Sponsors Link

8 Penyebab Tulang Berbunyi saat Digerakkan Berulang-ulang

Sponsors Link

Tulang merupakan organ penting dalam tubuh. Tulang berperan dalam mobilitas atau pergerakan tubuh. Dalam menjalankan fungsi tersebut tulang dibantu oleh jaringan lainnya seperti otot, tendon (yang menghubungkan otot dengan tulang), ligamen (yang menghubungkan tulang dengan tulang), dan sendi. Organ-organ tersebut memungkinkan tubuh dapat bergerak dan melakukan aktivitas kerja.

Selain itu, organ-organ tersebut juga membantu menopang tubuh, mempertahankan postur tubuh, dan mengatur keseimbangan zat-zat tertentu di dalam tubuh. Pentingnya fungsi tulang yang normal dalam kehidupan sehari-hari, menyebabkan adanya perubahan atau ketidaknormalan pada tulang sering kali menyita perhatian. Salah satunya adalah ketika muncul bunyi saat tulang digerakkan. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab tulang berbunyi saat digerakkan? Apakah bunyi tersebut normal atau tidak?

Mengapa Tulang Berbunyi ?

Tulang yang berbunyi saat digerakkan sangat sering dikeluhkan oleh kebanyakan orang. Biasanya hal tersebut terjadi ketika menggerakkan lutut, bahu, leher, dan tangan. Bunyi sering terdengar seperti ketukan atau gesekkan dua permukaan yang keras. Ada yang mengeluhkan bunyi tersebut terjadi setiap saat, namun ada juga yang mengeluhkan bunyi muncul hanya setelah melakukan aktivitas fisik, seperti setelah fitness di gym.

Pada dasarnya bunyi yang terjadi ketika tulang atau sendi digerakkan merupakan hal yang normal selama tidak disertai gejala lainnya. Bunyi dapat terjadi akibat perubahan space atau ruang pada sendi. Perubahan ruang sendi tersebut dapat terjadi pada tulang dan sendi yang sehat maupun sakit. Perubahan dapat dipengaruhi oleh lingkungan, seperti suhu dan tekanan. Perubahan dihasilkan oleh pergerakan yang cepat pada posisi sendi.

Akibat Tulang Bunyi saat di Gerakkan

Selain itu, bunyi juga dapat disebabkan oleh zat yang dihasilkan ketika beraktivitas fisik, seperti kreatinin fosfat dan kreatinin kinase. Bunyi dapat mengindikasikan kondisi otot yang tegang sehingga bergesekkan dengan tulang di sekitarnya. Selain itu, bunyi juga dapat disebabkan oleh pelepasan gas nitrogen dalam sendi.

Tulang yang berbunyi saat digerakkan merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika disertai dengan nyeri dan bengkak, maka kemungkinan terjadi kondisi yang tidak normal pada tulang atau sendi. Beberapa kemungkinan kondisi tidak normal yang dapat menjadi penyebab tulang berbunyi saat digerakkan di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Penyakit Osteoartritis

Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif pada sendi yang ditandai dengan rusaknya jaringan lunak kartilago sendi dan pertumbuhan berlebihan pada tulang. Osteoartritis merupakan penyakit sendi terbanyak yang sering mengakibatkan disabilitas. Osteoartritis dapat terjadi secara primer atau secara sekunder akibat penyakit lainnya seperti cedera pada sendi atau infeksi. Faktor resiko terjadinya osteoartritis di antaranya yaitu

  1. Usia lanjut
  2. Obesitas
  3. Riwayat kerusakan pada sendi
  4. Penggunaan sendi secara terus-menerus dan berulang (karena pekerjaan atau travelling)
  5. Kelainan bentuk sendi
  6. Riwayat keturunan atau genetik

Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada kartilago sendi dan menstimulasi pengeluaran enzim yang merusak sendi. Gejala yang dirasakan dapat berupa nyeri, kekakuan, dan gangguan gerak pada sendi. Kekauan biasanya dialami pada pagi hari setelah bangun tidur dan berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Kondisi sendi yang rusak dan radang juga dapat menyebabkan gesekan antar tulang menjadi lebih besar dan menimbulkan bunyi.


