Sponsors Link

TBC Tulang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Sponsors Link

TBC TulangTulang merupakan salah satu organ penting yang wajib dijaga kesehatannya. Tulang adalah organ yang membentuk postur tubuh manusia dan memberikan kekuatan untuk terus beraktivitas. Selain itu tulang juga merupakan pelindung bagi organ-organ vital lainnya, seperti jantung, paru-paru, dan sebagainya. Tulang yang sehat akan memberikan kesempatan bagi manusia untuk bebas bergerak. Namun tulang yang tidak sehat akan membuat gerak motorik menjadi terbatas. Saat ini ada banyak sekali penyakit yang menyerang tulang dan sendi, sehingga manusia kesulitan untuk bergerak. Selain itu, sendi dan tulang yang terganggu bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan. Tentu saja hal ini tidak diinginkan terjadi. Oleh karena itu, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh harus tetap dijaga, termasuk nutrisi untuk tulang.

Salah satu penyakit yang bisa menyerang tulang dan cukup membahayakan adalah TBC tulang. TBC atau yang biasa dikenal sebagai tuberkulosis merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh mycrobacterium tuberculosis. Mungkin selama ini kita mengenal istilah TBC untuk penyakit pernafasan yang menyerang paru-paru saja. Namun ternyata TBC tidak hanya bisa menyerang sistem pernafasan manusia saja, melainkan juga tulang manusia. Penyakit ini kemudian dikenal dengan istilah TBC tulang. TBC tulang bisa dikatakan merupakan penyakit yang berbahaya. Namun sebenarnya jika diobati dan ditangani dengan tepat, pasien bisa disembuhkan.

Gejala Awal Tanda Penyakit TBC Tulang

Sebenarnya penyakit TBC tulang ini susah diketahui sejak dini, karena infeksi bakteri yang terjadi biasanya lambat dan tidak seketika, sehingga mungkin penderita tidak menyadari bahwa dirinya sedang terjangkit TBC tulang. Namun beberapa gejala yang mungkin muncul pada penderita TBC tulang antara lain dijelaskan sebagai berikut.

1. Punggung atau sendi sakit

Gejala awal yang biasa dirasakan secara langsung oleh penderita TBC tulang ini adalah munculnya rasa sakit pada punggung (TBC tulang belakang) atau sendi (TBC sendi). Rasa sakit ini umumnya terjadi secara bertahap. Mungkin pada awalnya yang terasa hanya sakit punggung atau kesleo seperti biasa. Namun lama kelamaan, penderita akan merasakan rasa sakit tersebut terus tumbuh dan terjadi hanya pada satu titik. Namun, rasa sakit ini juga bisa menyerang jaringan lain di titik yang terinfeksi bakteri.

2. Penurunan berat badan

Selain rasa sakit, penderita bisa jadi mengalami penurunan berat badan. Penurunan berat badan ini mungkin juga terjadi tidak secara langsung dan signifikan, tetapi terjadi secara bertahap namun pasti. Penurunan berat badan ini terjadi karena daya tahan tubuh melemah, dikarenakan semua nutrisi akan dialihkan menjadi nutrisi pemberantas bakteri.

3. Demam

Salah satu gejala yang pasti terjadi pada kebanyakan penyakit adalah demam. Demam ini terjadi karena gangguan di dalam metabolisme tubuh. Demam ini bisa juga terjadi karena berat badan penderita turun dan imunitas di dalam tubuh terganggu. (baca juga: Penyebab Tulang Belakang Sakit)

4. Gangguan makan atau anoreksia

Penderita mungkin juga mengalami gangguan makan atau penurunan nafsu makan. Hal ini biasa terjadi, karena memang di dalam tubuh ada sebuah pertarungan yang besar. Gangguan makan ini akan menyebabkan penderita susah mengonsumsi makanan. Bahkan mungkin akan muncul rasa sakit karena menelan makanan.

