Spondilitis Ankilosa: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Penyakit spondilitis ankilosa ialah kondisi radang tulang belakang khususnya persendian area punggung yang menyebabkan punggung kaku dan nyeri hebat. Umumnya, mulai dari area leher sampai ke punggung bawah merupakan bagian yang paling merasakan sakit, nyeri, dan kaku. Keadaan punggung yang kaku akan menjadikan postur tubuh menjadi membungkuk dan pergerakan penderitanya menjadi sangat terbatas sehingga diperlukan perawatan spondilitis ankilosa yang tepat.
Pengidap penyakit ini kebanyakan adalah laki-laki. Rasio antara penderita spondilitis ankilosis laki-laki dibanding wanita sebesar 3 : 1. Meskipun begitu, setiap orang berumur berapa saja. Biasanya terjadi di bawah usia 45 tahun karena hanya 5% penderita yang usianya di atas 45 tahun.
Gejala Spondilitis Ankilosa
Berikut ini adalah gejala-gejala yang muncul ketika seseorang terjangkit penyakit spondilitis ankilosa, yakni:
- Bagian punggung dan tulang belakang sakit, munculnya secara berangsur dari punggung bawah hingga sampai ke leher.
- Terjadi pembengkakan pada punggung.
- Punggung menjadi semakin membungkuk karena kaku untuk digerakkan.
- Cenderung mudah merasa lelah.
Kadang-kadang, nyeri pada punggung serta kejang otot akan pulih dan reda jika digunakan untuk membungkuk. Oleh sebab itulah pengidap spondilitis ankilosa kerap membungkuk untuk meredakan sakit sampai akhirnya postur tubuh jadi permanen bungkuk. Jika tidak membungkuk, pada kasus lainnya, justru tulang punggung malah menjadi tegak lurus dan terlalu kaku.
Tulang punggung sakit, kaku, terbatas pergerakannya, dan selalu nyeri akan berimbas pada persendian laindi area lutut, bahu, dan panggul. Nafsu makan juga akan sangat menurun sehingga berat badan menurun. Sering mengalami demam, mudah lelah, hingga anemia. Kemungkinan lain yang terjadi jika terjangkit spondilitis ankilosa adalah mata menjadi membengkak sehingga terasa sakit, nampak sangat merah, dan daya penglihatan menurun. Segera diskusikan ke dokter jika muncul ciri-ciri ankylosing spondylitis.
Penyebab Spondilitis Ankilosa
Sebetulnya, hingga sekarang penyebab ankilosis pada sendi belum dapat dipastikan. Tapi, beberapa peneliti penyakit ini mengungkapkan bahwa spondilitis ankilosa sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor keturunan serta faktor lingkungan.
Adapun gen utama yang vital keterkaitannya akan resiko penyakit spondilitis ankilosa ialah HLA-B27. Orang yang memiliki gen tersebut belum tentu akan dijangkit penyakit spondilitis ankilosa. Belakangan ini, para peneliti menjumpai fakta baru bahwa bersamaan HLA-B27 ada dua gen lainnya yang mendampingi yakni ERAP1 dan IL23R yang berisiko besar akan memunculkan spondilitis ankilosa secara genetis.
Pengobatan Spondilitis Ankilosa
Sampai sekarang ini, belum ada metode pengobatan spondilitis yang benar-benar mampu menyembuhkan penyakit ini. Namun, para pengidap spondilitis ankilosa tetap harus menjalani pengobatan supaya kondisinya tidak semakin parah. Pengobatan yang diberikan pada pasien spondilitis ankilosa ialah melalui pemberian obat anti radang yang bukan steroid (NSAID) untuk meredakan rasa ngilu dan nyeri. Obat ankylosing spondylitis yang termasuk NSAID meliputi:
- Aspirin
- Ibuprofen yaitu Advil atau Motrin
- Naproxen baik yang Aleve atau Naprosyn
Jika konsumsi NSAID tidak mampu meredakan rasa sakit, maka perlu obat pengendali nyeri yang lebih kuat yang termasuk dalam terapi kortikosteroid, yaitu:
- Prednisone
- Methotrexate
- Sulfasalazine
- Penghambat TNF yaitu adalimumab, etanercept, golimumab, dan infliximab
Tindakan bedah dilakukan saat cedera dan nyerinya sangat parah dan terjadi pembengkakan tulang belakang. Selain itu, latihan dengan gerakan khusus yang rutin dilakukan akan perlahan memperbaiki bentuk tubuh, menguatkan pernapasan, dan meminimalisir otot bengkak. Sering-seringlah berbaring saat malam untuk membentuk postur tubuh normal. Hindari juga berbagai pantangan radang sendi tulang agar pemulihan lebih lancar.