Sponsors Link

16 Penyebab Patah Tulang yang Harus Diketahui dan Diwaspadai

Sponsors Link

Tulang merupakan bagian tubuh yang sangat penting. Tulang berfungsi untuk perlindungan organ penting, pembentukan sel darah, regulasi kalsium, dan yang paling esensial adalah fungsinya untuk pergerakan tubuh. Salah satu masalah yang dapat mengganggu fungsi-fungsi tersebut adalah patah tulang.

Patah tulang atau fraktur merupakan masalah tulang yang paling sering dijumpai, khususnya pada anak muda dan wanita lanjut usia. Patah tulang dapat diartikan sebagai hilangnya kontinuitas atau kesinambungan tulang. Tulang akan patah apabila mendapat tekanan melebihi kemampuannya dalam menahan tekanan tersebut. Ketika tulang patah, tidak hanya bagian tulang saja yang terkena, namun jaringan tubuh di sekitarnya juga akan mengalami kerusakan.

Patah tulang dapat dibedakan melalui beberapa cara. Berdasarkan robek tidaknya kulit di sekitar tulang, patah tulang dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu sebagai berikut.

  • Simple Fracture atau Open Fracture, yaitu patah tulang tertutup, ketika patah tulang tidak disertai dengan robeknya kulit di sekitar luka. Tulang yang patah tetap berada di dalam kulit dan tidak mencuat ke luar.
  • Compound Fracture atau Close Fracture, yaitu patah tulang terbuka, dimana kulit di sekitar luka patah tulang robek dan mengalami kerusakan. Biasanya tulang atau potongan tulang dapat terlihat dari luar.

Sementara itu, dilihat berdasarkan lokasinya, patah tulang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu yang meliputi :

  • Patah tulang proksimal, yaitu patah tulang yang terjadi pada bagian pangkal tulang yang dekat ke arah tubuh. Misalnya patah pada 1/3 tulang paha dekat panggul.
  • Patah tulang medial, yaitu patah tulang yang terjadi pada bagian tengah-tengah tulang. Misalnya patah tulang pada 1/2 tulang lengan atas.
  • Patah tulang distal, yaitu patah tulang yang terjadi pada bagian ujung tulang yang jauh dari arah tubuh. Misalnya patah tulang lengan bawah pada 1/3 ujung dekat pergelangan tangan.

Selain itu, patah tulang juga dapat terjadi secara lengkap dimana tulang terbagi menjadi dua bagian terpisah, atau secara tidak lengkap dimana hanya sebagian sisi tulang yang patah. Sebenarnya apa saja yang dapat menjadi penyebab patah tulang?

1. Cedera Fisik Langsung

Cedera fisik langsung merupakan penyebab patah tulang yang utama. Cedera fisik langsung meliputi jatuh dari ketinggian, kecelakaan lalu lintas, terpukul, atau tertimpa beban yang berat. Cedera fisik langsung tersebut memberikan tekanan yang sangat besar sehingga tulang tidak lagi dapat menahan tekanan tersebut. Hal tersebut menyebabkan tulang menjadi patah

2. Gaya Torsi

Gaya torsi atau twisting force yang kuat dapat menyebabkan patah tulang spiral. Biasanya patah tulang spiral terjadi pada tulang-tulang panjang, seperti tulang paha, tulang kaki bawah, tulang betis, tulang lengan atas, atau tulang-tulang lengan bawah. Patah tulang spiral salah satunya dapat terjadi pada pemain ski. Patah tulang dapat terjadi ketika tungkai pemain ski terus bergerak sedangkan bagian kaki bawah terpaku menempel pada papan ski. Tulang panjang tertahan dalam posisi lurus, sedangkan gaya dari otot-otot tungkai bergerak meliuk atau memutar. Jika gaya yang diberikan terlalu besar maka tulang akan patah.

