8 Penjelasan Terlengkap Mengenai Fungsi Tulang Kelangkang pada Manusia
Tubuh manusia terdiri dari susunan rangka dan tulang yang terbalut dengan otot, pembuluh darah, saraf, serta kulit yang masing-masing memiliki tugas dan kegunaannya sendiri, yang masing-masing tentunya akan sangat penting bagi manusia. Sebagai fondasi dasar dari bentuk tubuh kita, tulang yang tersusun atas berbagai macam jenis dan bagian, berperan penting dalam membentuk tubuh, dan memastikan supaya kita tetap dapat berjalan dengan dua kaki dan juga memiliki dua lengan.
Tidak hanya itu, tulang juga membantu melindungi organ tubuh dari kerusakan yang mungkin timbul akibat benturan-benturan dari luar yang sering kita alami setiap harinya sehingga kesehatan tulang sangatlah perlu untuk kita jaga. Misalnya tulang tengkorak yang akan melindungi otak dari benturan, dan juga tulang dada serta tulang rusuk yang berfungsi melindungi organ paru-paru dan jantung. Tulang juga memastikan struktur tubuh manusia ditempatkan sebagaimana mestinya, terutama yang berfungsi sebagai alat gerak motorik seperti kedua lengan dan juga kedua kaki, serta telapak tangan dan telapak kaki dan juga bagian mulut, gigi, dan rahang.
Jumlah tulang pada tubuh manusia sendiri sebenarnya berkurang seiring dengan pertumbuhan manusia, dimana pada saat bayi jumlah tulang manusia itu adalah sekitar 270-350 buah, dan kemudian menyusut menjadi 206 buah tulang pada saat dewasa. Hal tersebut terjadi dikarenakan struktur tulang bayi yang cenderung lebih banyak akibat masih banyaknya tulang yang terpisah dan baru akan menyatu pada saat manusia sudah beranjak dewasa, kecuali gigi manusia yang juga merupakan bagian dari tulang dan jumlahnya justru meningkat saat dewasa. Beragam jenis tulang diantara sekian banyaknya tulang tersebut antara lain adalah tulang rawan, tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang selangka, tulang pendek, tulang tak beraturan, dan yang akan kami bahas pada artikel kali ini yaitu tulang kelangkang, yang disebut juga Sacrum atau Sakrum.
Asal Kata Sacrum
Sacrum atau Sakrum itu sendiri berasal dari bahasa latin “Sacral” alias Sakral yang artinya suci atau keramat, yang kemungkinan besar dikarenakan tulang inilah yang paling terakhir membusuk saat manusia dimakamkan, dan juga karena letaknya yang berada di area reporduksi sehingga dianggap sebagai yang menciptakan kehidupan. Sebelum penamaan tersebut, banyak ahli medis terutama di daerah Inggris yang menamakan tulang kelangkang sebagai tulang suci atau dalam bahasa aslinya adalah “the holy bone”. Penggunaan istilah ini pada dunia anatomi modern didasarkan pada temuan para ilmuwan pada pertengahan abad ke 18 di dalam catatan milik Aelius Galenus alias Galen,seorang ahli medis asal Yunani kuno yang catatan miliknya dijadikan landasan bagi bidang anatomi tubuh, fisiologi, dan kegiatan operasi.
Bentuk Tulang Kelangkang
Tulang kelangkang memiliki bentuk serupa segitiga terbalik, atau lebih tepatnya semacam mata anak panah terbalik, dimana di bagian ujung paling bawah bentuknya akan semakin menyusut untuk kemudian tersambung dengan tulang ekor yang agak meruncing. Apabila dilihat dari samping, bentuk tulang kelangkang ini tidaklah rata atau lurus melainkan agak melengkung ke arah luar sedikit. Tulang kelangkang terdiri atas beberapa bagian, dimana bagian teratas disebut sacral promontory yang menjadi penyambung dengan tulang belakang, kemudian pada bagian belakang ada garis penghubung antar 2 rongga yang dinamakan transverse ridges, dan kemudian pada bagian dasar yang terhubung dengan tulang ekor disebut dengan Apex.
Pada pinggiran bagian atas sebelah kanan dan kirinya menyerupai sayap atau kuping yang biasa disebut dengan ala atau sacral ala yang akan menyatu dengan 2 tulang panggul di bagian kanan dan kiri. Bagian tengah tulang kelangkang ini sendiri secara keseluruhan dibagi menjadi 5, yang biasa disebut sebagai S1, S2, S3, S4, dan S5 yang akan lebih jelas terlihat pada bagian belakang, dan pada bagian depan yang menonjol juga terdiri dari banyak bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain seperti sacral cana, sacral tuberosity, permukaan Auricular, Lateral sacral crest , Posterior sacral foramen, Media scaral crest, sacral comu, cocygeal comu, dan juga 4 bagian tulang ekor (Cocyx) yang disebut Co1, Co2, Co3, dan Co4.
Bentuk tulang kelangkang ini juga berbeda antara laki-laki dan wanita, dimana pada wanita bentuk Sacrum akan lebih pendek tetapi juga lebih lebar dibandingkan pada laki-laki, dan ini biasanya yang menyebabkan area pinggul wanita lebih lebar. Sementara pada laki-laki bentuknya akan lebih proporsional antar sisi-nya, baik dilihat dari tinggi tulang kelangkang maupun lebarnya. Di dalam proses pertumbuhan manusia dari semenjak embrio, tulang kelankang ini akan mulai terbentuk pada hari ke 29 dari embriogenesis, setelah pada hari ke-20 tulang belakang lebih dulu terbentuk, baru kemudian dilanjutkan dengan pembentukan tulang ekor pada hari ke-30.
