Sponsors Link

8 Gejala Osteoporosis dan Cara Mengobatinya

Sponsors Link

Osteoporosis merupakan salah satu penyakit tulang yang diidentikkan dengan rapuhnya tulan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun wanita lah yang risikonya paling besar. Hal ini dikarenakan wanita memiliki hormon esterogen, dan kinerja hormon esterogen tersebut mempengaruhi kepadatan tulang. Pada penderita osteoporosis, tulang akan kehilangan kepadatannya sehingga tulang rapuh dan mudah patah. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini, berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai gejala osteoporosis dan cara mengobatinya yang perlu diketahui.

Gejala Awal Penyakit Osteoporosis

Seperti yang dijelaskan di atas, penderita osteoporosis kebanyakan adalah wanita. Hal ini dikarenakan wanita akan mengalami perubahan hormon dalam hidupnya, yaitu hormon esterogen. Ketika masa anak-anak, remaja, dan juga dewasa muda, kandungan hormon esterogen pada wanita masih cukup banyak. Namun, seiring usia yang bertambah, hormon ini akan menurun. Terutama wanita yang sudah memasuki fase menopause. Hal ini akan mempengaruhi kepadatan tulang, sehingga wanita pasca menopause lebih rentan terkena osteoporosis.

Bagian tubuh yang mengalami gejala osteoporosis itu sendiri biasanya adalah organ gerak seperti tangan dan kaki, bagian atas tubuh seperti tulang belakang, serta bagian tengah tubuh seperti pinggul. Bagian tersebut adalah bagian tubuh yang paling sering mengalami penurunan kepadatan tulang. Biasanya penderita osteoporosis akan menunjukkan beberapa gejala yang paling sering terjadi, di antaranya sebagai berikut:

1. Tulang melemah

Disadari atau tidak, penderita osteoporosis akan mengalami gejala ini. Ini adalah salah satu gejala awal yang pasti muncul. Indikator dari melemahnya tulang ini pun pasti terasa pada penderita. Salah satunya adalah tubuh tidak lagi sekuat sebelumnya untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya, tubuh akan semakin lelah untuk naik tangga, berjalan jauh, dan melakukan kegiatan seperti biasanya. Hal ini dikarenakan bagian dalam tulang telah mengalami pengeroposan dari hari ke hari. Maka, jika terjadi gejala sedemikian rupa, mulailah waspada karena bisa jadi osteoporosis sudah menyerang. (baca juga: Penyakit Tulang Belakang)

2. Tinggi badan menurun

Salah satu gejala yang bisa dirasakan atau dilihat dari fisik penderita osteoporosis adalah penurunan tinggi badan. Penurunan tinggi badan ini memang tidak drastis dan berlaku secara bertahap. Misalnya 1 centimeter per tahun. Oleh karena itu, jika seseorang tinggi badannya semakin turun, mungkin itu adalah indikasi dari osteoporosis. Penurunan tinggi badan ini disebabkan karena adanya penyempitan atau fraktur pada tulang belakang. Penurunan tinggi badan juga bisa disebabkan oleh posisi tulang belakang yang sedikit membungkuk.

3. Tulang mulai membungkuk

Seperti yang dijelaskan pada poin kedua di atas, gejala osteoporosis adalah penurunan tinggi badan. Penurunan tinggi badan ini juga bisa disebabkan oleh struktur tulang belakang yang tidak lagi sempurna. Osteoporosis seringkali memang menimbulkan adanya gejala tulang belakang menjadi bungkuk. Hal ini dikarenakan tulang belakang semakin rapuh sehingga tidak kuasa menahan berat tubuh bagian atas, sehingga muncul pembungkukan (kifosis). Pada kasus yang parah, gejala ini bahkan bisa berpengaruh juga pada sistem pernapasan. Maka biasanya penderita osteoporosis juga akan mengalami sesak napas, bahkan penyakit komplikasi lain karena paru0paru tertekan.

4. Tulang rapuh

Tulang yang semakin rapuh memang akan terjadi pada penderita osteoporosis. Apalagi jika penderita tidak mengimbangi dengan konsumsi nutrisi yang tepat, yaitu kalsium dan vitamin D. Penderita osteoporosis mungkin akan semakin sulit menjalani kegiatan sehari-hari seperti biasanya. Hal ini sering dilihat pada wanita lansia. (baca juga: Penyebab Tulang Belakang Sakit)

5. Patah tulang

Patah tulang merupakan salah satu gejala yang paling sering terjadi pada penderita osteoporosis. Hal ini dikarenakan tulang yang semakin rapuh dan lemah, sehingga jika ada tekanan maka tulang akan lebih mudah retak atau patah. Namun sayangnya si penderita seringkali tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami retak atau patah tulang. Sehingga, tiba-tiba penderita akan merasa tidak bisa berjalan, tidak bisa bergerak, dan sebagainya.

