Sponsors Link

6 Cara Penularan Penyakit Kusta yang Harus Anda Diwaspadai

Sponsors Link

Kusta merupakan penyakit yang kejadiannya cukup banyak dialami oleh masyarakat. Penyebab penyakit yang juga dikenal sebagai penyakit lepra, hansen atau morbus hansen ini adalah karena infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Tanda-tanda penyakit kusta cukup sulit untuk dideteksi, karena cara penularan penyakit kusta terkadang juga tidak dapat disadari.

Namun pada umumnya gejala kusta timbul dari waktu 2-10 tahun setelah bakteri kusta menginfeksi. Biasanya penderita kusta akan muncul bintik bercak putih mirip panu yang bisa melebar dan bintik kemerahan pada permukaan kulit. Gejala penyakit kusta lainnya antara lain adalah:

  • Timbulnya benjolan di tulang kepala dan muka yang sifatnya tegang.
  • Mengalami gejala seperti gejala demam mual, muntah dan pusing.
  • Muncul luka di kulit, namun penderita tidak merasa sakit.
  • Mengalami pembesaran pembuluh darah di sekitar lutut atau siku, serta juga dapat mengalami pergelangan tangan nyeri dan bengkak.
  • Kulit menipis dan terllihat mengkilat karena terjadinya penurunan fungsi pada kelenjar keringat.
  • Mudah mengalami iritasi, pleuritis, neuritis dan orichitis.

Beberapa gejala di atas merupakan gejala yang paling umum tejadi pada penderita kusta. Walaupun kusta bukanlah penyakit tulang, namun penyakit ini dapat menyebabkan macam-macam penyakit tulang. Penderita kusta biasanya akan mengalami penurunan nafsu makan, sehingga dapat membuat kemampuan otot melemah. Hal ini dapat menjadi penyebab tulang keropos dan penderitanya bisa mengalami anoreksia.

Penularan Kusta

Salah satu cara menghindari penyebab kusta adalah dengan mengetahui cara penularan penyakit kusta, sehingga dapat dijadikan acuan untuk melakukan upaya pencegahan. Berikut ini merupakan beberapa cara penularan bakteri kusta yang wajib Anda ketahui, yaitu:

  • Melakukan kontak langsung dengan penderita kusta dapat menyebabkan tingginya risiko tertular kusta, sehingga sangat wajib untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker atau sarung tangan untuk meminimalisir risiko tertular.
  • Bertukar pakaian dengan penderita kusta juga dapat menjadi jalan bakteri kusta untuk menular, karena bakteri kusta dapat tinggal dan menular melalui keringat yang dikeluarkan penderita.
  • Cara penularan penyakit kusta lainnya dapat karena daya tahan atau imun tubuh rendah, sehingga orang yang sehat dapat mudah terserang infeksi dari bakteri penyebab kusta.
  • Melalui penularan seperti TBC tulang yaitu melalui droplet yang menyebar melalui udara, yang ada ketika penderita kusta batuk atau bersin tanpa menggunakan masker.
  • Tidak menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yang bisa saja tercemar dengan bakteri penyebab kusta. Bakteri kusta dapat bertahan di lingkungan selama beberapa hari, sebelum menginfeksi orang yang sehat.
  • Tinggal bersama orang yang menderita kusta juga merupakan cara penularan penyakit kusta dengan risiko tinggi pada anggota keluarga lain yang sehat, sehingga sangat perlu menjaga kebersihan diri dan memakai alat perlindungan diri untuk memperkecil penularan kusta.

Sebelum mendapatkan pengobatan, penderita kusta biasanya akan mendapatkan penanganan dengan antibiotik seperti antibiotik flu tulang. Pemberian antibiotik ini berfungsi untuk melemahkan dan menghambat bakteri kusta. Hal ini dimaksudkan agar proses penyembuhan kusta dengan pemberian obat penyakit kusta semakin mudah. Dari beberapa cara penularan penyakit kusta di atas, yang paling utama untuk mencegah penularan adalah dengan selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta mencegah kontak fisik secara langsung dengan penderita kusta. Demikian ulasan mengenai beberapa cara penularan dari penyakit kusta yang bisa dijadikan pandangan untuk pencegahan tertular penyakit kusta. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , ,




Post Date: Monday 06th, August 2018 / 03:38 Oleh :