Letak Tulang Kelangkang
Tulang kelangkang, atau yang juga lazim disebut dengan tulang Sacrum, merupakan tulang yang terletak di atas tulang ekor yang menyatu dengan tulang belakang, dan letaknya ada di area pinggul manusia. Lebih tepatnya, tulang kelangkang ini terletak diantara kedua tulang panggul (Ilium) yang juga bertugas menjadi penghubung diantara keduanya, dimana area tempat tulang kelangkang dan tulang panggul (Ala) terhubung disebut dengan sendi Sacroiliac (Sacroiliac Joint), untuk kemudian masing-masing tulang panggul akan terhubung dengan tulang kaki.
Tulang kelangkang juga memiliki 8 rongga (ada 4 rongga di sebelah kiri dan 4 rongga di sebelah kanan) yang akan dilalui oleh saraf dan pembuluh darah. Tekanan paling besar adalah pada area sendi Scroiliac dimana pada area ini lah biasanya beban tubuh bertumpu terutama pada saat tubuh dan kaki melakukan pergerakan, dikarenakan posisi sakrum yang memang menjadi penopang antara tulang ekor bagian atas dan juga tulang panggul.
Fungsi Tulang Kelangkang
Setelah tadi dijelaskan mengenai letak dan deskripsi singkat dari tulang kelangkang, sekarang kita akan beralih kepada kegunaan beserta fungsi tulang kelangkang itu sendiri. Bisa dibilang, tulang kelangkang inilah yang berperan penting dalam membuat diri Anda bisa duduk, berdiri, berlari, dan juga menyangga tulang panggul sehingga bisa dibayangkan apa akibat yang terjadi apabila ruas tulang kelangkang sakit atau mengalami cedera, atau bahkan keropos.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab sakitnya tulang kelangkang, seperti misalnya terlalu sering mengangkat beban yang terlalu berat, terlalu lama duduk dan juga terlalu lama membungkuk, adanya infeksi pada tulang, adanya tumor pada tulang, kurangnya kalsium yang menyebabkan area tersebut keropos, peregangan otot yang cenderung berlebihan, serta terjadi benturan pada area tulang tersebut. Sakit yang terjadi pada tulang kelangkang tersebut bisa menjadi penyebab kerusakan lainnya pada jaringan tulang, misalnya penyempitan pada bagian tulang ekor, kelainan pada bentuk tulang belakang, Sklatika, gejala Osteoporosis, Mialgia, infeksi pada saluran kemih, dan meningkatkan gejala kanker tulang belakang. Tentunya selain tulang kelangkang, bagian tulang lainnya juga perlu diperhatikan apabila mengalami cedera, misalnya pada kasus tulang selangka bengkok, lalu misalnya terjadi penyempitan tulang ekor, dan juga misalnya tulang rusuk sakit saat ditekan, fraktur tulang tengkorak, dan lain sebagainya.
Kembali kepada fungsi tulang kelangkang, apabila dijabarkan, maka tulang kelangkang memiliki fungsi-fungsi yang penting antara lain sebagai berikut:
- Menjadi penopang bagi tulang belakang atau tulang pinggang,
- Menjadi penopang dan juga penghubung ke tulang panggul sebelah kiri dan kanan,
- Menjadi penopang tubuh bagian atas pada saat berlari,
- Menjadi penopang tubuh pada saat berjalan,
- Memudahkan anda untuk melakukan aktivitas duduk dan jongkok,
- Membantu tubuh dalam menggerakkan kaki saat berenang,
- Mempermudah tubuh dalam melakukan kegiatan bersepeda,
- dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan kaki.
Melihat fungsi tulang kelangkang tersebut, tentunya kita perlu untuk menjaga kesehatan dan kekuatan dari tulang-tulang yang ada di dalam tubuh kita supaya tidak mudah mengalami keropos dan juga risiko terjadinya infeksi serta kerusakan pada tulang tersebut. Kerusakan atau kelainan yang terjadi pada tulang kelangkang tentunya membuat fungsi tubuh dan kaki anda tidak dapat berjalan dengan semestinya, dan bahkan bisa berakibat fatal seperti menderita lumpuh yang menyebabkan kaki dan bagian bawah tubuh tidak bisa digunakan sama sekali.
Bahkan, akibat terlalu pentingnya fungsi tulang kelangkang, pada terapi Osteopati (Osteopathy), pemeriksaan terhadap tulang kelangkang ini adalah salah satu yang paling awal dilakukan, guna melihat apakah terjadi kerusakan atau tidak pada tulang kelangkang, dengan cara memuntir tubuh atau menggerakkan tubuh ke kiri dan ke kanan. Osteopati sendiri merupakan ilmu kedokteran yang memiliki spesialisasi dalam mengobati mereka yang menderita penyakit atau memiliki keluhan pada tulang, sendi, dan juga otot yang juga dapat membantu kelancaran fungsi sistem saraf, peredaran darah, dan getah bening. Hal itu dikarenakan sebagian besar penyebab dari beragam keluhan terkait sakit pinggang, nyeri otot di area pinggang, dan lain sebagainya dikarenakan adanya kerusakan atau kelainan pada area tulang kelangkang.
Beberapa cara dapat anda lakukan untuk dapat terus menjaga kesehatan tulang, seperti misalnya dengan memakan buah yang baik untuk tulang keropos, kemudian meminum susu untuk pengapuran tulang sendi, dan juga melakukan senam untuk penderita osteoporosis yang bisa anda coba. Dengan melakukan kegiatan serta mengkonsumsi makanan dan minuman yang disebutkan di atas secara rutin, diharapkan anda dapat terhindar dari risiko tulang keropos secara keseluruhan, dan terutama memastikan fungsi tulang kelangkang tetap berjalan dengan sempurna supaya tidak mengganggu aktivitas anda sehari-hari.