Osteosarcoma merupakan satu dari sekian banyak macam-macam penyakit tulang. Penyakit ini merupakan salah satu jenis kanker yang agresif dan dapat membahayakan tubuh. Osteosarcoma umum menyerang anak-anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan. Bagian tubuh yang mengalami pertumbuhan cepat dan memiliki ukuran besar merupakan daerah yang sering terkena osteosarcoma, misalnya tulang kaki dan paha. Osteosarcoma sangat berbahaya karena dapat membuat tulang seseorang diamputasi untuk menghindari dampak yang lebih membahayakan. Oleh karena itu, tindakan pencegahan sangat diperlukan sebelum terkena kanker ini. Sebelum mengetahui cara pencegahan osteosarcoma, ada baiknya mengetahui hal-hal yang menjadi faktor resiko osteosarcoma meningkat. Beberapa faktor ini adalah:
1. Usia
Usia 10 hingga 30 tahun merupakan rentang yang memiliki resiko paling tinggi untuk terkena osteosarcoma, terutama saat masa pertumbuhan remaja. Hal ini menunjukan bahwa mungkin ada hubungan antara pertumbuhan tulang yang cepat dengan resiko pembentukan tumor pada tulang. Resiko ini turun pada usia pertengahan, namun akan muncul lagi pada orang dewasa yang lebih tua (biasanya di atas 60 tahun). Namun, penyebab osteosarcoma pada orang tua lebih sering dikaitkan dengan penyakit tulang lainnya yang sudah lama diderita.
2. Tinggi Badan
Penelitian menunjukan anak-anak yang terkena osteosarcoma memiliki tinggi tubuh yang lebih daripada anak-anak seumurannya. Hal ini menunjukan bahwa kemungkinan osteosarcoma terkait dengan pertumbuhan tulang yang cepat.
3. Gender
Osteosarcoma lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
4. Genetik
Osteosarcoma disebabkan oleh sel yang abnormal membelah diri secar tidak terkendali sehingga menimbulkan tumor yang menyebabkan kanker. Aktivitas ini terjadi karena adanya kelainan pada DNA penderita. Penelitian juga membuktikan bahwa orang-orang yang berasal dari daerah tertentu lebih rentan untuk mengalami osteosarcoma. Mereka yang memiliki keturunan Afrika-Amerika dan Hispnaik/Latino juga lebih rentan untuk menderita osteosarcoma dibandingkan orang-orang dari belahan bumi lainnya.
5. Radiasi Pada Tulang
Mereka yang menerima terapi radiasi untuk pengobatan penyakit lainnya juga memiliki resiko terkena osteosarcoma yang lebih tinggi. Osteosarcoma dapat berkembang di daerah yang menerima radiasi tersebut. Jika radiasi dilakukan dalam intensitas yang tinggi pada usia yang lebih mudah, maka kemungkinan menderita osteosarcoma juga lebih tinggi.
6. Penyakit Pada Tulang
Orang-orang yang menderita penyakit tulang non kanker juga memiliki resiko yang tinggi untuk terkena osteosarcoma. Misalnya orang yang mengalami tumor tulang, maka tumor tersebut lama kelamaan dapat berkembang menjadi osteosarcoma jika tidak diobati dengan benar.
7. Kanker Lainnya Pada Tubuh
Beberapa jenis kanker langka dapat meningkatkan resiko terkena osteosarcoma. Misalnya retinoblastoma yang merupakan kanker mata langka yang biasanya menyerang anak-anak. Sel kanker ini dapat mencapai tulang dan menyebabkan osteosarcoma.
Berdasarkan beberapa faktor resiko tersebut, tidak ada metode pencegahan yang tepat untuk osteosarcoma. Akan tetapi, dengan menjaga gaya hidup yang sehat, osteosarcoma tetap dapat dihambat. Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan osteosarcoma adalah:
Nikotin di dalam rokok dan purin yang tinggi di dalam alkohol dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang. Hal ini juga dapat meningkatkan peradangan dan pengapuran pada tulang serta menjadi penyebab tulang keropos sebelum waktunya. Menghindari alkohol dan rokok dapat meningkatkan sistem imunias tubuh juga sehingga tubuh lebih mudah untuk melawan sel-sel kanker yang menyebabkan osteosarcoma.
Lemak jenuh merupakan salah satu zat yang dapat membuat kesehatan seseorang semakin buruk. Penelitian yang dilakukan oleh Harvard T. H. Chan School of Public Health menunjukan bahwa konsumsi lemak jenuh dan lemak trans yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terkena kanker. Selain itu, karsinogen juga menjadi zat penyebab kanker pada tubuh manusia.
Lemak jenuh banyak terdapat di dalam makanan-makanan seperti daging merah dan karsinogen dapat berasal dari rokok dan alkohol serta lingkungan yang memiliki udara tercemar. Cobalah untuk mengganti makanan yang mengandung lemak jenuh dengan makanan yang mengandung lemak tidak jenuh seperti biji-bijian, minyak nabati, dan kacang-kacangan.
Jika mengalami penyakit tulang dalam waktu yang lama dan menderita suatu jenis kanker ada baiknya untuk memeriksakan kesehatan secara teratur. Hal ini ditujukan untuk melihat kesehatan tulang dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Pendeteksian osteosarcoma yang lebih awal akan lebih baik agar dapat dicegah sehingga tidak semakin membahayakan.
Menjaga pola makan dengan mengkonsumsi makanan yang sehat tentu menjadi hal yang harus dilakukan. Pilihlah makanan untuk kepadatan tulang dan makanan yang mengandung kalsium tinggi. Misalnya, mengkonsumsi ikan, susu, dan kedelai yang tinggi dengan kandungan omega-3, protein, dan kalsium.
Selain itu, perbanyak juga konsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti makanan yang mengandung vitamin penguat tulang dan sendi. Buah dan sayur merupakan salah satu jenis makanan yang banyak mengandung vitamin dan antioksidan. Cobalah untuk memperbanyak konsumsi buah untuk menguatkan tulang, seperti anggur, jeruk, apel dan kurma.
Itulah beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai pencegahan osteosarcoma. Tentu mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Spondilitis ankilosa yaitu penyakit radang tulang belakang yang mengenai bagian persendian sejak dari atas tulang leher sampai bagian bawah tulang…
Tulang merupakan organ penting dalam tubuh. Maka ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kelainan pada tulang, akan mempengaruhi kinerja kita dalam…
Tubuh dengan postur yang tinggi merupakan salah satu hal yang didambakan banyak orang agar lebih percaya diri saat berpenampilan. Hal…
Penyakit Legg-Calve-Perthes ialah keadaan di mana frekuensi sirkulasi darah ke metabolisme tulang paha di area persendian pinggul berkurang. Sirkulasi darah yang…
Sindaktili adalah kondisi jari yang menyatu atau tidak ada sela diantara jari dan kondisi jari melekat seringkali disebut sebagai kelainan…
Jari kaki dempet adalah suatu kondisi yang bisa terjadi pada manusia atau bayi baru lahir dan kondisi ini bisa terjadi…