Sponsors Link

Radang Tulang Belakang – Gejala, Penyebab dan Penanganannya

Sponsors Link

Radang pada tulang belakang atau ankylosing spondylitis adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat penyatuan tulang belakang sehingga timbul radang. Penyakit ini menyebabkan gerakan terbatas pada pasien yang menderita sakit tulang belakang dengan berat. Apabila tulang belakang mengalami penyatuan dengan tulang rusuk, penderita dengan kondisi ini akan mengalami kesulitan untuk bernafas.

Penyakit radang tulang atau arthritis akan memberikan pengaruh kepada sebagian besar bagian sendi dan bagian otot. Hal tersebut akan membuat sistem autoimun juga mengalami gangguan juga pada cedera sumsum tulang belakang. Sistem ini tidak dapat melakukan fungsinya dengan maksimal. Kebingungan yang terjadi pada sistem imun dapat beresiko sistem imun akan menyerang tubuh sendiri. Jika hal tersebut terjadi maka tubuh akan semakin lemah karena diserang oleh sistem imun. Selain tubuh yang lemah juga tubuh kehilangan sistem imun yang seharusnya melindungi buka justru menyerang.

Banyak organ yang akan diserang oleh sistem imun saat merasa kebingungan, diantaranya bagian jantung, paru – paru dan mata. Penderita pada radang tulang belakang akan merasakan gejala seperti rasa nyeri mulai dari bagian sendi sakroiliiaka. Sendi tersebut terletak pada bagian atas tulang panggul. Radang beresiko mengalami penyebaran ke bagian tulang belakang lumbar, kemudian ke bagian dada belakang, kemudian ke bagian leher belakang. Penyakit ini harus diwaspadai karena beberapa penderita tidak menyadari apabila radang sendi menyerang. Gejala – gejala yang timbul seperti penyakit yang dinilai tidak serius, penderita merasa sangat baik – baik saja. Pada kondisi level yang sudah parah kemudian akan disadari oleh penderita untuk ingin segera mendapatkan penanganan yang serius seperti terapi penyempitan tulang belakang.

Penyebab Radang Pada Tulang Belakang

Hingga saat ini belum diketahui mengenai obat apa yang terbaik untuk mengobati penyakit peradangan pada tulang belakang. Banyak pengobatan yang dapat dijalani oleh pasien yang terjangkit penyakit ini. Mulai dari medis dan nonmedis. Banyak pilihan yang dapat penderita pilih sesuai dengan kualitas dan dana yang dimiliki. Konsumsi obat – obatan banyak dilakukan oleh para penderita untuk mengurangi rasa nyeri yang timbul.

Banyak pula pilihan terapi fisik yang dapat direkomendasikan kepada penderita. Pada beberapa kasus ditemukan perlakuan pembedahan atau operasi sebagai langkah dalam upaya peyembuhan. Operasi pada umumnya dilakukan saat radang sudah menyebar ke area pinggul dan bagian tulang lainnya. Faktor genetik mejadi penyebab utama terjangkitnya penyakit ini. Banyak yang meyakini bahwa penyakit ini merupakan salah satu penyakit bawaan, sebagai berikut:

  • Struktur tulang memang memiliki gen yang diwariskan dari orang tua. Banyak pasien yang menderita penyakit ini karena ditemukannya gen HLA-B27 pada tulangnya.
  • Kehadiran dari gen tersebut tidak menjadi faktor utama timbulnya penyakit. Hasil data yang dituangkan pada bagan statistik diketahui bahwa ada sekitar 7% dari penduduk asal Amerika Serikat memiliki gen HLA-B27.
  • Hanya sekitar 1% pada orang yang memiliki gen tersebut positif terjangkit radang sendi. Kerabat dengan kepemilikian gen HLA-B27 juga beresiko untuk menderita radang pada sendi. Radang pada sendi juga dapat berakhir pada kelumpuhan akibat cedera tulang belakang.

Orang yang tidak terjangkit tidak hanya ditemukan pada memiliki gen HLA-B27. Pada penelitian diketahui adanya pengaruh dari gen lain yakni gen ARTS1 dan gen IL23R. Gen – gen tersebut memiliki pengaruh yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh. Pada sistem kekebalan tubuh yang telah aktif maka akan melakukan perlawanan pada infeksi yang terjadi. Kedua gen tersebut akan saling menekan untuk menguji pertahanan tubuh.

Gejala Radang Pada Tulang Belakang


Penyakit radang pada tulang penderita akan benyerang secara bertahap. Pada tahap awal terjangkitnya penyakit, pasien akan cenderung mengalami kekakuan pada bagian punggung bawah yang disertai dengan rasa kaku. Penderita umumnya merasakan rasa kaku pada waktu pagi hari tepatnya saat melakukan aktivitas. Pada siang hari rasa sakit itu akan mereda dengan sendirinya. Rasa sakit yang dialami pada umumnya terasa pada bagian sendi sakroiliaka menyebar ke bokong dan bagian belakang paha.

Gejala yang terjadi memiliki kemiripan dengan punggung, sebagai berikut:

  • Penderita seringkali keliru dengan diagnosa awal dan cenderung untuk mengabaikan. Pada saat merasakan sakit disertai kaku akan berlangsung sekitar tiga puluh menit.
  • Rasa sakit tersebut dapat timbul kembali saat sedang merasakan istirahat. Saat penderita istirahat, rasa sakit akan timbul dengan tiba – tiba dan mengganggu istirahat malam. Rasa nyeri dan rasa kaku berpotensi menyebar tidak hanya pada bagian punggung.
  • Gejala memiliki kemungkinan untuk muncul di area leher dan area bahu. Rasa sakit dapat pula beresiko bengkak pada bagian tulang lutut, bagian pergelangan kaki hingga sendi.

