Kerusakan Sumsum Tulang Belakang – Gejala, Penyebab dan Pengobatannya
Kerusakan dari sumsum tulang belakang terjadi karena cedera, infeksi dan kompresi dengan resiko kehilangan fungsi utama dalam regenerasi sel dan sistem saraf. Kerusakan tulang belakang sangat berbahaya karena dapat berpotensi menjadi kematian jaringan. Jaringan yang mati akan berakibat tubuh mengalami kelumpuhan akibat cedera tulang belakang. Seluruh tubuh menjadi tidak dapat digerakkan. Apabila tidak mendapatkan penanganan yang serius, hal tersebut akan berbahaya pada kelangsungan hidup pasien. Jika kita mengalami sakit tulang belakang atas secara intens, sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara detail. Penyakit dapat diketahui dengan pasti dan dilakukan penanganan dengan segera.
Sumsum tulang belakang adalah bagian tumbuh yang berbentuk bundel berserat pada saraf. Bundel tersebut memiliki tebal tidak lebih dari tebalnya ibu jari. Sumsum tulang memiliki fungsi yakni sebagai salah satu saraf penghubung antar seluruh tubuh dan otak. Kolom tulang belakang adalah bagian yang menjadi pelindung untuk sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang dan otak memiliki fungsi yang saling bersinergi untuk membentu sistem saraf pusat. Pembentukan saraf perifer terjadi karena bagian saraf yang masuk dan keluar dari sumsum tulang belakang.
Pada sumsum tulang belakang pada bagian permukaan dorsal terdapat saraf – saraf yang masuk. Saraf – saraf tersebut akan memberikan informasi secara sensorik ke sumsum tulang belakang lain yang dikenal dengan nama eferen. Seseorang yang kemampuan indera perasa dan peraba yang baik akan mampu mengetahui keadaan antara panas dan dingin, berbagai tekanan, tekstur, dan lain – lain.
Penyebab Rusaknya Sumsum Tulang Belakang
Gangguan sumsum tulang belakang diketahui sebagai akibat dari cedera, infeksi, dan kompresi. Pengalaman sakit atau nyeri tulang belakang hampir pernah dialami oleh semua orang. Terutama kasus pada tulang belakang bagian bawah atau pinggang. Penyakit ini memang seringkali dianggap wajar menyerang seseorang yang sedang kelelahan. Apabila terjadi terlalu sering, hal ini membutuhkan penanganan serius yang dapat dikonsultasikan kepada dokter yang bersangkutan.
Fungsi sumsum tulang belakang adalah pembentukan sel darah. Apabila sumsum tulang tidak dapat bekerja dengan baik dalam regenerasi sel darah maka metabolisme tubuh akan sangat terganggu. Pada jangka panjang dapat berakibat pada kematian. Latar belakang masalah sangat beragam diantaraya karena syaraf terjepit, infeksi, tumor akibat cedera saat kecelakaan. Pengobatan syaraf kejepit tulang belakang dapat dijalani dengan baik lebih dulu sebelum sakit merambah pada sumsum tulang. Penyakit pada sumsum tulang belakang akan dirasakan seperti gejala osteoporosis.
Sakit sumsum tulang belakang yang diakibatkan karena kompresi pada tulang dapat terjadi karena hematoma (akumulasi darah), tumor, osteoarthriris, spondylosis serviks, patah tulang, abses atau hernia. Jika terjadi akibat dari bakteri umumnya karena bakteri Staphylococcus sp. Bakteri yang dibawa oleh darah tersebut sangat berbahaya apabila menetap pada bagian sumsum tulang belakang. Penetapan yang terlalu lama akan beresiko fatal diantaranya menimbulkan kanker tulang. Saat tubuh merasakan hal yang kurang baik memang sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter sebagai upaya pencegahan terhadap resiko yang lebih parah.