6. Dowager’s Hump


Kondisi ini adalah sebuah keadaan yang mana tulang belakang menjadi condong dan memunculkan punuk di atas punggung. Hal ini akan sangat berbahaya karena di bagian tulang belakang atas lah saraf-saraf berada. Sehingga tidak jarang penderita osteoporosis juga menunjukkan gejala gangguan saraf, seperti sering kesemutan, refleks yang melemah, bahkan indera perasa yang mulai menuruni penurunan fungsi.

7. Nyeri punggung

Tulang belakang yang tidak tertata lagi strukturnya akan lebih sering memberikan rangsangan rasa sakit terhadap penderita osteoporosis. Apalagi jika ada bagian tulang belakang yang mengalami patah, atau tulang belakang yang sudah melengkung. Kondisi ini akan menimbulkan rasa sakit pada bagian punggung dan sekitarnya. (baca juga:Penyempitan tulang belakang)

8. Perut mulai membuncit

Perut membuncit juga merupakan salah satu gejala dari osteoporosis. Perut membuncit ini disebabkan karena tulang belakang yang sudah melengkung. Kondisi ini akan mendorong organ tubuh bagian bawah (perut) sehingga posisinya lebih maju ke depan daripada orang normal. Itulah beberapa gejala penyakit osteoporosis. Maka jika gejala-gejala di atas sudah mulai nampak, khususnya pada seseorang yang sudah mulai tua, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan lengkapi nutrisi harian. Tujuannya agar gejala osteoporosis tidak semakin parah.

Baca juga:

Cara Mengobati Penyakit Osteoporosis Pada Tulang Manusia

Jika seseorang didiagnosis mengidap gangguan osteoporosis, sebenarnya banyak sekali pendekatan yang dapat dilakukan oleh si penderita dan orang-orang di sekelilingnya. Namun penanganan pertama adalah periksakan diri ke dokter terlebih dahulu, karena dokter pasti akan memberikan tips-tips dan juga rekomendasi obat untuk menangani osteoporosis secara efektif. Namun, biasanya dokter akan memberikan rekomendasi beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan, antara lain sebagai berikut:

1. Perubahan Gaya Hidup

Salah satu cara yang paling ampuh dilakukan jika seseorang didiagnosis menderita penyakit tertentu adalah melakukan beberapa perubahan dalam gaya hidupnya. Termasuk penyakit osteoporosis ini. Beberapa gaya hidup yang harus diubah antara lain seperti berikut ini:

  • Mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D

Pola makan pada penderita osteoporosis harus segera diubah, salah satunya dengan melakukan pola makan nutrisi seimbang, yaitu dengan memilih jenis makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D. Mengapa? Karena kalsium dan vitamin D adalah dua nitrisi yang diperlukan untuk kesehatan dan kepadatan tulang. Penderita osteoporosis membutuhkan lebih daro 800 mg kalsium per hari untuk mempercepat kesembuhan. Maka dari itu, nutrisi harian harus memenuhi angka tersebut. Lebih baik lagi jika melebihi angka tersebut.

  • Berolahraga secara teratur

Olahraga juga disebut-sebut sebagai salah satu cara yang baik untuk membantu penderita osteoporosis memperkuat susunan tulangnya. Namun untuk jenis olahraga mana yang baik, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter karena setiap orang kondisi tubuhnya tidaklah sama. Tapi, gerakan olahraga yang sering dikampanyekan oleh pemerintah untuk mencegah osteoporosis adalah olahraga ringan seperti berjalan kaki.

  • Berhenti merokok

Merokok adalah salah satu kegiatan yang harus segera dihentikan. Merokok ternyata juga berakibat buruk pada tulang. Maka, jika seseorang sedang berada pada masa penyembuhan atau pemulihan dari osteoporosis, lebih baik berhentilah merokok.  Hal ini dikarenakan usia senja biasanya tubuh hanya mampu 20 hingga 30% dari total nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. (baca juga: Cara Mengobati Tulang Ekor Sakit)

  • Berhenti mengonsumsi alkohol

Sama halnya dengan merokok, mengonsumsi alkohol juga merupakan kebiasaan buruk. Alkohol akan membuat penyerapan nutrisi di usus halus terganggu. Maka percuma mengonsumsi kalsium sebanyak apapun, jika penyerapan tubuh rendah, kalsium tersebut akan lewat begitu saja dan pengobatan tidak akan berjalan baik. Oleh karena itu, segera hentikan kebiasaan buruk tersebut.

