Tulang Belakang Bayi Melengkung? Apa Penyebabnya?
Tulang belakang melengkung biasanaya disebut dengan skoliosis. Kelainan pada tulang ini dapat terjadi pada orang dewasa ataupun anak-anak. Bahkan pada bayi yang masih dalam proses pertumbuhan juga dapat mengalami tulang belakang yang melengkung.
Tulang belakang bayi yang melengkung dapat membuat tulang belakang sakit. Hal ini tentu akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab tulang belakang bayi menjadi melengkung. Hal ini dapat membuat orang tua melakukan pencegahan lebih dini agar tulang belakang bayi tidak melengkung.
Penyebab Tulang Bayi Bisa Melengkung
Tulang belakang bayi melengkung dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
- Cara Menggendong Bayi Yang Salah
Cara menggendong bayi yang salah dapat menjadi salah satu penyebab dari tulang bayi yang melengkung. Menggendong bayi, terutama ketika menggunakan selendang bisa membuat tulang bayi menjadi melengkung jika posisi bayi tidak benar. Usahakan tulang bayi tidak meliuk atau tertekuk ketika menggendong bayi menggunakan selendang. Jika tulang meliuk atau tertekuk dalam waktu yang lama, maka hal ini dapat membuat tulang meliuk atau melengkung secara permanen. Hal inilah yang pada ahkirnya membuat tulang bayi mengalami kelainan.
Selain itu, ketika bayi masih berumur beberapa bulan, jangan menggendong bayi dengan menghadapkan badannya ke depan. Hal ini cenderung membuat bayi merasa tidak nyaman. Selain itu, posisi ini rawan membuat badan bayi bungkuk ke depan. Terutama jika terjadi dan dilakukan dalam waktu yang lama.
- Aktivitas Yang Dilakukan Oleh Bayi
Orang tua sudah seharusnya mengawasi aktivitas yang dilakukan oleh bayi. Bayi yang berada pada posisi tertentu yang menekuk atau membuat tulang belakang menjadi meliuk akan membahayakan tulang belakang bayi. Misalnya bayi tidur dan meliukkan badannya dalam waktu yang lama. Hal ini menjadi salah satu penyebab tulang belakang miring dan membuat tulang belakang melengkung secara permanen.
- Terlalu Dini Mendudukan Bayi
Bayi akan duduk, merangkak, dan berjalan sesuai dengan waktu perkembangannya. Namun, beberapa orang tua terkadang memaksakan bayinya untuk dapat duduk, melungkup, merangkak, dan berjalan terlalu dini. Padahal tulang bayi belum cukup kuat untuk melakukan hal ini. Memaksakan bayi untuk melakukan hal-hal tersebut dapat membuat beberapa bagian tulang bayi mengalami masalah, salah satunya adalah tulang belakang.
Misalnya, jika orang tua memaksakan bayi untuk duduk sebelum waktunya, maka bayi dapat terjatuh atau berada pada posisi yang tidak benar. Hal ini dikarenakan tulang belakang bayi belum cukup kuat untuk menopang berat tubuh bayi. Jika dilakukan pada waktu yang lama maka dapat berakibat fatal pada tulang belakang bayi yang dapat menjadi melengkung atau membungkuk. Umumnya bayi akan mulai belajar untuk duduk pada usia 4 hingga 5 bulan setelah dilahirkan.
Bayi akan mulai belajar duduk secara bertahap. Memaksakan bayi untuk duduk bukan cara yang benar untuk membuat bayi mampu duduk lebih cepat. Bayi biasanya dapat duduk dengan stabil pada usia 7 hingga 9 bulan. Ketika bayi belajar duduk, orang tua harus mengawasi agar posisi tulang belakang bayi tidak salah sehingga tidak membuat tulang belakang menjadi bermasalah.
- Penyakit Bawaaan Dari Lahir
Tulang belakang bayi melengkung dapat juga disebabkan karena cacat yang sudah dibawa oleh bayi sejak lahir. Beberapa bayi lahir dengan kondisi tulang belakang yang memang sudah melengkung. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti genetik bayi yang bermasalah atau bahan makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang membuat bagian tulang belakang bayi tidak tumbuh dengan sempurna. Penanganan pada tulang belakang bayi melengkung sejak lahir dapat dilakukan dengan pemberian gips atau dengan melakukan operasi. Untuk menghindari hal ini sebaiknya ibu yang tengah hamil memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi agar tulang bayi tumbuh dengan sempurrna ketika lahir.
Salah satu contoh kasus tulang melengkung pada bayi yang sudah terjadi sejak lahir dialami oleh Charlie Ferris yang tinggal di Irlandia Utara. Pada tahun 2015 di usianya yang baru 13 bulan ia didiagnosa dokter menderita skoliosis dengan kurva 28 derajat. Setelah pemantauan selama tiga bulan, kurva lengkungannya ternyata bertambah sebesar 42 derajat. Hal ini membuat Charlie harus memakai gips di tulang belakangnya untuk memperbaiki bentuk tulang belakangnya tersebut.
- Genetik
Keturunan juga dapat menjadi salah satu penyebab tulang belakang bayi melengkung. Jika bayi tersebut terlahir dari keluarga yang memiliki riwayat tulang belakang melengkung, maka kemungkinan bayi tersebut memperoleh kelainan ini dari genetiknya. Biasanya tulang belakang melengkung yang disebabkan karena genetik tidak dapat dicegah, namun dapat diobati dengan berbagai cara. Dokter umumnya akan menyarankan bayi tersebut untuk dioperasi atau mungkin disembuhkan dengan cara terapi tulang belakang untuk memperbaiki bentuk tulang belakangnya sejak dini. Beberapa tindakan ini dapat membuat tulang belakang lurus seperti seharusnya.
Itulah beberapa penyebab tulang belakang melengkung atau skoliosis pada bayi. Jika bayi mengalami hal ini, maka orang tua dapat melakukan berbagai cara pengobatan skoliosis yang disesuaikan dengan usia dan keparahan skoliosis pada bayi. Terapi merupakan salah satu cara mengobati sakit tulang belakang yang disebabkan oleh skoliosis. Terapi skoliosis adalah dengan menggunakan gips yang dipasang di tulang belakang bayi.