Osteomielitis merupakan penyakit infeksi pada tulang. Osteomielitis dapat bersifat akut (kurang dari tiga bulan) atau kronis (lebih dari tiga bulan). Kata “osteo” pada osteomielitis berarti tulang, dan “myelo” berarti sumsum tulang. Kedua bagian tersebut terlibat langsung dan terkena dampak dari adanya infeksi pada tulang ini.
Seluruh tipe mikroorganisme, termasuk virus, parasit, jamur, dan bakteri dapat menyebabkan osteomielitis. Namun infeksi paling sering disebabkan oleh bakteri pyogenic dan mycobacteria. Staphylococcus aureus merupakan penyebab infeksi terbanyak. Selain itu, bakteri Escheria coli, Neisseria gonorrhoeae, Haemophilus influenzae, dan Salmonella juga sering ditemui menjadi penyebab osteomielitis.
Mikroorganisme penyebab osteomielitis dapat mengenai tulang melalui tiga cara, yaitu:
Faktor Resiko
Terdapat beberapa faktor resiko yang menyebabkan seseorang lebih rentan terinfeksi dan terkena penyakit osteomielitis, di antaranya yaitu:
Setelah mikroorganisme mencapai tulang, akan terjadi reaksi peradangan yang menyebabkan aliran darah pada tulang yang terkena menjadi lebih banyak dari biasanya. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan pembengkakan pada tulang. Setelah 2-3 hari aliran darah menjadi terhambat dan sel-sel tulang menjadi kekurangan oksigen. Infeksi kemudian dapat meluas ke bagian lain di sekitar tulang, seperti kulit, sendi, dan otot. Infeksi tersebut dapat menyebabkan terjadinya nanah.
Gejala yang dapat dialami penderita osteomielitis di antaranya yaitu menggigil, demam tinggi, denyut nadi cepat, dan kelemahan. Selain itu area tulang yang terkena menjadi nyeri, bengkak, dan sangat nyeri ketika ditekan. Osteomielitis juga dapat menyebabkan tulang terasa sakit dan ngilu, serta tulang berbunyi saat digerakkan. Berkembangnya nanah di dalam tulang juga mengakibatkan munculnya keluhan seperti nyeri yang berdenyut (nyut-nyutan). Ketika sudah kronis, dapat juga keluar cairan dari area di sekitar tulang yang terinfeksi.
Pengobatan
Terapi ditujukan untuk mengontrol dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab infeksi. Terapi dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya yaitu sebagai berikut.
Sebelum dilakukan terapi menggunakan pengobatan, pasien akan melakukan tes untuk mengetahui jenis nakteri penyebab infeksi. Setelah itu, akan dilakukan terapi antibiotik per intravena (langsung ke pembuluh darah, biasanya melalui infus) sesuai dengan bakteri yang menyebabkan infeksi. Terapi antibiotik sangat baik dilakukan segera sebelum aliran darah ke area yang terinfeksi menjadi terhambat.
Pemberian antibiotik harus sesuai dengan resep dokter dan dikonsumsi sesuai jam yang telah ditentukan. Antibiotik biasanya bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri, jika diberikan kurang atau lebih dari jam yang ditentukan maka akan memberikan kesempatan pada bakteri untuk berkembang, sehingga pemberiannya harus tepat dan sesuai. Terapi antibiotik intravena ini biasanya dilakukan selama 3-6 minggu, kemudian dilanjutkan diminum secara oral selama 3 bulan.
Jika pasien tidak membaik dengan terapi antibiotik maka akan dilakukan pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk membersihkan nanah dan jaringan yang mati. Antibiotik akan ditempelkan pada luka operasi selama 2-4 minggu dan terapi antibiotik intravena juga akan terus dilanjutkan.
Selama proses pengobatan kondisi pasien harus selalu dijaga, agar penyembuhan lebih cepat dan berjalan lancar. Pasien harus banyak minum air agar kebutuhan cairan tubuh terpenuhi. Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi juga sangat penting. Konsumsi makanan tinggi vitamin dan protein sangat disarankan. Jika pasien mengalami anemia (kekurangan hemoglobin dalam darah) maka harus segera ditangani, karena pembedahan dapat beresiko ketika pasien menderita anemia. Anemia juga dapat menyulitkan penyaluran oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke bagian yang terinfeksi.
Bagian tulang yang terinfeksi juga harus diimobilisasi atau dibatasi pergerakannya untuk mencegah terjadinya patah tulang karena tulang yang terinfeksi menjadi lemah sehingga dapat menjadi penyebab patah tulang. Imobilisasi bagian yang terinfeksi juga dapat mengurangi nyeri. Selain itu, bagian tulang yang terinfeksi juga dapat dikompres menggunakan kain yang dicelupkan ke air hangat. Kompres hangat dapat dilakukan beberapa kali selama 20 menit. Kompres hangat dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke area yang terinfeksi dan meningkatkan kenyamanan.
Infeksi pada tulang lebih sulit disembuhkan dibandingkan infeksi pada jaringan lunak, karena bagian tulang yang terinfeksi lebih sulit dijangkau oleh sistem imun tubuh dan sulit ditembuh oleh anti biotik. Namun semakin cepat pengobatan osteomielitis dilakukan, semakin cepat area tulang yang terinfeksi bebas dari mikroorganisme penyebab infeksi, sehingga prognosis penyakit akan semakin baik.
Spondilitis ankilosa yaitu penyakit radang tulang belakang yang mengenai bagian persendian sejak dari atas tulang leher sampai bagian bawah tulang…
Tulang merupakan organ penting dalam tubuh. Maka ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kelainan pada tulang, akan mempengaruhi kinerja kita dalam…
Tubuh dengan postur yang tinggi merupakan salah satu hal yang didambakan banyak orang agar lebih percaya diri saat berpenampilan. Hal…
Penyakit Legg-Calve-Perthes ialah keadaan di mana frekuensi sirkulasi darah ke metabolisme tulang paha di area persendian pinggul berkurang. Sirkulasi darah yang…
Sindaktili adalah kondisi jari yang menyatu atau tidak ada sela diantara jari dan kondisi jari melekat seringkali disebut sebagai kelainan…
Jari kaki dempet adalah suatu kondisi yang bisa terjadi pada manusia atau bayi baru lahir dan kondisi ini bisa terjadi…