5. Tubuh berkeringat di malam hari

Saat tubuh terserang demam atau rasa sakit pada punggung atau sendi, bisa terjadi keringat dingin. Tubuh yang berkeringat ini merupakan reaksi dari adanya suhu tubuh yang meningkat, dan juga reaksi dari pertahanan tubuh untuk melawan bakteri. Keringat dingin ini biasanya muncul atau keluar di malam hari. (baca juga: Macam Macam Penyakit Tulang)

6. Tubuh membungkuk (kifosis)

Jika TBC menyerang tulang belakang, maka bukan hal yang mustahil jika tulang belakang menjadi bengkok dan menyebabkan kifosis atau kondisi tubuh yang membungkuk. Hal ini terjadi karena infeksi bakteri di tulang belakang bisa membuat tulang melunak atau susuanannya terganggu. Maka, penderita postur tubuhnya akan berubah, walaupun usianya relatif masih muda sekalipun.

7. Tubuh tegak dan kaku

Selain tubuh menjadi bungkuk, pada beberapa kasus TBC tulang belakang, penderitanya ada yang mengalami postur tubuh tegap, tegak, dan kaku. Hal ini terjadi karena fleksibilitas tulang belakang terganggu karena bakteri yang menyerang. Hal ini juga yang akan membuat punggung terasa semakin sakit jika digerakkan.

8. Kelainan saraf


Jika TBC menyerang tulanh belakang dan bakteri sudah menginfeksi bagian sumsum tulang belakang dan mengenai saraf, maka penderita mungkin akan mengalami kelainan saraf, penurunan kepekaan, kehilangan indera perabaan, sering kesemutan atau mati rasa, dan beberapa gangguan saraf lainnya. Bahkan pada kasus yang parah, penderita bisa saja mengalami kelumpuhan. (baca juga: Ciri-ciri Kanker Tulang Belakang)

9. Tubuh pegal

Penderita TBC tulang, baik tulang belakang atau sendi, kemungkinan besar akan lebih cepat mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan karena tubuhnya tidak bisa digunakan untuk beraktivitas secara bebas seperti sedia kala. Rasa pegal pada otot bisa jadi dirasakan secara berulang kali dan bukan hanya sekali.

10. Ada benjolan di selangkangan

Ketika bakteri berkembang di dalam tubuh, maka akan ada benjolan yang biasanya terjadi juga pada bagian selangkangan. Jika tidak ada gejala lain seperti di atas, kemungkinan benjolan di selangkangan terjadi karena penyakit lainnya, misalnya hernia.

11. Tulang punggung atau sendi membengkak

Jika bakteri TBC menyerang tulang belakang, maka akan ada pembengkakan di sekitar punggung. Jika menyerang sendi, maka pembengkakan akan berada di sekitar sendi, misalnya lutut, siku, pegelangan tangan, kaki, dan sebagainya.

12. Kulit terasa panas atau dingin

Pada bagian tulang yang bengkak, baik di tulang belakang atau persendian yang terserang bakteri TBC, kulit akan terasa panas atau bahkan dingin jika diraba. Selain itu warna kulit akan menjadi seperti lebam merah kebiruan.

13. Kejang otot

Gejala TBC tulang satu ini lebih sering dialami oleh anak-anak, yang mana sering terjadi kejang otot. Kejang otot ini juga lebih sering dialami pada malam hari. Kejang otot biasanya terjadi bersamaan dengan demam yang terjadi pada pasien. Jika anak menderita demam dan kejang otot, dengan gejala yang sudah disebutkan di atas, maka segera bawa anak ke rumah sakit untuk penanganan dan diagnosis yang lebih pasti.

14. Kelemahan otot serius

Kejang otot juga bisa menyebabkan kelemahan otot serius. Gejala yang ini biasanya muncul pada anak-anak yang terjangkit TBC tulang. Jika tidak segera ditangani, maka kemungkinan yang paling fatal adalah tubuh bisa kehilangan kemampuan motoriknya alias kelumpuhan.

15. Tubuh menjadi dingin

Saat terjadi demam tinggi, tubuh penderita bisa saja mengalami kedinginan atau menggigil. Hal ini disebabkan suhu tubuh akan tidak normal, sehingga tubuh bisa menjadi sangat dingin walau suhunya meningkat. Hal ini juga yang bisa menyebabkan kejang otot atau dehidrasi.

Itulah beberapa gejala dari TBC tulang yang bisa terjadi pada penderitanya. Jika terjadi gejala-gejala seperti di atas, segera bawa pasien ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk diagnosis lebih lanjut, sehingga cara pengobatannya bisa cepat dan tepat untuk menghindari komplikasi penyakit yang lebih parah.

