Sponsors Link

Nyeri Sendi Bahu Kiri dan Kanan – Bahaya, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Sponsors Link

Sendi merupakan bagian yang menghubungkan antara dua tulang. Sendi memungkinkan tulang dapat bergerak, sehingga dapat digunakan untuk beraktivitas. Pada beberapa kondisi sendi pada tubuh dapat mengalami nyeri, salah satunya yaitu nyeri sendi bahu kiri. Nyeri sendi pada bahu kiri dan kanan akan sangat mengganggu aktivitas karena hampir setiap aktivitas harian manusia memerlukan bantuan tangan, yang tentunya ditunjang oleh pergerakan pada bahu kiri atas. Sebenarnya apa penyebab nyeri sendi bahu kiri? Apakah berbahaya? Dan bagaimana cara mengatasinya?

Nyeri merupakan alarm alami tubuh yang memberikan peringatan bahwa kondisi tubuh tidak dalam keadaan baik. Seringkali nyeri menandakan adanya kerusakan pada bagian tubuh tertentu. Pada sendi bahu kiri, nyeri dapat mengindikasikan adanya kerusakan atau peradangan yang menyebabkan saraf yang peka terhadap rangsang nyeri terstimulasi. Beberapa kemungkinan penyebab timbulnya nyeri sendi bahu kiri dan kanan akan mudah cara mengatasinya, di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Bursitis dan tendinitis

Bursa merupakan kantong berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan sendi, sedangkan tendon merupakan bagian yang menghubungkan antara tulang dengan otot. Bursa dan tendon dapat mengalami peradangan. Peradangan atau bursitis dan tendinitis ini paling sering terjadi pada sendi bahu kiri dan kanan. Peradangan sendi bahu biasanya terjadi akibat peregangan atau penggunaan otot yang berlebihan pada bahu. Peradangan menyebabkan pembentukan pannus atau jaringan parut yang mengakibatkan keterbatasan pergerakan sendi.

Peradangan juga menyebabkan nyeri pada sendi bahu. Pengobatan bursitis dan tendinitis dilakukan secara konservatif dengan mengistirahatkan sendi, kompres hangat dingin, dan obat-obatan anti inflamasi untuk mengontrol peradangan dan nyeri. Pembedahan pada sendi juga perlu dilakukan jika nyeri sendi bahu kiri dan kanan terus menerus mengalami sakit dan kelemahan meskipun telah dilakukan terapi konservatif.

2. Rotator cuff tears

Rotator cuff merupakan kumpulan otot dan tendon yang berfungsi menstabilkan sendi bahu. Pengikisan atau kerusakan pada rotator cuff ini dapat terjadi akibat cedera akut seperti terpukul atau jatuh atau dapat juga disebabkan oleh pemberian beban berlebihan pada sendi yang terjadi berulang-ulang dalam waktu yang lama. Keluhan utama yang muncul ketika terjadi cedera pada rotator cuff yaitu nyeri pada sendi bahu. Selain itu nyeri juga dapat diikuti dengan keterbatasan pergerakan, disfungsi sendi, dan kelemahan otot.

Biasanya penderita cedera pada rotator cuff akan mengalami nyeri saat malam hari dan tidak dapat tidur menyamping pada bahu yang terkena. Terapi konservatif awal dilakukan dengan pengistirahatan nyeri sendi bahu kiri dan modifikasi aktivitas, latihan pergerakan dan kekuatan sendi secara bertahap, dan penggunaan obat-obatan anti peradangan. Pada beberapa kasus tertentu dapat juga dilakukan pembedahan untuk membersihkan bagian rotator cuff dari jaringan yang rusak dan tidak tumbuh dengan baik.

3. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis atau dikenal dengan penyakit rematik merupakan penyakit peradangan pada sendi. Peradangan terjadi pada jaringan synovial sendi dan mengakibatkan pengeluaran enzim yang merusak kolagen sendi, menyebabkan pembengkakan, dan pembentukan jaringan parut atau pannus. Pannus merusak kartilago sendi dan merusak tulang mengakibatkan kerusakan pada otot, serta menghilangkan elastisitas dan kemampuan meregang pada tendon dan ligamen. Pada tahap awal peradangan biasa terjadi pada sendi-sendi kecil seperti jari-jari tangan dan pergelangan tangan. Rematik dapat menyebabkan tulang pergelangan tangan menonjol. Setelah berkembang, peradangan akan mengenai sendi yang lebih besar termasuk sendi bahu kiri dan kanan.


Rematik menyebabkan sendi terasa sakit, ngilu dan pegal, muncul kemerahan, pembengkakan, dan penurunan fungsi. Pengobatan pada rematik tahap awal dilakukan dengan penyeimbangan istirahat dan aktivitas pada sendi, serta pengobatan obat anti peradangan. Pada tahap yang sudah sangat lanjut biasanya diresepkan obat penurun imunitas. Penderita rematik juga seringkali mengalami penurunan nafsu makan, namun kebutuhan nutrisi harus tetap dipenuhi. Makanan yang kaya akan vitamin, protein, dan zat besi sangat diperlukan untuk pembentukan jaringan sendi. Terdapat banyak makanan yang untuk penderita rematik dan sayuran yang baik untuk penderita rematik. Penderita juga harus menghindari makanan pantangan untuk rematik.

4. Dislokasi sendi

Dislokasi sendi merupakan kondisi dimana kedua tulang atau bagian yang menyusun sendi tidak intak dan tidak berada sesuai dengan posisinya. Dislokasi dapat terjadi pada sendi bahu kiri, biasanyanya disebabkan oleh trauma atau kerusakan pada ligamen sendi. Dislokasi sendi yang terjadi akibat trauma merupakan kondisi gawat karena bagian tulang, pembuluh darah dan saraf akan bergeser dan dapat menyebabkan kurangnya suplai oksigen dan kerusakan pada saraf.


Sendi yang mengalami dislokasi harus didiamkan dan tidak digerakkan hingga mendapat pertolongan medis. Sendi yang mengalami dislokasi akan diluruskan dan dipasang gips atau traksi untuk menjaga posisi. Pengobatan seperti anti nyeri dan relaxan otot akan diberikan. Setelah sendi kembali posisi dan fungsinya dilakukan latihan pergerakan pada sendi.

5. Frozen shoulder

Frozen shoulder adalah adanya kekakuan, nyeri, dan keterbatasan pergerakan sendi bahu yang terjadi secara persisten atau terus menerus. Frozen shoulder dapat terjadi akibat cedera atau dapat juga sebagai akibat dari perkembangan penyakit kronis sepertia diabetes, stroke dan hipertiroidism. Frozen shoulder terjadi akibat perkembangan jaringan parut pada bahu yang menyebabkan ruang gerak sendi semakin sempit. Pengobatan dilakukan berdasarkan tahap penyakit. Biasanya dilakukan dengan konsumsi obat anti nyeri dan anti peradangan, kompres hangat dingin, dan latihan pergerakkan pada sendi bahu.

Kelima kondisi tersebut dapat menjadi penyebab nyeri sendi bahu kiri dan kanan. Tingkat keparahan dan bahayanya sangat tergantung dari jenis kondisi penyebab nyeri pada sendi bahu. Namun semua kondisi tersebut tentunya dapat menghambat dan mengurangi pergerakan bahu dan mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, jika Anda mengalami nyeri pada sendi bahu dan nyeri sangat hebat dan terjadi terus-menerus disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Monday 05th, February 2018 / 03:55 Oleh :