9 Gejala dan Ciri-Ciri Paraplegia yang Perlu Diwaspadai
Paraplegia merupakan kondisi dimana seseorang kehilangan kekuatan atau kemampuan untuk menggerakkan tubuh pada bagian bawah atau mengalami kelumpuhan akibat cedera tulang belakang yaitu mengenai bagian syaraf tulang belakang. Penyakit praplegia dapat terjadi pada semua rentang usia, baik muda maupun tua. Keparahan penyakit paraplegia yang muncul pun berbeda-beda, tergantung dengan keparahan cedera yang dialami. Sehingga agar dapat ditangani dengan segera, sangat perlu diwaspadai tentang gejala dan ciri-ciri paraplegia secara umum seperti berikut ini:
- Menurunnya kemampuan untuk menggerakkan anggota tubuh.
- Hilangnya fungsi motorik, sehingga kesulitan mengontrol gerakan karena terjadi kerusakan sumsum tulang belakang.
- Hilangnya sensasi tubuh untuk merasakan sesuatu secara perlahan, seperti menurunnya kemampuan tubuh merasakan dingin, panas atau sentuhan.
- Mengalami gangguan atau permasalahan pada kulit juga menjadi gejala dan ciri-ciri paraplegia.
- Menurunnya fungsi saluran kemih, sehingga kehilangan kontrol untuk buang air besar atau kecil.
- Mengalami sensasi panas, terbakar yang menyegat akibat dari cedera sumsum tulang belakang yang mengenai serabut syaraf.
- Terkadang tubuh memberikan refleks yang berlebihan dan bisa menyebabkan kejang.
- Terjadinya perubahan dan penurunan fungsi seksual, baik dari segi kesuburan maupun sensitifitasnya.
- Mengalami gangguan pernapasan seperti sesak, batuk dan gangguan paru-paru.
Poin-poin yang telah dijabarkan di atas merupakan gejala dan ciri-ciri paraplegia secara umum. Untuk memastikan, segera lakukan pemeriksaan jika muncul salah satu gejala di atas karena ada beberapa gejala yang mirip dengan gejala kanker tulang belakang. Di samping keparahan gejala yang timbul dipengaruhi oleh keparahan cedera, gejala dan ciri-ciri penyakit paraplegia juga dapat dipengaruhi oleh jenis paraplegia yang diderita, antara lain:
- Paraplegia menyeluruh, yaitu kondisi dimana penderita tidak bisa mengontrol gerakan tubuhnya karena hilangnya fungsi dari otot dan hilangnya kemampuan merasakan rangsangan atau sensasi yang diterima tubuh.
- Paraplegia parsial, yaitu kondisi ketika penderita tidak sepenuhnya kehilangan kontrol terhadap gerakan tubuh sehingga masih bisa menggerakkan otot di sebagian tubuh dan masih bisa merasakan sensasi dari rangsangan yang diterima.
Pada saat muncul gejala dan ciri-ciri paraplegia, mengkonsumsi macam vitamin saraf tulang belakang dengan teratur dan sesuai anjuran dapat meringankan efek yang akan diterima oleh tubuh. Selain dapat meminimalisir efek atau dampak yang diterima, dengan mengkonsumsi vitamin sekaligus mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter juga dapat mencegah terjadinya kelainan pada tulang belakang lainnya. Efek yang ditimbulkan pada otot dan persendian, serta jenis kelumpuhan yang ditimbulkan akibat penyakit paraplegia dapat dibedakan menjadi dua macam, antara lain:
- Paraplegia spastik, yaitu terjadi kekakuan pada jaringan otot di bagian tubuh yang mengalami lumpuh, terjadi kejang dan pergerakan tubuh yang tidak bisa dikontrol.
- Paraplegia flaksid, yaitu jaringan otot pada bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan kehilangan kekuatan sehingga terkulai dan lemas, serta dapat terjadi pengecilan volume otot.
Pada tahap awal kemunculan gejala, pengobatan dapat diimbangi dengan cara mengobati sakit tulang belakang secara alami. Untuk penanganan medis, setelah muncul gejala dan ciri-ciri paraplegia biasanya dokter akan melakukan diagnosis awal dengan pencitraan tubuh sebelum langkah pengobatan. Sehingga jika gejala atau ciri-ciri penyakit paraplegia muncul, akan lebih baik jika dilakukan pemeriksaan segera agar kondisi tidak semakin parah dan menyebabkan kelainan atau komplikasi lain. Demikian informasi mengenai beberapa gejala dan ciri-ciri penyakit paraplegia, semoga bermanfaat.