AhliTulang.com

Tulang merupakan bagian tubuh penting untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Aktivitas harian manusia tidak pernah lepas dari koordinasi dan pergerakan bagian-bagian tubuh yang dibantu oleh tulang. Tulang yang sehat memungkinkan manusia dapat bergerak dan berpindah tempat. Manusia dapat berjalan, berkendara, dan bekerja dengan adanya tulang dan struktur tubuh lain yang bekerja dengan baik. Namun ada kalanya kesehatan tulang mengalami penurunan akibat adanya kerusakan pada tulang dan struktur pendukung lainnya. Salah satu keluhan terkait masalah pada tulang yaitu adanya lutut sakit saat berdiri. Sebenarnya apa penyebab lutut sakit saat berdiri?

Lutut merupakan bagian tubuh yang menghubungkan antara tulang paha atas dengan tukang betis dan tulang kering. Lutut terdiri dari tulang lutut, sendi lutut, ligamen dan tendon. Sendi lutut termasuk jenis sendi synovial yaitu sendi yang memiliki pergerakan yang leluasa dan dilengkapi dengan adanya kapsul dan jaringan synovial yang memproduksi cairan pelumas lutut. Cairan synovial ini merupakan cairan jernih yang berfungsi untuk memudahkan pergerakan sendi, memberikan nutrisi pada sendi dan menghilangkan zat-zat sisa yang merugikan yang dihasilkan dari metabolisme. Sendi lutut juga memili jaringan tulang lunak pada setiap ujung tulangnya yang memiliki fungsi sebagai bantalan dalam pergerakan lutut.

Akibat Lutut Sakit

Lutut merupakan sendi yang menjadi tumpuan berat badan, khususnya saat posisi berdiri. Umumnya nyeri pada sendi lutut diakibatkan oleh adanya kerusakan pada struktur-struktur yang menyusun sendi. Nyeri sering bertambah berat atau terasa sangat sakit ketika berdiri. Hal tersebut disebabkan kondisi lutut yang mengalami kerusakan mendapat penekanan dari tumpuan berat badan ketika tubuh dalam posisi berdiri. Beberapa kondisi yang dapat mendasari kerusakan dan menjadi penyebab nyeri sendi lutut saat berdiri juga melakukan jongkok di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif pada sendi. Osteoarthritis dapat terjadi secara primer atau diakibatkan oleh penyakit peradangan sendi sebelumnya. Terdapat beberapa faktor resiko terjadinya osteoarthritis, di antaranya yaitu:

1. Usia lanjut
2. Obesitas
3. Riwayat kerusakan sendi sebelumnya
4. Penggunaan sendi berulang secara terus menerus (akibat pekerjaan atau ketika rekreasi)
5. Kelainan bentuk
6. Genetik

Faktor-faktor resiko tersebut dapat mengakibatkan terjadinya masalah pada sendi, dimana terjadi pelepasan enzim yang menstimulasi perusakan terhadap kolagen yang menyusun sendi, menyebabkan sendi nyeri dan menjadi pegal. Selain itu sendi juga menjadi sulit digerakkan dan menimbulkan bunyi saat digerakkan. Biasanya kekakuan dan nyeri sendi lutut terjadi saat pagi hari atau ketika bangun tidur selama 30 menit. Osteoarthritis ini sering mengenai sendi yang digunakan sebagai tumpuan tubuh, seperti sendi lutut, leher, dan tulang belakang. Osteoarthritis juga dapat mengenai jari. Nyeri pada sendi lutut akan terasa khususnya ketika berdiri dan melakukan jongkok karena beban tubuh yang menekan sendi. Pada pasien osteoarthritis yang obesitas, nyeri lutut ketika berdiri dan juga jongkok ini akan semakin parah.

2. Gout atau asam urat

Gout atau dikenal dengan penyakit asam urat merupakan penyakit genetik dimana terjadi kelainan dalam metabolisme purin, sehingga kadar asam urat dalam tubuh menjadi tinggi. Asam urat dapat terjadi akibat diet yang berlebihan, konsumsi makanan kaya asam urat seperti kerang-kerangan dan jeroan secara berlebihan, atau dapat juga diakibatkan oleh keturunan.

Gejala awal asam urat yaitu nyeri pada sendi, umumnya sendi di kaki dan lutut. Nyeri dapat muncul secara tiba-tiba di malam hari. Nyeri terasa hebat, disertai kemerahan bengkak, dan agak hangat di area yang terkena. Nyeri pada lutut juga akan bertambah parah ketika berdiri, setelah itu sakit saat jongkok apalagi jika penderita mengalami obesitas. Asam urat juga dapat menjadi penyebab tulang ngilu, khususnya ngilu pada lutut.

3. Fibromyalgia

Fibromyalgia merupakan sekumpulan gejala berupa kelemahan, nyeri dan pegal pada seluruh otot. Salah satu otot yang paling nyeri adalah otot di sekitar lutut. Nyeri biasanya dapat menyebar hingga bagian bawah atau atas tungkai, bahkan hingga ke punggung bawah dan pinggang. Nyeri pada lutut akibat fibromyalgia dapat semakin terasa ketika berdiri, khususnya ketika berdiri dan jongkok dalam waktu yang lama.

Pengobatan fibromyalgia lebih diutamakan untuk mengurangi gejala yang dirasakan. Pengobatan dilakukan dengan obat anti peradangan untuk meredakan nyeri otot dan pegal, dan obat anti depresan untuk memperbaiki pola tidur karena biasanya nyeri otot ini dapat membuat penderitanya cukup sulit untuk tidur. Selain itu dibantu juga dengan olah raga untuk mengurangi kelemahan otot.

4. Chondromalacia patella

Chondromalacia patella merupaka kondisi dimana tulang lunak yang terdapat di sendi lutut mengalami perburukan dan pelunakan. Biasanya terjadi pada kelompok usia muda, atlet, atau pada dewasa akhir yang menderita peradangan sendi, sehingga ciri radang sendi harus diwaspadai. Gejala yang timbul yaitu nyeri pada daerah lutut. Chondromalacia juga dapat menjadi penyebab tulang berbunyi ketika digerakkan membengkok atau diluruskan.

Nyeri juga akan bertambah parah ketika duduk dalam waktu yang lama atau ketika melakukan aktivitas yang memberikan tekanan pada lutut, seperti berdiri atau saat jongkok atau berolah raga. Pengobatan chondromalacia dapat dilakukan dengan terapi fisik berupa latihan penguatan otot-otot pada paha untuk meningkatkan kekuatan otot dan keseimbangan. Terapi pembedahan juga dapat dilakukan apabila sudah terjadi kelainan pada posisi lutut.

Keempat kondisi tersebut dapat menjadi penyebab lutut sakit saat berdiri. Lutut yang sakit saat berdiri juga melakukan jongkok akan sangat mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, jika nyeri semakin parah dan terus berlanjut disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.