Gejala Sumsum Tulang Belakang Rusak
Gejala yang dapat dirasakan oleh pasien penderita sakit pada tulang belakang harus diwaspadai. Berikut adalah berbagai gejala yang akan dirasakan jika mengalami masalah pada sumsum tulang belakang
1. Tubuh Sakit atau Pegal
Pasien akan mengalami rasa sakit maupun rasa pegal di bagian leher sampai punggung. Rasa sakit tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh dari pasien.
2. Tubuh Terasa Lemah/Lemas
Gangguan sumsum tulang belakang terjadi karena adanya inpuls yang terganggu pada tulang belakang. Hal itu yang menyebabkan tubuh pasien akan merasa lemas atau kurang bertenaga. Pasien yang mengalami gangguan tulang belakang akan mudah merasa lelah. Pasien yang lebih parah akan mengalami kesulitan untuk menggerakan bagian tubuh dengan sangat leluasa.
3.Tubuh Kehilangan Rasa peka
Tingkat kepekaan tubuh pasien yang mengalami kerusakan sumsum tulang belakang pada umumnya akan sedikit demi sedikit menurun. Tubuh akan kehilangan spontanitas untuk lebih cepat tanggap terhadap berbagai rangsangan, misalnya apabila tubuh terkena panasnya percikan api atau tubuh memegang es dingin. Indera akan merasa kepanasan atau merasa kedinginan. Pasien juga akan merasakan gangguan dalam memperkirakan jarak antar benda. Misalnya pada saat tubuh akan mengambil handphone yang diletakkan pada meja depan. Jika seseorang mengalami gangguan maka tangan tidak mampu meraihnya dengan baik.
4. Lumpuh
Gejala pada pasien dengan tingkat terparah akan berakibat pada kelumpuhan yang dialami oleh pasien. Pasien lumpuh akan kehilangan kemampuannya pada gerak refleks. Koordinasi antar alat gerak seperti kaki, tangan, dan seluruh tubuh mengalami gangguan. Penderita kehilangan kemampuannya untuk mengambil sesuatu, memegang sesuatu, berjalan, berlari, berbicara, makan, menulis, dan lain – lain. Penderita harus mendapat bantuan gerak dengan kursi roda. Kelumpuhan terburuk adalah saat pasien sudah tidak mampu duduk. Pasien harus terbaring di tempat tidur sepanjang hari.
Pengobatan Kerusakan Dari Sumsum Tulang Belakang
Banyak cara mengobati sakit tulang belakang yang dapat dilakukan. Berikut adalah pengobatan yang dapat dilakukan oleh pasien penderta sakit sumsum tulang belakang.
- Konsumsi Kulit Udang- Penyakit ini dapat disembuhkan dengan zat aktif kulit udang. Konsumsi kulit udang menjadi penting untuk kesehatan sumsum tulang belakang.
- Terapi Polyethylene Glycol(PEG)- Pasien dapat melakukan terapi Polyethylene Glycol (PEG) untuk memulihkan berbagai kerusakan pada tulang belakang dan sumsum tulang belakang. Terapi ini mampu menutup membran membran saraf pada tulang belakang. Saraf diharapkan dapat melakukan fungsinya kembali untuk mengirimkan impuls saraf ke otak.
- Konsumsi Gula Manosa- Richard Borgens beserta tim penelitiannya dari Center for Paralysis Research di Purdue School of Veterinary Medicine telah menemukan bahwa senyawa gula diketahui dapat memperbaiki kerusakan pada saraf. Publikasi jurnal di Journal of Experimental Biology diungkapkan bahwa senyawa chitosan dapat memperbaiki berbagai kerusakan membran sel saraf dengan sangat begitu efektif. Namun diketahui bahwa mereka belum menemukan kemampuan gula ini untuk memperbaiki kerusakan pada saraf tulang belakang.
Sumsum tulang belakang berkaitan erat dengan syaraf manusia, untuk itu kerusakan sumsum tulang belakang sangatlah berbahaya karena menyangkut kehidupan manusia. Perlu penanganan yang tepat dalam pengobatan kerusakan bagian sumsum tulang belakang. Demikian artikel tersebut, semoga bermanfaat.