuhnya, termasuk susunan tulang. Maka, wanita memang lebih rentan terserang pengapuran tulang daripada pria. Namun bukan berarti pria tidak bisa terserang pengapuran tulang.

5. Faktor penyakit

Beberapa kasus pengapuran tulang juga bisa terjadi jika seseorang menderita suatu penyakit tertentu, yang akhirnya berdampak pada kesehatan tulangnya. Jika seseorang terserang infeksi, diabetes, atau bentuk penyakit lainnya, maka bisa jadi pengapuran tulang menjadi gejala yang mudah dikenali dari mereka. Seseorang yang mengalami penyakit pada saluran pencernaannya juga lebih rentan terserang pengapuran tulang, karena kesulitan mencerna nutrisi yang dibutuhkan tubuh. (Baca juga: TBC Tulang – Macam Macam Penyakit Tulang)

6. Faktor aktivitas yang salah

Pengapuran tulang juga bisa disebabkan oleh faktor kesalahan pada aktivitas sehari-hari yang mengakibatkan susunan tulang tidak sesuai dengan porsinya. Jika hal itu terus terjadi dan menjadi kebiasaan, maka bukan hal yang mustahil jika pengapuran tulang terjadi secara bertahap. Maka dari itu, seseorang perlu menghindari aktivitas yang tidak sehat, misalnya seperti di bawah ini:

  • Bekerja terlalu berlebihan – Seseorang yang bekerja terlalu berlebihan dan memforsir tenaga dan tubuhnya secara terus menerus, pasti akan mengalami ketidakstabilan dalam tubuhnya. Hal ini juga bisa menyebabkan pengapuran tulang, karena persendian yang seharusnya digunakan untuk bekeja sekian jam, justru diforsir untuk bekerja selama lebih dari yang seharusnya.
  • Suka membungkuk terlalu lama – Membungkuk terlalu lama tidaklah baik. Selain perlahan-lahan akan mengubah susunan tulang belakang bagian atas, membungkuk terlalu lama ternyata juga berpeluang untuk meningkatkan risiko pengapuran tulang, khususnya di bagian tulang belakang bagian atas. Padahal di tempat itulah ada susunan saraf yang perlu dijaga. (Baca juga: Cara Agar Badan Tidak Bungkuk Lagi Secara Alami)
  • Terlalu lama berdiri – Berdiri terlalu lama akan membuat susunan persendian menjadi kaku, baik persendian pada kaki maupun tulang belakang. Berdiri terlalu lama akan memperbesar peluang terjadinya pengapuran pada tulang.
  • Terlalu lama duduk – Sama halnya dengan terlalu lama berdiri, terlalu lama duduk juga tidak baik. Sirkulasi darah tidak akan lancar. Selain itu bagian tulang bekalang dan tulang panggul juga akan terganggu dan berpotensi mengalami pengapuran tulang. (Baca juga: Cara Terapi Tulang Belakang)
  • Mengerjakan aktivitas fisik yang berat – Aktivitas fisik yang berat sebaiknya tidak dilakukan, seperti misalnya mengangkat beban berat, bergerak atau berolahraga berat dalam kurun waktu yang lama, dan sebagainya. Hal ini akan memperbesar risiko pengapuran tulang.
  • Postur tubuh yang salah saat beraktivitas – Selain itu, postur tubuh yang salah selama beraktivitas juga bisa menyebabkan seseorang mudah terserang pengapuran tulang. Seperti misalnya posisi akan duduk, posisi akan berdiri, posisi tidur, atau posisi berjalan sekalipun. Jika kebiasaan kecil tersebut dilakukan secara salah dan terus menerus, maka akan berpeluang besar lahirnya pengapuran tulang ini.

Itulah beberapa penyebab pengapuran tulang. Untuk itu, mari kita lakukan pencegahan yang bisa kita lakukan sejak dini. Beberapa pencegahan yang bisa dilakukan agar pengapuran tulang bisa terhindar dari tubuh, di antaranya sebagai berikut.