3. Keseleo


Sprain atau keseleo juga dapat menyebabkan patah tulang. Keseleo merupakan cedera pada struktur ligamen yang mengelilingi sendi. Biasanya disebabkan oleh gerakan abnormal atau gerakan yang berlebihan pada sendi. Keseleo dapat terjadi pada sendi tubuh manapun, namun paling sering terjadi pada pergelangan kaki. Jika keseleo yang terjadi sangat berat, maka bagian tulang tempat ligamen menempel dapat patah dan terpisah dari tulang utamanya.

4. Repeated Stress atau Tekanan yang Berulang

Tulang yang mendapat tekanan atau beban secara berulang dan terus-menerus dapat mengalami patah. Patah tulang akibat tekanan atau beban yang berulang disebut stress fracture. Ketika tulang digunakan untuk menahan beban, maka terjadi kerusakan kecil pada tulang. Kerusakan tersebut akan menstimulasi proses perbaikan atau remodeling tulang. Namun, jika beban diberikan secara terus-menerus, tanpa ada jeda istirahat yang cukup, maka proses remodelling tulang akan terganggu. Hal tersebut dapat menyebabkan kerusakan tulang semakin meluas dan akhirnya patah.

5. Penyakit Osteoporosis

Penyakit osteoporosis merupakan penyakit berkurangnya kepadatan tulang. Pada penderita osteoporosis, pengikisan tulang lebih besar daripada pembentukan tulang, sehingga secara bertahap tulang menjadi berpori, berlubang, dan rapuh. Tulang yang rapuh akan lebih mudah patah ketika mengalami cedera akibat jatuh atau terkena beban berat. Biasanya osteoporosis menyerang wanita lanjut usia yang telah mengalami menopause. Ketika menopause, kadar hormon estrogen semakin berkurang dan menyebabkan sel penghancur tulang (osteoclast) bekerja berlebihan, sehingga membuat tulang keropos. Oleh karena itu, sangat penting untuk mewaspadai ciri-ciri tulang keropos dan gejala osteoporosis.

6. Penyakit Paget atau Paget Disease

Penyakit Paget atau Paget Disease merupakan penyakit berupa ketidaknormalan regenerasi tulang. Penyakit Paget ditandai dengan penebalan dan pembesaran tulang, kerapuhan pada tulang dan struktur dalam tulang tidak normal. Biasanya mengenai tulang paha, kaki bawah, tulang tengkorak, atau tulang belakang. Kondisi tulang yang rapuh dan lemah dapat menyebabkan tulang menjadi patah. Oleh karena itu, cara mengobati penyakit Paget sangat penting agar tidak terjadi patah tulang.

7. Penyakit Osteomalasia

Penyakit osteomalasia adalah penyakit kelainan metabolisme tulang yang ditandai dengan buruknya proses mineralisasi tulang. Terdapat beberapa penyebab terjadinya osteomalasia, namun yang paling sering adalah akibat kekurangan vitamin D aktif. Osteomalasia menyebabkan tulang menjadi nyeri, sakit ketika disentuh, mengalami pelunakan dan pelemahan, yang kemudian dapat menyebabkan tulang menjadi patah.

8. Penyakit Echondroma

Echondroma adalah tumor jinak pada tulang lunak hialin. Echondroma paling banyak terjadi pada anak-anak atau dewasa awal. Biasanya terjadi pada tangan, paha, kaki bawah, atau lengan bawah. Tumor akan mendesak dan melemahkan tulang di sekitarnya dan dapat menyebabkan patah tulang.

9. Kista pada Tulang

Kista pada tulang juga dapat menyebabkan patah tulang. Kista tulang merupakan lubang berisi cairan yang terdapat di dalam tulang. Kista tulang yang besar dapat mendesak tulang di sekitarnya. Desakan tersebut akan mengakibatkan tulang mengalami tekanan dan patah.

10. Penyakit Giant Cell Tumor atau osteoclastoma

Penyakit giant cell tumor atau osteoclastoma merupakan pembelahan berlebihan pada sel tulang, sehingga terbentuk tumor agresif. Giant cell tumor merupakan tumor jinak dan perkembangannya cenderung lambat. Biasanya tumor terjadi pada area lutut, pergelangan tangan atau bahu. Tumor akan semakin membesar dan mendesak jaringan di sekitarnya. Tulang yang berada di dekat tumor akan mendapat tekanan besar kemudian patah.