Artikel lainnya:

Penyebab Penyakit TBC Tulang

Seperti yang disebutkan di atas, TBC tulang disebabkan oleh bakteri yang bernama mycrobacterium tuberculosis. Bakteri ini bisa menyerang dengan cara menular dari orang yang satu ke orang yang lainnya melalui media udara bebas. Penularan ini bisa terjadi jika berkomunikasi secara langsung dengan penderita yang terkena TBC. Biasanya TBC ini lebih sering menular di daerah-daerah padat penduduk yang tingkat kebersihannya rendah, atau di daerah padat penduduk yang banyak penderita TBC tinggal di sana dengan sistem penghawaan atau ventilasi ruang yang buruk. Biasanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh akan menyerang organ paru-paru terlebih dahulu. Jika kekebalan tubuh kuat, maka bakteri akan bisa dimusnahkan. Namun, jika sistem kekebalan atau imun tubuh pada seseorang lemah, si bakteri bisa dengan mudah menyerang dan TBC menjadi aktif.

TBC pada paru-paru bisa saja mengebar ke bagian tubuh lainnya. Terlebih apabila TBC paru-paru tersebut tidak segera diobati. Bakteri paru bisa menyerang beberapa organ lainnya melalui peredaran darah. Jika bakteri TBC menyerang organ tulang, maka akan muncul TBC tulang. Tulang yang terserang pun bisa saja menyebar ke seluruh bagian tubuh, entah itu tulang belakang, sendi, pinggul, kaki, tangan, dan sebagainya. Perlu anda ketahui juga, Tbc paru itu tidak hanya menular saja, tapi juga mennyebabkan perkembangan yang mana jika sudah terlalu parah tbc parunya akan mengakibatkan tbc tulang, ya bahkan hampir semua bagian tulang yang ada di dalam tubuh mudah untuk terinfeksi tbc, penyakit yang di sebabkan Bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC tulang adalah terjadinya peradangan kronik efek dari tbc paru, rasanya biasanya seedikit linu dan sering merasa pegal.

Beberapa faktor risiko terjangkit TBC tulang, di antaranya sebagai berikut:

  • Orang-orang dengan kekurangan nutrisi atau kekurangan gizi, yang menyebabkan daya tahan tubuhnya lemah sehingga mudah terjangkit virus dan bakteri.
  • Faktor sosial ekonomi penduduk yang buruk atau rendah yang pada akhirnya menyebabkan lingkungan hidup menjadi kumuh, misalnya pada orang-orang yang tinggal di kawasan padat penduduk dan kumuh.
  • Orang-orang yang tinggal di kawasan yang memang sering dijangkiti bakteri tuberkulosis.
  • Orang-orang dengan usia lanjut yang daya tahan tubuhnya terus melemah setiap watu.
  • Orang yang terinveksi HIV atau AIDS sehingga kekebalan tubuhnya sangat rendah.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti penderita kanker, diabetes, atau penyakit ginjal.
  • Pecandu narkoba atau minuman keras. (baca juga: Cara Mencegah Osteoporosis)

Cara Mengobati Penyakit TBC Tulang

Jika pasien sudah positif didiagnosis mengidap penyakit TBC tulang, maka memang harus segera diatasi dan diobati dengan tepat. Hal ini berkaitan dengan sistem pergerakan secara keseluruhan. Berikut ini beberapa cara mengobati TBC tulang yang bisa dilakukan pada penyakit pott maupun TB artikular.

Pengobatan pada penyakit pott dan TB artikular ini mungkin membutuhkan adanya tindakan operasi. Namun hal ini tergantung pada tingkat keparahannya masing-masing. Selain itu, bakteri juga bisa dihentikan pergerakannya atau dimusnahkan dengan pemberian antibiotik. Penderita penyakit pott ini biasanya juga disarankan untuk melakukan terapi tulang dalam satu periode tertentu, yaitu dengan menggerakkan tulang belakangnya. Terapi tulang ini dilakukan dnegan alat khusus. Terapi juga bertujuan untuk membentuk kembali flesibilitas tulang dan melatih kekuatannya, berikut ini dia pengobatan TBC tulang:

