Tulang rawan memiliki kumpulan sel tulang yang kemudian bersatu membentuk tulang lentur. Tulang rawan disebut juga sebagai kartilago. Tulang rawan yang lebih lunak dari tulang sejati ini memiliki sifat yang fleksibel. Tulang rawan inilah yang menyebabkan beberapa macam macam penyakit tulang yang membuat tubuh bisa digerakkan dengan leluasa, karena fungsi tulang rawan sebagian besar adalah sebagai bantalan sendi. Fleksibilitas dari tulang rawan ini disebabkan oleh kandungan zat kapur dan zat perekat di dalamnya. Zat kapur pada tulang rawan adalah kolagen, yang merupakan salah satu jenis protein. Walau sangat lentur, tulang rawan haruslah kuat. Hal ini sejalan dengan fungsi gerak manusia yang harus tetap aktif untuk bisa melakukan kegiatan sehari-hari.
Seperti yang dijelaskan di atas, tulang rawan berbeda dengan tulang keras. Hal ini disebabkan oleh struktur pembentuk dan fungsinya yang memang berbeda satu sama lain. Ciri-ciri tulang rawan dan contohnya yang perlu diketahui antara lain sebagai berikut:
Dari penjelasan di atas, tentunya perlu dijelaskan beberapa perbedaan dari tulang rawan dan juga tulang sejati agar lebih memahami penjelasannya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan dari ciri tulang rawan dan tulang sejati, di antaranya:
Tulang rawan di dalam tubuh manusia terbentuk dari sel-sel mesemkin. Sel mesemkin ini yang nantinya akan terdeferensiasi menjadi dua jenis sel, yaitu dibroblas dan juga kondroblas. Kedua sel ini adalah sel-sel induk pembentuk sel tulang rawan yang nantinya akan menjadi sel tulang rawan (kondosit). Di dalam matriks ekstraseluler cara terapi tulang belakang ini ada kandungan elastin dan jug akolagen. Selain itu ada juga beberapa senyawa ogranik, misalnya sulfat, kondranektin, proteoglikans, dan juga kondroitin, serta masih banyak lagi mineral yang ada. Tulang rawan ini struktur pembentuknya akan berbeda-beda, tergantung usia seseorang. Biasanya tulang rawan pada anak-anak lebih memiliki banyak kondrosit daripada matriks. Sebaliknya, pada usia dewasa, tulang rawan akan memiliki kandungan matriks daripada kondrosit.
Secara umum, proses pembentukan tulang rawan pada tubuh manusia dibedakan menjadi 2 tahapan, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Proses pembentukan tulang rawan itu sendiri terjadi sejak manusia berada pada rahim ibu. Tulang rawan itu sendiri juga merupakan jenis tulang yang pertama kali terbentuk, sebelum menjadi tulang keras. Tulang rawan yang tersebar di seluruh tubuh manusia terdiri dari beberapa jenis yang perlu diketahui, di antaranya sebagai berikut:
1. Tulang rawan elastis
Salah satu jenis tulang rawan adalah tulang rawan elastis. Tulang rawan elastis ini berdiri atas kumpulan sel kondosit. Sel kondosit ini menghasilkan matriks yang berasal dari kolagen dan juga serat elastin. Serat elastin memberikan sifat fleksibel dan elastis. Warna tulang rawan elastis adalah putih kekuningan. Karakternya penyempitan tulang belakang sangat lentur dan sangat mudah digerakkan karena fleksibilitasnya. Contoh tulang rawan elastis adalah tulang rawan yang berada di daun telinga, di membran niktitans, dan juga di epiglotis.
2. Tulang rawan hialin
Jenis kedua dari tulang rawan adalah tulang rawan hialin. Tulang rawan hialin adalah satu jenis tulang rawan yang strukturnya paling padat jika dibandingkan dengan semua jenis tulang rawan yang ada di dalam tubuh. Tulang rawan gialin ini adalah salah satu bentuk dari proses perkembangan dan pertumbuhan tulang pada embrio atau janin dalam perut ibu sebelum kemudian berubah menjadi tulang keras (tulang sejati). Pembentukan tulang hialin ini didasarkan pada sel kondosit dan juga matriks ekstraseluler. Warna dari tulang rawan hialin juga lebih putih dari seluruh jenis tulang rawan yang ada.