  • Deteksi dini – Yang dimaksud dengan deteksi dini ini adalah mengetahui secara dini jika seseorang memiliki faktor genetika dari orang tuanya. Seseorang yang memiliki faktor genetika tulang lemah harus mulai menyadari bahwa tubuhnya sedikit berbeda dari tubuh normal lainnya. Maka dia akan lebih bisa berhati-hati nantinya dan harus dibiasakan untuk bisa melakukan pencegahan dari usia dini.
  • Mempersiapkan kesehatan diri sejak muda – Kebanyakan seseorang yang menderita pengapuran tulang saat tua adalah mereka yang lalai di waktu muda. Saat muda, mungkin mereka masih berpikir bahwa tubuhnya masih kuat dan masih bugar. Maka mereka akan mulai melupakan makanan sehat, melupakan olahraga, melupakan hal-hal lain yang seharusnya mereka lakukan. Kemudian kebiasaan buruk pun akan mereka lakukan, seperti merokok, tidur terlalu malam, dan sebagainya. Dan ketika tua, bisa jadi kebiasaan itu masih mereka lakukan. Sehingga saat gejala pengapuran tulang sudah terjadi, maka akan lebih susah bagi mereka untuk mengobatinya. Maka dari itu, persiapkan kesehatan diri kita selagi muda, agar saat tua nanti tubuh kita tidak banyak mengalami gangguan pada tulang.
  • Menjaga berat badan – Sudah menjadi rahasia umum jika orang dengan berat badan berlebih akan berisiko terkena penyakit. Bukan hanya penyakit tulang, melainkan penyakit lain seperti penyakit kardiovaskular, dan sebagainya. Maka dari itu, jaga selalu berat badan ideal.
  • Memenuhi nutrisi harian – Sejak usia muda, nutrisi harian harus terpenuhi setiap hari. Terutama wanita, yang lebih rentan mengalami pengapuran tulang ini. Jika nutrisi harian terpenuhi, maka risiko penyakit akan berkurang. Nutrisi yang harus terpenuhi adalah kalsium dan beberapa jenis vitamin. (Baca juga: Makanan yang Mengandung Kalsium)
  • Berolahraga secara teratur – Untuk menghindari stress pada otot dan tulang, sebaiknya lakukan olahraga secara teratur. Hal ini juga yang akan membuat seseorang bisa menjalani pola hidup sehat sehingga berat badan juga bisa terkontrol. Tidak perlu melakukan olahraga yang berat. Cukup lakukan olahraga ringan secara rutin.
  • Memperbaiki aktivitas dan kebiasaan buruk – Aktivitas yang salah atau kebiasaan buruk harus mulai diubah. Hindari aktivitas yang terlalu berat dengan tenaga yang terlalu terforsir. Hindari juga posisi-posisi yang salah selama beraktivitas. Hindari juga begadang di malam hari agar stamina tetap terjaga dan tubuh tetap bugar nantinya.
  • Berjemur di bawah matahari pagi – Saat berolahraga pagi, sebaiknya lakukan di tempat terbuka agar sinar matahari bisa menyentuh tubuh. Hal ini akan memicu terbentuknya vitamin D pada tubuh secara alami. Dan hal ini sangat baik untuk tulang.
  • Hindari merokok dan minuman alkohol – Sebaiknya merokok dan minum minuman keras dihentikan mulai sekarang. Hal ini dikarenakan kedua hal ini memang akan berdampak buruk bagi kesehatan. Keduanya akan melemahkan kemampuan tubuh untuk menerima dan menyerap nutrisi. Akibatnya, seseorang akan sulit memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. (Baca juga: Kelainan pada Tulang)

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai penyebab pengapuran tulang dan cara pencegahan pengapuran tulang yang bisa dilakukan untuk menghindari risiko pengapuran tulang yang lebih parah. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Post Date: Monday 28th, August 2017 / 08:41 Oleh :