2. Penyakit Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis atau rematik merupakan penyakit peradangan sendi. Biasanya terjadi pada sendi di jari-jari tangan, pergelangan tangan, lutut, dan kaki Peradangan pada sendi menyebabkan produksi enzim yang dapat merusak kolagen pada sendi, mengakibatkan pembengkakan, pembelahan membran synovial pada sendi, dan pembentukan pannus (jaringan fibrosa). Pannus akan merusak kartilago sendi dan merusak tulang. Kondisi tersebut menyebabkan sendi menjadi tidak stabis dan gerakan menjadi terbatas. Selain itu, otot juga mengalami kerusakan, tendon dan ligamen akan kekurangan elastisitas dan kemampuannya untuk berkontraksi semakin lemah.

Kerusakan sendi yang semakin berlanju dapat menyebabkan dislokasi dan perubahan posisi tulang, sehingga sendi tidak stabil. Gangguan pada sendi tersebut dapat mengakibatkan berbagai ciri radang sendi, salah satunya yaitu bunyi saat digerakkan. Selain itu,  peradangan sendi juga dapat menyebabkan sendi antara tulang jari, tulang pergelangan tangan menonjol. Pengobatan pada rematik tahap awal biasanya menggunakan obat-obatan anti inflamasi dan anti nyeri. Selain itu juga dilakukan penyeimbangan antara aktivitas dan istirahat. Pengobatan juga dapat dibantu dengan nutrisi, seperti sayuran dan makanan yang baik untuk rematik. Selain itu penderita juga harus menghindari beberapa makanan yang menjadi pantangan untuk penderita rematik.

3. Patah tulang

Patah tulang merupakan masalah tulang yang paling sering diakibatkan oleh cedera tulang. Dari berbagai penyebab patah tulang, cedera karena jatuh dan kecelakaan lalu lintas merupakan yang paling banyak menyebabkan kasus patah tulang. Ketika cedera tulang mendapat tekanan dan beban yang sangat besar sehingga membuatnya tidak mampu menahan dan akhirnya patas. Hilangnya kontinuitas tulang menyebabkan tulang patah dan terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Selain menyebabkan sakit, bengkak, dan penurunan fungsi, pergerakan kecil yang terjadi pada tulang akan menimbulkan bunyi. Bunyi dihasilkan dari pergesekan antara kedua ujung tulang yang patah. Bunyi dikenal dengan istilah krepitus.

4. Penyakit osteomielitis

Osteomielitis merupakan penyakit infeksi pada tulang. Pada osteomielitis ulang dapat terinfeksi melalui tiga cara, yaitu:

  • Penyebaran dari infeksi jaringan lunak, seperti luka dekubitus, luka bekas operasi
  • Kontaminasi langsung pada tulang, misalnya saat tulang dioperasi, atau akibat luka tembak
  • Penyebaran infeksi melalui aliran darah, misalnya kuman penyebab infeksi pada gigi atau saluran pernapasan dapat menembus ke sistem peredaran darah dan menginfeksi tulang

Orang yang beresiko tinggi terkena osteomielitis di antaranya yaitu orang yang malnutrisi, lanjut usia, obesitas, orang yang terkena penyakit kronis, atau yang mendapat terapi pengobatan yang dapat menurunkan imunitas.
Staphylococcus aureus merupakan mikroorganisme yang paling banyak menyebabkan osteomielitis. Infeksi mikroorganisme tersebut akan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena dan menyebabkan bengkak. Infeksi pada tulang akan menyebabkan tulang kekurangan oksigen dan mati, serta dapat menyebabkan tumbulnya nanah dalam tulang. Infeksi kemudian akan menyebar ke jaringan lain di sekitar tulang seperti sendi. Gejala yang dirasakan dari osteomielitis dapat berupa demam, menggigil, kelemahan, bengkak, kemerahan, nyeri dan kesulitan bergerak pada sendi. Adanya perubahan pada struktur sendi juga dapat menyebabkan sendi menjadi berbunyi saat digerakkan.