  • Pada pengobatan penyakit pott ini, antibitik dilakukan hingga masa pengobatan berakhir. Masa berakhirnya pengobatan ini ditentukan oleh dokter yang bersangkutan.
  • Beberapa jenis obat antibiotik yang sering digunakan pada kasus penyakit ini adalah jenis rifampicin dan ethambutol.
  • Namun penderita biasanya akan mengalami reaksi atau efek samping seperti demam, ruam, gatal, sakit kuning, urine gelap, dan nafsu makan semakin turun.
  • Jika pasien merasakan rasa sakit yang parah, obat penghilang rasa sakit juga biasanya diberikan oleh dokter.
  • Pengobatan dari penyakit pott ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan sampai lebih dari 6 bulan lamanya.
  • Namun, pengobatan ini akan menghasilkan tubuh yang bisa terbebas dari TBC tulang, asalkan dilakukan dengan benar.
  • Pengobatan yang dilakukan dengan benar dan tepat juga bisa mengurangi komplikasi yang lebih parah pada pasien, seperti kelainan tulang belakang, bahkan kelumpuhan. (baca juga: Kelainan pada Tulang)

Selain itu, penyakit TBC yang menyerang tulang ini bisa diberikan obat antibiotik yang disarankan. Tujuanya untuk membunuh bakteri penyebab TBC. Jika bakteri mati dan hilang, maka penyembuhan akan lebih mudah dilakukan. Beberapa jenis obat yang bisa dikonsumsi (namun tetap harus berdasarkan resep dokter) antara lain:

1. Isoniasid (H)

Obat ini dikenal juga dengan sebutan INH. Obat yang memiliki sifat bakterisida atau memberantas bakteri ini bisa membantu membunuh hingga 90% populasi bakteri di beberapa hari pertama pengibatan. Obat ini juga sering diberikan kepada pasien yang sedang menjaani perawatan atau keadaan metabolic aktif (keadaan dimana bakteri sedang berkembang). Untuk mengonsumsi obat ini, dosis harian yang dianjurkan biasanya adalah 5 mg per kg BB. Untuk pengobatan intermiten, dosis yang diperkenankan adalah 3 kali dalam 1 minggu (10 mg per kg BB).

2. Rifampisin

Obat ini juga bersifat bakterisida atau pembunuh bakteri. Kadar obat ini lebih kuat daripada isoniasid, karena obat ini bisa membunuh kuman atau bakteri yang tidak bisa diberantas oleh jenis obat isoniasud. Dosis yang dianjurkan pada pasien selama masa pengobatan harian adalah hanya 3 kali dalam 1 minggu.

3. Pirazinamid

Jenis obat ini juga sifatnya membunuh bakteri. Obat ini bisa membunu bakteri yang berada di dalam sel. Dosis yang aman diberikan atau dianjurkan pada pasien adalah 25 mg per kg BB. Untuk pengobatan intermiten, dosis yang dianjurkan adalah 35 mg per kg BB dalam 3 kali seminggu.

4. Streptomisin

Bakterisida berikutnya bisa didapatkan dari obat streptomisin. Dosis yang dianjurkan untuk penderita TBC tulang adalah sebesar 15 mg per kg BB. Sedangkan untuk pengobatan intermiten dengan streptomisin, dosis yang dianjurkan adalah 3 kali seminggu sebanyak 15 mg per kg BB. Untuk pasien dengan umur 60 tahun, dosis yang disarankan yaitu hanya 0,75 gram per hari. Untuk pasien lebih dari 60 tahun, dosis yang disarankan adalah 0,5 gram per hari.

5. Eutambutol

Obat ini disarankan diberikan sebanyak 15 mg per kg BB, dan untuk pengobatan intermiten disarankan 30 mg per kg BB selama 3 kali dalam 1 minggu. (baca juga: Makanan yang Mengandung Kalsium)

Cara Mencegah Awal Sebelum Terhindar Dari Penyakit TBC Tulang


Pencegahan TBC tulang ini bisa dilakukan dengan menghindari bakteri penyebab TBC, yaitu bakteri tuberculosis-nya. Pencegahan yang paling utama dari penyakit ini adalah dengan memberikan vaksin yang bernama BCG atau Bacillus Calmette Guerrin. Pemberian vaksin BCG ini adalah pada bayi yang usianya 3 bulan. Namun, jika vaksin belum diberikan sampai anak berusia remaja, maka pemberian vaksin ini tetap bisa dilakukan. Hanya saja efektivitas vaksin mungkin akan berkurang.

