Banyak sekali jenis penyakit yang menyerang manusia dewasa, termasuk anak-anak. Sebagai seorang ibu tentunya ingin yang terbaik untuk sang buah hati, khususnya dalam hal kesehatan. Tidak ada orang tua yang ingin dan tega melihat kondisi anaknya sakit lantaran suatu penyakit. Salah satu jenis penyakit yang akan menjadi topik dalam kesempatan kali ini adalah CTEV, apa itu?
CTEV adalah penyakit yang dikenal juga dengan nama Congenital Talipes Equinovarus. Kondisi ini merupakan penyakit kongenital yang berupa kelainan bentuk kaki pada bayi. Istilah dari talipes sendiri berasal dari bahasa Latin yakni “talus” yang berarti pergelangan dan “pes” yang berarti kaki. Sementara itu, istilah equinovarus merupakan dari kata “equino” yang berarti seperti kuda dan “varus” yang berarti bengkok ke arah dalam.
Dengan kata lain, maka ini mengarah pada kaki bayi yang mengalami CTEV mempunyai bentuk membengkok ke arah dalam dan tumit terangkat ke atas. Dengan kondisi ini mengakibatkan bayi akan berjalan dan menapakkan kaki dengan bagian pergelangan kakinya. Namun yang terjadi ketika sang bayi berjalan dengan pergelangan kakinya akan merasa kesakitan. Selain kaki yang bengkok, biasanya bayi juga akan rentan terhadap tulang belakang bengkok pada bayi yang mana harus diketahui dengan betul mengenai dampak bahaya yang ditimbulkan.
Kondisi yang terjadi pada CTEV juga dapat menyebabkan otot pada kaki menjadi mengecil. Perlu di pahami bahwa CTEV dapat mengenai kedua kaki atau bilateral, dan bisa mengenai satu kaki saja yang di sebut unilateral. Umumnya CTEV terjadi pada 1 bayi dari 1000 bayi yang lahir hidup, serta lebih banyak kondisi ini terjadi atau mengarah pada bayi laki-laki dengan persentase lebih besar dibandingkan dengan bayi perempuan.
CTEV bisa terjadi secara tunggal maupun bersamaan dengan gejala lain seperti spina bifida, yakni kelainan pada tabung sumsum tulang belakang. Kondisi ini juga termasuk dengan penyakit kongenital yang mana harus diketahui secara jelas tentang penyebab spina bifida ini lantaran dampak buruk yang akan ditimbulkan juga cukup besar kalau memang tidak segera diatasi. Akan tetapi sebagian ilmuwan telah mempercayai bahwa CTEV disebabkan oleh gangguan perkembangan kaki pada janin menjelang trimester pertama kehamilan. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut 10 proses pembentukan tulang pada manusia mulai dari awal hingga menjadi wujud nyata sebagaimana mestinya.
Jika hal ini terjadi pada bayi anda, sebagai orang tua harus melakukan Penanganan CTEV yang terbaik untuk kesembuhan buah hati. Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi CTEV yang bisa anda terapkan jika mendapati buah hati dengan kondisi CTEV.
Ada banyak langkah untuk mengatasi kondisi CTEV, mulai dari memberikan tambahan nutrisi atau vitamin yang seimbang serta pola hidup yang sehat. Dibawah ini ada beberapa cara Penanganan CTEV:
Pastikan gizi bagi ibu hamil berdasarkan tri-semester masa kehamilan. Pada dasarnya seorang ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang sehat. Adapun makanan sehat yang patut diberikan kepada ibu-ibu hamil adalah sayuran serta buah-buahan. Karena seorang ibu hamil yang kekurangan gizi mempunyai resiko lebih besar melahirkan bayi dengan kondisi cacat atau CTEV.
Vitamin yang di berikan juga harus seimbang, termasuk asam folat. Salah satu fungsi dari asam folat adalah untuk mencegah terjadinya kelainan kongenital yang terjadi pada bayi serta mendukung perkembangan otak. Selain itu, asam folat ternyata juga sangat bermanfaat untuk mengatasi tulang bengkak menonjol keluar, telapak tangan sulit menggenggam dan beberapa penyakit lain.