Selain gejala – gejala yang telah dijelaskan, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin timbul pada penderita radang tulang belakang:

  • Penderita mengalami nyeri pada bagian tumit
  • Penderita mengalami nyeri pada bagian dada
  • Penderita sering merasa cepat lelah
  • Penderita mengalami peradangan pada mata
  • Penderita mengalami peradangan pada bagian usus
  • Penderita mengalami nyeri dibagian panggul

Suatu gejala peradangan yang sering timbul yakni terdapatnya pembengkakan. Pembengkakan sering kali muncul secara tiba – tiba dan mudah sembuh begitu saja. Rasa nyeri yang timbul akibat adanya peradangan bervariasi pada setiap penderita dan setiap waktu serangan tiba. Sakit tulang belakang atas dengan level ringan sering kali tidak disadari atau tidak diketahui. Tulang belakang akan terpengaruh dengan rasa sakit apabila radang terjadi semakin parah. Rasa nyeri juga akan mempersulit penderita untuk melakukan kegiatan dengan normal.

Penanganan Radang Sendi

Penderita yang telah mengalami berbagai gejala harus terlebih dahulu melaporkan atau mengkonsultasikan kondisi penderita kepada dokter. Penderita sebaiknya menjelaskan apa yang menjadi keluhan secara detail. Dokter biasanya akan merujuk penderita ke Ahli rematologi. Ahli tersebut merupakan orang spesialis dalam kasus diagnosis dan penanganan pada peradangan (arthritis). Ahli juga telah terbiasa untuk menangani keropos tulang atau ostepororsis, gangguan pada otot dan gangguan pada tulang belakang (musculoskeletal). Beberapa jenis penyakit autoimun juga biasa ditangani oleh ahli ini.

  • Pada saat dilakukan perawatan terhadap penyakit, penderita sebaiknya konsultasi dengan ahli terapi fisik maupun dengan ahli terapi okupasi dan berbagai ahli kesehatan yang berkaitan lainnya.
  • Penderita harus mengetahui hal penting bahwa tidak ada tes khusus untuk mendiagnosa kasus radang pada tulang belakang.
  • Dokter akan lebih waspada jika penderita menyebutkan berbagai gejalanya, jadi sebaiknya penderita benar – benar mengenali keluhan diri kemudian menyebutkannya dengan penuh hati-hati.
  • Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Dokter juga melengkapi pemeriksaan dengan tes laju endap darah (LED) serta tes C-reaktif protein (CRP).
  • Dokter kemudian akan melakukan kegiatan rontgen untuk memastikan jika kondisi pada tulang belakang yang bagian bawah serta sendi sakroiliaka dalam keadaan yang baik.

Jika dalam keadaan radang tahap, hasil pemeriksaan tersebut tidak akan mendatangkan perubahan dalam tulang dan sendi. Saat peradangan mulai parah, penderita akan lebih jelas untuk melihat kondis tulang belakang. Hingga saat ini penyakit belum dapat diketahui obat yang terbaik. Meski kemungkinan penyakit ini sulit untuk bisa disembuhkan, penderita sebaiknya mulai melakukan perawatan sejak awal karena penyakit yang disebabkan oleh peradangan pada bagian tulang belakang dan bagian sendi dapat beresiko pada kerusakan permanen. Hal ini sangat berbahaya sehingga penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan sejak awal timbulnya gejala. Jika penderita dapat mempertahankan kelenturan tulang belakang dan sendi maka kerusakan permanen memungkinkan dapat dihindari.

Pengobatan Radang Pada Tulang Belakang


Jika diagnosa pada radang tulang belakang telah dipastika. Dokter akan mulai kemali sebuah perawatan dengan memberi resep beberapa jenis obat. Obat yang akan diberikan meliputi obat anti-peradangan non-steroid (NSAID). Obat ini berguna untuk mengendalikan rasa sakit serta untuk mengurangi timbulnya peradangan. Obat kortikosteroid kemungkinan juga akan diberikan. Obat tersebut berguna untuk menghilangkan rasa sakit dengan cepat. Banyak obat biologis yang dirancang untuk mengobati gangguan pada peradangan atau arthritis. Obat secara biologis dinilai lebih efektif dalam mengobati radang pada bagian tulang belakang. Obat ini memerlukan waktu untuk melakuka reaksi kerjanya. Pada beberapa kasus, diketahui membutuhkan beberapa bulan untuk melihat efeknya.

Obat yang dapat mengendalikan berbagai gejala penyakit yakni pada rencana perawatan. Pada ahli terapi fisik dan ahli terapi okupasi akan mungkin untuk membantu mengatasi penderita ini. Kasus pada radang pada tulang belakang seringkali membutuhkan upaya pembedahan atau operasi agar dapat memperbaiki sendi yang mengalami kerusakan parah. Pada beberapa kasus, sendi pada penderita perlu untuk dilakukan pergantian dengan menggunakan sendi buatan. Pada beberapa pasien mungkin juga memerlukan bedah untuk pergantian pada pinggul secara total. Jika pinggul yang telah mengalami kerusakan parah akibat penyakit ini maka tindakan yang dilakukan akan sangat rumit. Pasien akan mengalami kecacatan seumur hidup.

Itulah beberapa ulasan tentang radang pada tulang belakang yang bisa anda ketahui dengan cara yang mudah dan juga gampang.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Monday 13th, November 2017 / 07:55 Oleh :