Sponsors Link

9 Penyebab Tulang Rusuk Sakit dan Terasa Nyeri

Sponsors Link

Tulang rusuk merupakan tulang-tulang melengkung berjumlah 12 pasang yang menyusun rongga dada. Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ vital yang terletak di dalam rongga dada, yaitu jantung dan paru-paru. Pada tulang rusuk, menempel berbagai jenis otot yang membantu pergerakan dada dalam proses pernapasan. Berbagai masalah pada tulang rusuk dapat mengganggu fungsi tulang rusuk. Salah satu masalah pada tulang rusuk adalah tulang rusuk yang sakit. Apakah sakit pada tulang rusuk berbahaya? Lalu apa saja yang menjadi penyebab tulang rusuk sakit?

Penyebab sakit pada tulang rusuk dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang mempengaruhi struktur yang menyusun dada. Nyeri yang dirasakan dapat berasal dari tulang rusuk sendiri, atau berasal dari bagian lain seperti paru, otot, dan jantung. Berikut beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab tulang rusuk sakit.

1. Patah tulang rusuk

Patah pada tulang rusuk dapat menyebabkan sakit. Terdapat banyak penyebab patah tulang, namun biasanya pada kasus patah tulang rusuk lebih sering disebabkan oleh cedera tulang rusuk tumpul, seperti jatuh dari ketinggian atau terkena pukulan. Patah tulang rusuk banyak ditemui pada orang dewasa dibandingkan kelompok umur lainnya. Sebagian besar patah tulang rusuk tidak terlalu berbahaya dan dapat sembuh tanpa operasi. Patah tulang rusuk ke 1-3 sangat jarang terjadi namun dapat menyebabkan kematian karena dapat melukai pembuluh darah besar. Patah tulang rusuk bawah dapat menyebabkan cedera pada limfa dan hati.

Nyeri akibat patah tulang rusuk akan terasa saat bernapas, sehingga kebanyakan penderita patah tulang rusuk mengurangi perkembangan dada saat bernapas dan cenderung menahan batuk. Menahan batuk dapat menyebabkan cairan atau sekret di saluran pernapasan menjadi bisa keluar dan mengganggu jalannya pernapasan. Hal tersebut dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit pneumonia dan atelektasis, sehingga untuk membantu napas dalam dan batuk biasanya dibantu dengan tangan atau bantal pada area tulang rusuk agar nyeri tidak terlalu sakit. Nyeri pada patah tulang rusuk akan berkurang secara signifikan dalam 3-4 hari, dan biasanya patah tulang akan sembuh dalam 6 minggu.

2. Osteoporosis

Osteoporosis merupakan penyakit berkurangnya kepadatan tulang yang disebabkan oleh proses pengikisan tulang yang lebih besar daripada regenerasi tulang. Proses tersebut akan mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang kecil pada tulang sehingga tulang terlihat berpori, keropos, dan sangat rapuh. Osteoporosis paling sering menyerang tulang belakang. Tulang belakang yang rapuh rentan mengalami pengeroposan dan patah tulang. Tulang belakang akan mengalami kelainan dan menjadi bengkok, dan menyebabkan penderita osteoporosis menjadi bungkuk. Tulang belakang yang bengkok dan membungkuk kemudian dapat menekan rongga dada menyebabkan tulang rusuk sakit, dan organ-organ di dalamnya menjadi tertekan.

Gejala osteoporosis sering dijumpai pada wanita lanjut usia yang telah mengalami menopause. Berkurangnya hormon estrogen pada masa menoupause dapat mengakibatkan kerja sel pengikis tulang berkerja berlebihan dan menyebabkan osteoporosis. Namun bukan berarti osteoporosis tidak dapat terjadi pada usia muda. Terdapat berbagai faktor penyebab tulang keropos pada usia muda, sehingga ciri tulang keropos perlu diperhatikan.

