Sponsors Link

11 Perbedaan Osteopenia dan Osteoporosis yang Wajib Diketahui

Sponsors Link

Osteopenia dan osteoporosis adalah dua istilah yang terdengar sama, namun faktanya berbeda. Keduanya mempunyai maksa yang tidak pernah sama, hanya saja masih dalam satu jenis. Bila anda memikirkan tentang keduanya, berikut ini akan di sampaikan tentang Perbedaan Osteopenia dan Osteopororsis. Sehingga anda bisa lebih paham betul untuk masing-masing penyakit ini.

Secara garis besar akan di jelaskan singkat saja, dan akan di uraikan lebih panjang lagi mengenai Perbedaan Osteopenia dan Osteoporosis di bawah nantinya. Tentang osteopenia sendiri, merupakan kondisi kepadatan mineral tulang atau disebut dengan Bone Mineral Density (BMD) yang lebih rendah dari puncak normalnya. Akan tetapi hal ini tidak cukup rendah untuk di sebut sebagai osteoporosis.

Padahal, kepadatan mineral tulang merupakan angka hasil dari pengukuran tingkat mineral di dalam tulang. Jadi apabila kepadatan tulang tubuh anda lebih rendah dibandingkan kepadatan tulang puncak normal, bisa di katakan bahwa anda telah menderita osteopenia, dan ketika hal tersebut terjadi maka segeralah melakukan cara untuk menambah kepadatan tulang berikut guna mendukung kesehatan tulang tetap baik. Disinilah proses yang menentukan apakah anda akan mengalami kondisi lain yakni osteoporosis atau tidak. Mengapa?

Seiring berjalannya waktu, penderita osteopenia yang tidak segera di tangani akan berujung resiko besar. Bukan tidak mungkin lagi penderita penyakit osteopenia akan meningkat sehingga menimbulkan ciri ciri tulang keropos. Nah, demikian sedikit perbedaan dari kondisi osteopenia dan osteoporosis. Berikut ini untuk lebih jelasnya:

OSTEOPENIA

  1. Osteopenia adalah kondisi menurunnya kepadatan tulang, namun kondisi ini masih tidak sejauh osteoporosis. Penurunan kepadatan tulang yang terjadi ini akan mengarah ke kerapuhan tulang serta kesempatan peningkatan patah tulang (fraktur) di bagian tertentu, seperti fraktur tulang tengkorak salah satunya.
  2. Wanita dengan usia di atas 65 tahun dan juga wanita post menopause dengan faktor risiko keropos tulang harus melakukan uji untuk osteopenia atau osteoporosis. Salah satu cara yang bisa di lakukan yakni dengan The DXA. Apa itu? The DXA merupakan metode scan yang tersedia secara luas dan akurat. Fungsinya untuk mendiagnosis osteopenia atau osteoporosis yang sedang di derita pasien.
  3. Penderita osteopenia tidak selalu memerlukan pengobatan khusus atau resep obat tertentu. Hal ini karena seorang dokter pun sudah bisa menentukan gejala awal, entah itu osteoporosis ataukah osteopenia.
  4. Penderita osteopenia disarankan untuk menambah asupan kalsium serta vitamin D. Untuk vitamin jenis ini juga sangat baik untuk kesehatan tulang sehingga menjadi salah satu vitamin penguat tulang dan sendi paling di rekomendasikan. Meski begitu Anda juga jangan sampai mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, rokok, hingga softdrink.
  5. Wanita menjadi dampak resiko besar mendapat serangan osteopenia dibandingkan dengan pria.

Masih dengan osteopenia, kondisi ini akan ditandai oleh penurunan kepadatan tulang. Selanjutnya akan di susul denhan melemahnya tulang dan bisa menjadi peningkat resiko patah tulang.

