17 Efek Samping Obat TBC Tulang yang Perlu Diwaspadai
Dari macam-macam penyakit tulang, tuberkulosis merupakan penyakit yang timbul akibat infeksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang pada umumnya menyerang organ paru-paru. Selain menyerang paru-paru, infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis juga dapat menyebar ke tulang, sehingga dinamakan TBC tulang. Tulang belakang merupakan salah satu bagian yang cukup sering terserang bakteri TBC ini. Infeksi bakteri TBC pada tulang belakang bisa mengakibatkan tulang belakang bernanah. Selain tulang belakang, bagian lain yang umumnya juga diserang adalah bagian tulang panggul, bahu, tangan, siku, lutut dan kaki.
Kecepatan penyebaran TBC pada tubuh penderita tergantung dengan kemampuan daya tubuh yang dimiliki penderita itu sendiri. Jika daya tubuh yang dimiliki penderita lemah, maka ciri-ciri TBC tulang dapat berkembang perlahan dan dapat membahayakan nyawa penderita. Sehingga perlu dilakukan upaya pengobatan sesegera mungkin, untuk mencegah hal tersebut terjadi. Biasanya, penderita TBC tulang akan diberikan resep antibiotik seperti rifampicin, isoniazid, ethambutol, pyrazinamide atau rifater yang merupakan kombinasi. Obat-obatan tersebut tentunya memiliki cara kerja tersendiri pada tubuh manusia dan kosumsinya harus dengan pengawasan dokter. Walaupun begitu, tetap saja terdapat efek samping obat TBC tulang yang perlu diketahui dan diwaspadai, antara lain adalah:
- Mengalami gangguan pada pencernaan, serta dapat mengakibatkan rasa mual, muntah, sakit perut dan diare.
- Timbul rasa perih dan terasa panas pada daerah dada atau bisa disebut dengan istilah heartburn.
- Mengalami nyeri otot, pembengkakan dan ciri-ciri radang sendi.
- Kepala terasa sakit, pusing (nistagmus, vertigo) dan mengalami sensasi kepala seperti berputar-putar.
- Salah satu efek samping obat TBC tulang adalah mudah mengantuk.
- Telinga seperti berdengung yang bisa terdengar berulang-ulang.
- Mengalami sensasi mati rasa dan kesemutan.
- Timbul gangguan penglihatan dan warna mata menjadi menguning.
- Terus menerus merasa haus, sehingga jumlah urin yang dikeluarkan juga akan meningkat.
- Mengalami sakit, nyeri sendi dan ruam merah pada kulit, serta kulit terasa gatal.
- Peningkatan pada denyut jantung.
- Mudah mengalami cedera, memar dan mudah berdarah.
- Terdapat darah dalam urin yang dikeluarkan.
- Gangguan pendengaran yang mengarah ke ketulian.
- Penderita juga dapat mengalami kejang.
- Mengalami demam dan tenggorokan sakit, akibat masuknya infeksi baru dari efek obat TBC tulang.
- Emosi menjadi tidak stabil, mudah bingung, mengalami halusinasi ataupun delusi.
Efek yang ditimbulkan dari pengobatan TBC tulang di atas dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu efek minor dan efek mayor. Efek minor merupakan efek yang bisa sering terjadi pada penderita TBC tulang. Efek minor sendiri biasanya mudah diatasi, contohnya adalah mual, pusing atau lainnya. Sehingga pengobatan TBC tulang dapat dilanjutkan seperti biasa dan diberikan pengarahan lebih dari dokter, atau diberikan tambahan obat untuk mengatasi efek minor yang dialami. Sedangkan efek mayor adalah efek obat TBC tulang yang berbahaya dan bisa membahayakan nyawa pasien, seperti vertigo atau gangguan penglihatan. Jika pasien TBC tulang mengalami efek mayor, biasanya pengobatannya akan berhenti untuk sementara. Selain itu, pasien TBC tulang juga sebaiknya mendapatkan perawatan intensif dari dokter spesialis.
Jadi, pastikan selalu mengkonsumsi obat TBC tulang sesuai anjuran dan selalu dalam pengawasan dokter. Selain itu ramuan tradisional TBC tulang juga dapat dijadikan alternatif di samping pengobatan medis, yang bisa menimbulkan efek obat TBC tulang. Demikian ulasan mengenai efek kesehatan dari pengobatan TBC tulang. Semoga bermanfaat.