Selain pemberian vaksin BCG, pencegahan penyakit TBC maupun TBC tulang yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menjaga selalu kebersihan lingkungan tempat tinggal sehari-hari.
  • Memastikan bahwa rumah memiliki sistem sirkulasi udara dan penghawaan yang baik agar udara di dalam rumah berganti dengan udara baru yang sehat.
  • Menggunakan masker ketika berada di tempat umum, seperti di pasar, kereta, bus, dan sebagainya.
  • Mencuci tangan sebelum makan atau sebelum melakukan aktivitas yang lainnya.
  • Menghindari interaksi langsung dengan penderita TBC paru.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dengan pola makan yang sehat agar daya tahan tubuh kuat dalam menyerang bakteri.
  • Berolahraga secara rutin dan teratur.

Jenis-jenis Penyakit TBC Tulang

Walau demikian, TBC yang paling sering terjadi pada penderita adalah TBC padabagian tulang belakang, dan TBC tulang di bagian sendi. Penyebaran TBC tulang ke seluruh bagian tubuh bisa semakin parah dan semakin mudah apabila penderitanya sebelumnya pernah mengalami cedera atau trauma di bagian tulang atau sendi. TBC tulang dibedakan menjadi dua jenis, di antaranya sebagai berikut:

1. Pott atau TBC tulang belakang

TBC tulang belakang yang juga disebut sebagai penyakit Pott. TBC tulang belakang ini biasanya mempengaruhi bagian dada (tengah) dari tulang belakang. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri pada penderita, khususnya di daerah punggung yang terjadi secara konstan. Jenis penyakit pott ini paling banyak terjadi, yaitu lebih dari 50% dari seluruh kasus TBC tulang.

2. TB artikular atau TBC sendi

TBC sendi, yang juga disebut sebagai TB artikular biasanya menyebabkan nyeri pada sendi sakit dan kekakuan gerak pada penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh osteomyelitis tuberkulosis atau infeksi tulang. Penderita akan mengalami rasa nyeri yang konstan pada bagian tulang atau sendi yang terserang. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi pada sel dan jaringan di sekitarnya.

Ciri-ciri Terkena Penyakit TBC Tulang

Untuk mengetahui apakah benar pasien sedang terjangkit TBC tulang, maka perlu dilakukan diagnosis. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana bakteri menyerang dan seperti apa penanganan yang mungkin dilakukan. Untuk itu, berikut penjelasannya.

Pada penyakit Pott dan TB artikular ini, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dengan anamnesa. Lalu, akan dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai berikut:

  • Memeriksa susunan tulang belakang pasien atau susunan sendi pasien.
  • Memeriksa detail fungsi saraf untuk mengetahui bagian saraf mana yang terjangkit.
  • Memeriksa benjolan subkutan di sekitar lambung pasien.
  • Memeriksa kulit pasien. (baca juga: Cara Cepat Meninggikan Badan)

Setelah melewati beberapa pemeriksaan awal tersebut, maka akan dilakukan tes laboratorium. Tujuannya untuk memastikan diagnosis tersebut. Ada beberapa tes lab yang dilakukan pada pasien yang diduga menderita TBC tulang belakang ini, di antaranya:

  • Tes sedimentasi sel darah merah. Tujuannya untuk melihat apakah ada peradangan atau infeksi di dalam tubuh.
  • Tes kulit Mantoux. Tujuannya untuk memastikan apakah pasien benar-benar terinfeksi bakteri TBC.
  • X-ray tulang belakang dan CXR pada dada (atau sendi yang terinfeksi). Tujuannya untuk melihat apakah ada kerusakan, penyempitan, atau gangguan pada ruas-ruas tulang belakang.
  • MRI dan CT scan. Tujuannya untuk mengetahui seberapa tingkat tekanan atau perubahan pada susunan elemen tulang belakang.

Beberapa pemeriksaan secara menyeluruh wajib dilakukan sebelum diagnosis, karena gejala yang muncul pada penyakit TBC tulang belakang ini bisa jadi mirip dengan beberapa penyakit tulang belakang lainnya seperti multipe myeloma, kanker, atau tumor tulang belakang.

Demikianlah penjelasan mengenai TBC Tulang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya. Semoga artikel ini bermanfaat. Ingat selalu untuk menjaga kesehatan dan melakukan pola hidup sehat untuk menghindarkan diri dari risiko berbagai macam penyakit. Berolahraga secara rutin juga diperlukan.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Saturday 05th, August 2017 / 06:26 Oleh :