OSTEOPOROSIS

  1. Osteoporosis adalah kondisi melemahnya tulang atau kepadatan tulang berkurang hingga bisa menjadi penyebab patah tulang.
  2. Penderita osteoporosis akan cukup kesulitan menemukan gejala osteoporosis di awal sebelum benar-benar tulang telah mengalami patah.
  3. Osteoporosis merupakan sebuah kondisi tulang yang telah rapuh dengan peningkatan kerentanan terhadap patah tulang yang terjadi nantinya.
  4. Osteoporosis dapat di diagnosis serta dapat di sarankan melakukan pemeriksaan menggunakan sinar -X dan di konfirmasi lagi dengan tes yang guna untuk mengukur kepadatan tulang.
  5. Kepadatan tulang akan berkurang setelah 35 tahun. Bahkan lebih parahnya lagi pengeroposan tulang akan terjadi secara masif pada wanita setelah masa menopause dibandingkan dengan pria.
  6. Dibutuhkan perawatan lebih dan perawatan rutin dari dokter atau secara berkala. Sedangkan untuk perawatan lainnya masih sama seperti osteopenia yakni mengurangi penggunaan alkohol atau merokok. Intinya, memulai hidup dengan pola sehat dan lebih teratur adalah yang terbaik. Namun ketika belum kejadian, cara mencegah osteoporosis sejak dini lebih rekomendasi untuk dilakukan.

Jadi, osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang. Selain itu juga di tandai dengan penurunan kekuatan dan mengakibatkan tulang menjadi rapuh. Dari sini mungkin anda sudah bisa menangkap bagaimana perkembangan keduanya. Ya, tentang Perbedaan Osteopenia dan Osteoporosis, hal yang mudah di hafal bahwa osteoporosis terjadi ketika osteopenia tidak segera di tangani.


Secara kesimpulan, keduanya menyangkut tulang yang kepadatannya mulai menurun. Osteopenia adalah menurunnya kepadatan mineral tulang. Sedangkan osteoporosis adalah menurunnya kepadatan tulang akibat efek dari osteopenia.  Guna mengetahui kepadatan mineral tulang, terdapat beberapa jenis pemeriksaan yang bisa anda lakukan. Adapun caranya yakni DEXA test.

DEXA test merupakan pemeriksaan yang dapat membantu menentukan massa tulang dan juga mampu menentukan apakah anda memiliki kepadatan mineral tulang yang normal atau menurun. Perlu diketahui manfaat dari tes ini adalah, mampu memberikan T-score yang nantinya dapat membandingkan antara kepadatan mineral tulang (BMD) dengan kepadatan mineral optimal dari orang dewasa sehat.

Untuk T-score yang menunjukan angka -1,0 ke atas, artinya anda memiliki kepadatan tulang yang masih normal. Namun jika T-score menunjukan angka antara -2.5 dan -1.0, artinya anda memiliki resiko massa tulang rendah (osteopenia). Lalu jika T-score menunjukan angka di bawah -2,5, maka anda mengalami osteoporosis.

Dari sini sudah cukup jelas tentang apa yang telah di sampaikan. Osteopenia bukan sepenuhnya penyakit, sebab beberapa kejadian memang sudah ada yang mengalami kelainan pada tulang sejak lahir yang sedikit lebih sulit untuk dilakukan penanganan.

Inilah pentingnya anda harus menjaga tubuh dan tulang agar terhindar dari macam macam penyakit tulang. Sekarang ini banyak yang lalai akan kesehatannya, sehingga penyakit rentan masuk. Namun untuk kedua kondisi ini anda hanya cukup melakukan beberapa hal berikut:

  • Olahraga
  • Melakukan olahraga rutin, minimal jogging di setiap paginya.
  • Banyak mengkonsumsi mineral minimal 8 gelas per hari
  • Konsumsi cukup kalsium, seperti susu misalnya.
  • Istirahat cukup

Demikian perbedaan dari osteopenia dan juga osteoporosis yang telah di jabarkan. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , , , ,




Post Date: Wednesday 17th, October 2018 / 17:07 Oleh :
Kategori : Osteoporosis