  • Berjemur pagi hari

Salah satu cara terbaik dan termudah untuk mendapatkan vitamin D adalah dengan berjemur di pagi hari. Pada kondisi ini, sinar matahari akan memicu tubuh untuk membentuk vitamin D secara alami. Lakukan kegiatan ini setiap pagi secara rutin, yaitu selama 5 hingga 20 menit atau lebih. Namun, lakukan kegiatan ini sebelum jam 9 pagi. (baca juga: Cara Meluruskan Kaki O)

2. Penanganan dengan Obat-obatan

Sebenarnya penyakit osteoporosis adalah penyakit struktural tulang, sehingga bisa dikatakan penyakit ini bukan penyakit yang mudah disembuhkan dan relatif membutuhkan waktu penyembuhan yang lama. Dan tujuan dari pengobatan osteoporosis ini sendiri bukan untuk menyembuhkannya, melainkan untuk meningkatkan kepadatan tulang. Jika kepadatan tulang meningkat, maka lama kelamaan gejala osteoporosis akan hilang dan osteoporosis akan sembuh. Maka dari itu, semua penderita osteoporosis disarankan untuk mengubah gaya hidupnya, seperti yang dijelaskan di atas. Namun, selain itu, ada beberapa jenis obat yang bisa digunakan untuk membantu pengobatan penyakit osteoporosis, di antaranya sebagai berikut.

  • Kalsitriol.
  • Kalsitonin.
  • Bifosfonat.
  • Strontium ranelate.
  • Selective oestrogen receptor modulator.
  • Hormon paratiroid.
  • Terapi sulih hormon. (baca juga: Penyebab Tulang Ngilu)

Kesemua jenis obat di atas merupakan obat yang bertugas untuk membantu memadatkan kembali susunan tulang. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan resep yang tepat sehingga kepadatan tulang bisa kembali membaik.

Baca juga:

3. Penanganan terhadap Rasa Nyeri

Seringkali penderita osteoporosis juga akan merasakan sakit atau nyeri, terutama pada bagian tulang yang membengkok atau patah atau retak. Jika seseorang mengalami rasa sakit atau nyeri akibat penyakit osteoporosis ini, biasanya dokter akan memberikan resep dan menyarankan obat dan kegiatan lain yang bisa dilakukan, antara lain sebagai berikut.

  • Pasien disarankan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Biasanya obat yang disarankan adalah jenis obat analgesik. Namun dosis dan obat mana yang baik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu karena tidak semua obat penghilang rasa sakit tepat untuk pasien tertentu. (baca juga: Macam Macam Penyakit Tulang)
  • Pasien akan disarankan untuk melakukan fisioterapi untuk membantu meredakan rasa nyeri tersebut.
  • Pasien akan disarankan untuk melakukan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation). TENS ini sendiri dilakukan dengan tujuan agar sinyal nyeri yang berjalan dari saraf ke otak bisa terputus. Hal ini dilakukan dengan menggunakan bantuan bantalan elektroda yang ditempelkan ke kulit tertentu.
  • Pasien akan dilatih untuk melakukan gerakan relaksasi. Sehingga, jika rasa nyeri datang, pasien bisa melakukan gerakan relaksasi sendiri di rumah. (baca juga: Ciri-ciri Kanker Tulang)
  • Terapi komplementer bisa juga dilakukan untuk mengurangi rasa sakit.
  • Terapi akupuntur juga bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri. Namun terapi ini harus dilakukan oleh para ahli dan tidak boleh dilakukan sembarangan.
  • Pembedahan atau operasi. Hal ini dilakukan jika terjadi patah tulang pada pasien, khususnya patah tulang pada bagian panggul.
  • Pemasangan gips. Hal ini dilakukan jika patah tulang terjadi di area gerak seperti pergelangan tangan atau kaki. Namun jika patah tulangnya parah, maka operasi atau pembedahan juga bisa dilakukan. (baca juga: Cara Cepat Meninggikan Badan)

Itulah beberapa penjelasan mengenai gejala osteoporosis dan cara mengobatinya yang bisa dilakukan kepada penderitanya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi banyak pihak. Ingat selalu untuk melakukan juga upaya pencegahan agar osteoporosis bisa dicegah kedatangannya, terutama bagi wanita yang lebih rentan terkena osteoporosis. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati.

Sponsors Link
, , ,




Post Date: Monday 21st, August 2017 / 09:29 Oleh :