Contoh tulang rawan hialin adalah ditemukan pada persendian, di ujung rusuk, dan juga di saluran pernafasan seperti hidung, bronkiolus, laring, dan trakea.
3. Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa merupakan salah satu jenis tulang rawan yang terdiri dari serat kolagen kasar dan terbentuk juga dari sel kondosit. Tulang rawan fibrosa selalu memiliki hubungan dengan penyebab pengapuran tulang terdapat jaringan penghubung ikat padat. Misalnya yang terdapat pada ligamen dan juga tendon. Contoh tulang rawan fibrosa adalah yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, ligamen, dan juga tendon.
Itulah beberapa ciri-ciri tulang rawan dan contohnya yang perlu diketahui. Keberadaan tulang rawan tentunya menjadi sangat penting dan sangat berperan bagi kelancaran aktivitas manusia. Adapun fungsi dari tulang rawan di dalam tubuh antara lain sebagai berikut.
Berfungsi untuk melindungi organ dan bagian tubuh yang lunak. Tulang rawan ini bisa dengan adanya makanan yang mengandung kalsium membantu menahan tekanan atau benturan eksternal yang cukup peras. Sifat dari tulang rawan yang fleksibel ini juga bisa menjadi bantalan atau peredam dari cedera akibat kecelakaan keras, sehingga organ tetap berada pada tempatnya dan aman dari kerusakan dari luar. Tulang rawan berfungsi sebagai penyokong dan juga sebagai organ lunak. Yaitu sebagai penyusun dari sistem rangka pada manusia.
Fungsi utamanya adalah sebagai tulang penyusun sendi. Tulang rawan di persendian bertugas untuk mengubungkan tulang keras yang satu dan tulang keras lainnya. Selain itu, tulang rawan juga mendukung pergerakan dan aktivitas manusia. Karena berada di antara dua tulang keras, tulang rawan juga bertugas untuk meredan gesekan dari kedua tulang keras, sehingga tulang keras akan terhindar dari gesekan dan aus atau pengapuran.
Saat masih berada di rahim ibu, tulang rawan perlahan-lahan akan terbentuk dan kemudian lama kelamaan akan mengalami pembentukan dan perkembangan lebih lanjut sebagai tulang keras. Maka dari itu tulang rawan ini bertugas juga sebagai cikal bakal pembentukan dan pertumbuhan daru tulang keras. Maka dari itu ibu hamil disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan bergizi agar janinnya bisa berkembang sesuai dengan yang seharusnya.
Demikianlah penjelasan dari ciri-ciri tulang rawan dan contohnya dan juga fungsinya. Bagaimana pun juga, baik tulang rawan ataupun tulang keras, keduanya perlu dijaga kesehatannya masing-masing untuk kestabilan fungsi gerak dan fungsi perlindungan terhadap organ-organ terpenting dalam tubuh. Maka dari itu, jaga selalu kesehatan tulang agar terhindar dari segala macam penyakit dan kelainan tulang. Semoga artikel ini bisa memberikan wawasan yang bermanfaat.
Spondilitis ankilosa yaitu penyakit radang tulang belakang yang mengenai bagian persendian sejak dari atas tulang leher sampai bagian bawah tulang…
Tulang merupakan organ penting dalam tubuh. Maka ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kelainan pada tulang, akan mempengaruhi kinerja kita dalam…
Tubuh dengan postur yang tinggi merupakan salah satu hal yang didambakan banyak orang agar lebih percaya diri saat berpenampilan. Hal…
Penyakit Legg-Calve-Perthes ialah keadaan di mana frekuensi sirkulasi darah ke metabolisme tulang paha di area persendian pinggul berkurang. Sirkulasi darah yang…
Sindaktili adalah kondisi jari yang menyatu atau tidak ada sela diantara jari dan kondisi jari melekat seringkali disebut sebagai kelainan…
Jari kaki dempet adalah suatu kondisi yang bisa terjadi pada manusia atau bayi baru lahir dan kondisi ini bisa terjadi…