5. Chondromalacia

Chondromalacia merupakan penyakit pelunakan kartilago sendi. Chondromalacia paling banyak terjadi pada sendi lutut dan lebih sering terjadi pada usia muda. Chondromalacia dapat terjadi akibat penggunaan lutut secara berlebihan, biasanya pada atlet. Penderita chondromalacia akan mengeluh nyeri pada lutut. Nyeri biasa terjadi ketika menaiki tangga atau duduk dengan lutut ditekuk. Pada kondisi yang sudah parah, penderita akan mengalami kelemahan pada lutut. Pengobatan chondromalacia dapat berupa pengistirahatan sendi, latihan isometrik, dan kompres es pada lutut setalah latihan atau beraktivitas fisik. Pada kondisi yang parah, bagian dari lutut yang mengalami kerusakan dapat diangkat melalui pembedahan.

6. Cedera meniscus

Meniscus adalah tulang lunak berbentuk huruf C yang terdapat di lutut, antara tulang paha dengan tungkai bawah. Meniscus memiliki peran penting dalam menopang berat tubuh dan membantu menstabilisasi lutut, serta menjaga agar posisi tulang paha dan tungkai bawah tetap sesuai. Selain itu, meniscus juga membantu dalam pelumasan sendi dan berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk sendi lutut. Cedera pada meniscus biasanya terjadi ketika berputar secara tajam dan tiba-tiba, misalnya sering terjadi pada pemain basket dan sepak bola, atau dapat juga disebabkan karena pukulan langsung ke area lutut. Gejala yang timbul dapat berupa perubahan bentuk dan lokasi lutut, bengkak, dan sakit terutama ketika di tekuk dan diluruskan. Selain itu lutut juga menjadi tidak stabil dan bisa terkunci, sehingga menimbulkan bunyi.


7. Cedera ligamen

Ligamen merupakan struktur tubuh yang berbentuk seperti pita-pita keras yang berfungsi untuk menghubungkan tulang dengan tulang. Ligamen dan tendon pada tulang membantu kestabilan sendi tulang. Ligamen pada tulang ini dapat mengalami cedera karena berbagai faktor. Ligamen akan meregang ketika sendi mendapat beban yang berat, seperti saat dipaksakan melebihi rentang geraknya. Penyebab cedera ligamen biasanya disebabkan oleh berputar atau bertumpu dengan posisi yang tidak sesuai. Jika tekanan berlebihan ligamen bisa lepas dari tulang. Gejala cedera ligamen dapat berupa nyeri hebat dan pembengkakan, ketidakstabilan pada sendi, dan gangguan fungsi, misalnya tidak dapat berjalan, berlari, atau tidak dapat menopang berat tubuh.

8. Dislokasi

Dislokasi, khususnya pada sendi lutut merupakan cedera yang sering terjadi pada dewasa muda. Biasanya terjadi saat melakukan olah raga ski atau tenis, dimana sering melibatkan gerakan rotasi kaki ke arah luar dengan posisi lutut yang ditekuk, sehingga dapat memberikan tekanan dan beban pada lutut. Ketika terjadi dislokasi sendi biasanya akan muncul bunyi pada sendi, bengkak, kekakuan dan sulit digerakkan. Terapi biasanya dilakukan dengan penggunaan gips, obat-obatan anti inflamasi, dan latihan isometrik. Terapi pembedahan seringkali perlu dilakukan, biasanya untuk meluruskan sendi dan tulang.

Delapan masalah kesehatan yang telah disebutkan dapat menjadi penyebab tulang berbunyi saat digerakkan yang tidak normal. Selain tulang berbunyi masalah kesehatan tersebut juga diikuti oleh berbagai keluhan lainnya. Jika Anda mengalami tulang berbunyi saat digerakkan, maka tidak perlu khawatir karena itu adalah kondisi yang normal. Namun, jika tulang yang berbunyi diikuti oleh gejala lain seperti nyeri dan bengkak, maka itulah saatnya Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Dengan demikian, dapat diketahui masalah kesehatan yang lebih pasti dan penanganan pun akan lebih tepat, sehingga kesehatan tulang Anda dapat segera pulih kembali.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Tuesday 16th, January 2018 / 03:21 Oleh :