3. Peradangan pada tulang rusuk

Peradangan pada tulang rusuk juga dapat menyebabkan nyeri pada tulang rusuk. Peradangan tulang rusuk atau dikenal dengan penyakit costachondritis merupakan peradangan atau inflamasi pada jaringan tulang lunak yang terdapat pada ujung tulang rusuk yang menempel pada dada. Peradangan ini menyebabkan tulang rusuk di bagian dada menjadi sakit. Sakit dapat menyebar ke area punggung atau perut dan semakin parah ketida mengambil napas dalam atau batuk.


Bagian tulang rusuk yang dekat dengan tulang dada akan terasa nyeri ketika ditekan. Nyeri akan berkurang ketika mengurangi pergerakan dada. Peradangan tulang rusuk dapat disebabkan oleh infeksi mikroorganisme, rematik, atau sebagai akibat aktivitas kanker. Infeksi dapat berasal dari luka akibat cedera tertusuk atau luka bekas operasi. Aktivitas kanker yang dapat menyebabkan peradangan tulang rusuk biasanya berkaitan dengan kanker pada paru, tulang atau otot di sekitar tulang rusuk.

4. Pleuritis

Pleuritis merupakan peradangan pada pleura yaitu lapisan pelindung paru. Peradangan tersebut dapat diakibatkan oleh penyakit lainnya, seperti pneumonia, infeksi saluran pernapasan atas, TBC, emboli paru, penyebaran sel kanker, atau dapat juga disebabkan oleh luka cedera pada dada, atau bekas operasi. Terdapat banyak saraf yang peka terhadap rangsang nyeri pada pleura, sehingga peradangan pada pleura akan menstimulasi saraf tersebut dan menghasilkan nyeri. Ketika bernapas lapisan yang radang akan bergesekan menimbulkan bunyi khas saat bernapas, dan menimbulkan nyeri hebat seperti tertusuk benda tajam. Nyeri semakin parah ketika mengambil napas dalam, batuk, atau bersin. Nyeri juga dapat menjalar ke bahu dan perut.

5. Pneumonia

Pneumonia adalah peradangan pada paru. Biasanya disebabkan oleh mikroba. Bakteri mencapai paru melalui saluran pernapasan. Bakteri tidak menimbulkan pnemonia jika kekebalan imunitas orang yang terinfeksi baik. Ketika imunitas menurun, mikroma akan menyebabkan peradangan pada alveolus paru dan menghasilkan cairan yang berlebihan. Banyaknya cairan diparu menyebabkan pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida menjadi terganggu. Peradangan pada paru tersebut juga dapat menyebar ke lapisan pelindung paru (pleura) dan menyebabkan sakit pada tulang rusuk.

6. Emboli Paru

Emboli paru merupakan penyakit obstruksi atau penyumbatan pembuluh darah paru akibat trombus. Trombus merupakan bekuan darah yang dapat terbentuk akibat adanya stasis atau pelambatan aliran darah (misalnya pada gagal jantung), kerusakan pembuluh darah, atau kelainan pembekuan darah yang berlebihan. Adanya sumbatan ini menyebabkan gangguan pertukaran gas, sehingga jaringan paru mengalami kerusakan dan tubuh hanya mendapat suplai oksigen yang sedikit. Kondisi tersebut selanjutnya akan memperberat kerja jantung dan menyebabkan sakit pada area rusuk dan dada. Nyeri biasanya muncul secara tiba-tiba dan pada kondisi serius penderita juga dapat mengalami pingsan.