Alkohol adalah zat yang tidak sepenuhnya baik bagi kesehatan tubuh. Dalam keadaan normal, seseorang dilarang sekali mengkonsumsi lebih banyak alkohol, apalagi pada saat kehamilan. Apabila seorang ibu hamil mengkonsumsi alkohol selama kehamilan, hal itu akan merasuk pada peredaran darah ibu serta meracuni janin melalui plasenta.
Alkohol ini akan sangat berbahaya dan mengancam nyawa sang bayi nantinya. Parahnya lagi akan menemui dampak buruk seperti kematian di dalam kandungan. Tidak hanya itu saja, setiap orang yang mengkonsumsi ini juga akan menimbulkan gejala osteoporosis sebab alkohol ini termasuk ke dalam makanan penyebab tulang keropos yang wajib di hindari oleh siapa saja.
Seperti halnya alkohol, rokok juga akan menjadi bumerang bagi sang janin. Oleh karena itu selama masa kehamilan dilarang sekali untuk merokok dan harus menghindarinya. Selain bisa meningkatkan resiko keguguran, bayi lahir secara prematur, berat badan lahir bayi rendah, bayi yang lahir dari ibu perokok cenderung mengalami berbagai kelainan pada saat lahir. Ketika sudah mengalami hal ini maka Anda harus waspada lantaran bisa jadi bayi juga akan mengalami penyakit cerebral palsy yang mana dapat Anda ketahui secara jelas mengenai ciri-ciri cerebral palsy berikut apakah ada yang terjadi pada bayi Anda atau tidak.
Memastikan berat badan tubuh normal, tidak kelebihan atau yang disebut dengan obesitas. Karena seorang ibu yang mempunyai berat badan lebih ketika masa kehamilan akan mempunyai resiko lebih besar melahirkan bayi dengan kondisi kesehatan kurang seperti anak mengalami kelainan kongenital.
Selama hamil, seorang ibu sebenarnya baik untuk melakukan olahraga. Entah itu sekedar jalan pagi atau melatih-melatih kecil sebagai pemanasan. Durasi waktu yang disarankan untuk ibu-ibu hamil dalam berolahraga adalah selama 30 menit.
Lima cara di atas bisa menjadi langkah pencegahan CTEV, dan jika sudah mendapati bayi terlahir dengan penyakit ini maka bisa dilakukan penanganan berikut ini:
Terapi non-bedah mampu menjadi perangsang tubuh yang mengalami CTEV. Antara 90 – 95% bayi telah melakukan terapi ini untuk mengurangi dampak CTEV lebih jauh lagi. Adapun beberapa yang termasuk terapi non bedah adalah seperti pemasangan gips yang bertujuan untuk mengoreksi kaki bayi agar bisa lurus layaknya kaki normal. Untuk mengetahui tentang cara meluruskannya secara alami lainnya, Anda dapat mengetahuinya pada 22 cara mengatasi kaki bengkok ini.
Jika terapi non-bedah belum mampu mengatasi kondisi sang bayi, tidak ada cara efektif lain selain pembedahan atau operasi. Usai dilakukan pembedahan, bayi tetap masih harus dipasang gips sekurang-kurangnya adalah selama 12 minggu. Kemudian cara ini akan dilanjutkan dengan penggunaan sepatu khusus selama beberapa tahun kedepan.
Inilah penanganan kondisi CTEV bayi yang harus anda mengerti sebagai orang tua. Jaga bayi anda sejak dini dan bentuklah pola hidup sehat, terutama pada masa kehamilan.
Spondilitis ankilosa yaitu penyakit radang tulang belakang yang mengenai bagian persendian sejak dari atas tulang leher sampai bagian bawah tulang…
Tulang merupakan organ penting dalam tubuh. Maka ketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan kelainan pada tulang, akan mempengaruhi kinerja kita dalam…
Tubuh dengan postur yang tinggi merupakan salah satu hal yang didambakan banyak orang agar lebih percaya diri saat berpenampilan. Hal…
Penyakit Legg-Calve-Perthes ialah keadaan di mana frekuensi sirkulasi darah ke metabolisme tulang paha di area persendian pinggul berkurang. Sirkulasi darah yang…
Sindaktili adalah kondisi jari yang menyatu atau tidak ada sela diantara jari dan kondisi jari melekat seringkali disebut sebagai kelainan…
Jari kaki dempet adalah suatu kondisi yang bisa terjadi pada manusia atau bayi baru lahir dan kondisi ini bisa terjadi…