11. Penyakit Osteosarcoma

Osteosarcoma atau kanker tulang merupakan jenis tumor ganas yang paling sering ditemui. Kelompok usia yang paling banyak menderita osteosarcoma adalah anak-anak dan dewasa awal. Biasanya menyerang lutut atau pangkal paha. Perkembangan tumor sangat cepat dan menyebabkan tumor semakin membesar. Tumor akan menekan tulang di sekitarnya dan dapat menyebabkan tulang patah.

12. Penyakit Ewing Sarcoma

Ewing sarcoma merupakan jenis kanker tulang kedua terbanyak. Ewing sarcoma dan osteosarcoma dapat terjadi pada kelompok usia dan jenis kelamin yang sama, namun keduanya dibedakan secara hasil radiologi dan jenis selnya. Ewing sarcoma paling banyak terjadi pada bagian tengah tulang panjang seperti pada tulang paha. Patah tulang merupakan gejala yang sering terjadi pada Ewing sarcoma. Seperti osteosarcoma, ewing sarcoma akan menyebabkan tumor yang akan menghancurkan tulang di sekitarnya sehingga menyebabkan patah tulang.


13. Penyakit Osteogenesis Imperfecta

Osteogenesis imperfecta merupakan penyakit tulang turunan yang ditandai dengan kelainan sintesis kolagen tipe I. Kelainan kolagen tipe I ini akan berdampak pada gangguan pertumbuhan tulang, sendi, telinga, ligamen tulang, gigi, dan kulit. Tulang akan menjadi tipis dan tidak berkembang. Kondisi tersebut dapat menyebabkan patah tulang.

14. Penyakit Osteomielitis

Osteomielitis merupakan penyakit infeksi tulang. Biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri dapat memasuki tulang melalui infeksi kulit, kontaminasi tulang saat operasi atau cedera tulang, atau akibat persebaran infeksi dari bagian tubuh lain (misalnya infeksi saluran pernapasan atau infeksi pada gigi). Pada osteomielitis yang sudah kronis dapat menyebabkan patah tulang.

15. Hiperparatiroidism

Hiperparatiroidism adalah kondisi terjadinya kelebihan pengeluaran hormon paratiroid oleh kelenjar paratiroid yang terletak di sekitar leher. Hiperparatiroidism dapat terjadi akibat pembelahan sel paratiroid yang berlebihan atau akibat kanker paratiroid. Hormon tiroid berfungsi untuk mengatur keseimbangan kalsium dalam darah. Dalam kondisi hiperparatiroid, pengeluaran hormon yang berlebihan menyebabkan pengikisan tulang dan dapat menyebabkan tulang menjadi patah.

16. Penyakit Ginjal Kronis

Penyakit ginjal kronis juga dapat menyebabkan terjadinya patah tulang. Penyakit ginjal yang berlangsung lama akan menyebabkan gagal ginjal. Ginjal yang sudah tidak berfungsi tidak dapat mengubah vitamin D menjadi calcitrol (vitamin D aktif). Calcitrol ini sangat penting untuk penyerapan kalsium. Sehingga ketika gagal ginjal tubuh akan kekurangan kalsium dan menyebabkan tulang menjadi tipis dan mudah patah.

Patah tulang membutuhkan waktu yang relatif lama untuk sembuh. Lamanya proses penyembuhan patah tulang  sangat bervariasi dan tergantung pada lokasi tulang yang patah. Namun umumnya membutuhkan waktu berbulan-bulan hingga jaringan tulang baru terbentuk dan tulang dapat digerakan secara normal. Selain mengakibatkan gangguan terhadap aktivitas sehari-hari, tentunya patah tulang juga membutuhkan biaya besar untuk penyembuhannya. Oleh karena itu sangat penting menjaga kesehatan tulang dan mewaspadai berbagai penyebab patah tulang yang telah disebutkan.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Wednesday 10th, January 2018 / 06:55 Oleh :