7. Angina Pectoris

Angina pectoris atau sering disebut angin duduk merupakan kondisi nyeri pada dada saat aliran darah menuju jantung kurang. Kurangnya aliran darah pada jantung menyebabkan penurunan suplai oksigen, sehingga pemenuhan kebutuhan oksigen sel-sel jantung menjadi tidak adekuat, khususnya ketika melakukan berbagai aktivitas fisik yang berat atau saat stress. Sebagian besar angina pectoris disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah. Namun selain itu, terdapat berbagai faktor lain yang dapat memicu angina pectoris, di antaranya yaitu:

  • Aktivitas fisik yang berat, aktivitas fisik yang berat dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan oksigen pada sel jantung.
  • Paparan terhadap suhu dingin, suhu dingin dapat menyebabkan pembuluh darah mengerut dan menyempit, serta meningkatkan tekanan darah yang kemudian meningkatkan kebutuhan oksigen.
  • Makan terlalu banyak, makan terlalu banyak akan menyebabkan peningkatan aliran darah ke pencernaan sehingga aliran ke otot jantung akan berkurang.
  • Stress atau emosi, stress atau emosi dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin dan meningkatkan tekanan darah. Kondisi tersebut selanjutnya akan meningkatkan denyut nadi dan meningkatkan beban jantung.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan sel jantung kekurangan oksigen. Kurangnya oksigen dapat memicu terjadinya nyeri. Nyeri muncul seperti dada ditekan beban berat, tercekik, atau sesak.

8. Tumor paru

Tumor merupakan sel tubuh yang tumbuh dan beregenerasi secara berlebihan sehingga membentuk benjolan. Tumor di paru-paru dapat bersifat jinak ataupun ganas. Tumor biasanya berasal dari sel epitel saluran pernapasan, kemudian zat karsinogen (dapat berasal dari rokok, radiasi, dan zat lainnya) bersatu dengan DNA sel dan merusaknya.

Sel kemudian tumbuh abnormal dan menjadi ganas. Tumor yang terbentuk dari sel tersebut dapat mengenai lapisan pelindung paru dan merangsang saraf nyeri, sehingga penderita akan merasakan sakit pada rusuk dan bahu. Tumor juga dapat menjadi ganas dan menyebar ke organ tubuh lain. Faktor resiko terjadinya tumor paru adalah merokok, perokok pasif, paparan zat karsinogen seperti radon, arsen, asbes di lingkungan kerja, genetik, dan faktor nutrisi yang kurang buah dan sayur.


9. Penyakit Jantung Koroner

Aterosklerosis adalah penumpukan lemak di pembuluh darah. Aterosklerosis dapat terjadi di pembuluh darah koroner yaitu pembuluh darah yang menyuplai oksigen ke jantung, sehingga sering disebut penyakit jantung koroner. Penumpukan lemak di pembuluh koroner akan membentuk plak dan menyebabkan pembuluh darah menjadi sempit dan tersumbat. Hal tersebut akan berdampak pada kurangnya suplai oksigen ke jantung. Sel-sel jantung kemudian akan kekurangan oksigen dan mati. Kondisi sel jantung yang kurang oksigen juga akan menimbulkan nyeri pada daerah tulang rusuk (angina pectoris).

Terdapat berbagai faktor resiko yang dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini. Faktor resiko tersebut di antaranya sebagai berikut.

  • Faktor yang tidak dapat dimodifikasi: riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner, usia lanjut, jenis kelamin (lebih tinggi pada pria).
  • Faktor yang dapat dimodifikasi: kadar kolesterol yang tinggi, merokok, tekanan darah tinggi, diabetes, kurang hormon estrogen, kurang beraktivitas, dan obesitas.

Kedelapan kondisi tersebut dapat menjadi penyebab tulang rusuk sakit. Sebagian besar sakit pada tulang rusuk merupakan tanda penyakit yang cukup serius. Namun, untuk mendapatkan tindakan yang tepat dan sesuai perlu dipastikan mengenai penyebab tulang rusuk sakit dengan berkonsultasi dengan dokter. Semakin cepat penyebab pasti dari sakit tulang rusuk yang dialami, maka semakin cepat penanganan dapat dilakukan dan semakin baik juga prognosis dari penyakit yang dialami.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Tuesday 16th, January 2018 / 03:55 Oleh :