Sponsors Link

12 Ciri-ciri Pengapuran Tulang Yang Sering di Alami

Sponsors Link

Salah satu masalah atau penyakit pada tulang yang biasa terjadi pada manusia adalah pengapuran tulang. Pengapuran tulang ini biasa terjadi pada persendian, dimana persendian memang terdiri dari tulang rawan yang mudah mengalami pengapuran. Pengapuran tulang disebut juga dengan istilah osteoarthritis. Penyebabnya bisa macam-macam penyakit tulang, yang menyebabkan beberapa kejadian pada tubuh-tubuh lainnya yaitu sebagai berikut:

  • Lemah otot – Lemah otot menyebabkan persendian menjadi lebih tegang dan ini bisa menyebabkan tulang persendian menjadi rentan tergerus.
  • Perubahan struktur tulang – Struktur tulang yang berybah seiring berkembangnya waktu bisa menyebabkan tulang mengalami pengapuran. Biasanya karena faktor usia.
  • Kecelakaan pada persendian – Salah satu penyebab dari osteoarthritis adalah jika terjadi cidera pada persendian yang menyebabkan retak atau patah dan lama kelamaan menjadi rusak.
  • Adanya peradangan – Jika peradangan terjadi pada persendian, maka sistem kekebalan tubuh akan berusaha menyerang peradangan tersebut. Jika peradangan sudah meluas di daerah persendian, bisa jadi pengapuran tulang juga akan terjadi di sana.
  • Faktor gen – Seseorang yang terkena osteoarthritis bisa juga dikarenakan faktor gen. Gen yang lemah pada tulang akan menyebabkan tulang lebih mudah mengalami pengapuran.
  • Asam yang berlebihan di tubuh – Asam yang berlebihan di tubuh bisa memicu pengapuran tulang.
  • Perubahan hormonal – Biasanya wanita lebih rentan mengalami penyakit ini karena perubahan hormonal selalu terjadi dalam hidupnya. Misalnya karena menopause atau setelah melahirkan.

Osteoarthritis biasa menyerang sistem gerak (kaki). Namun tidak jarang juga yang menyerang tulang belakang. Berikut ini ciri-ciri pengapuran tulang yang perlu diketahui.

1. Rasa sakit atau nyeri persendian

Ciri pertama dan yang paling mudah dirasakan oleh penderita pengapuran tulang adalah muncul rasa sakit atau nyeri pada persendian. Hal ini dikarenakan persendian memang sedang mengalami proses pengapuran dan menjadi tidak sekuat biasanya. Jika persendian yang terserang adalah lutut, maka nyeri tersebut akan terjadi pada bagian lutut dan sekitarnya. Jika terjadi pada tulang belakang, maka rasa sakit itu akan terasa dari leher hingga pinggang. Pada awalnya, mungkin rasa sakit ini akan terasa ringan dan terasa seperti kelelahan saja. Namun seiring berkembangnya waktu, jika pengapuran tulang terjadi makin parah, rasa sakit ini juga akan lebih sering terjadi. Terutama jika digunakan untuk beraktivas.

2. Sendi yang lebih menonjol dari biasanya

Pengapuran tulang akan menyebabkan struktur dari persendian dan tulang di sekitar persendian menjadi berubah. Karena persendian mengalami pengapuran, maka bantalan sendi akan menipis. Hal ini bisa menyebabkan bentuk tubuh juga berubah mengikuti struktur persendian dan tulang yang berubah tersebut. Biasanya perubahan ini akan menyebabkan persendian menjadi lebih terlihat menonjol dari biasanya. Jika terjadi pada kaki, lihatlah bagian lutut karena di bagian itu biasanya osteoarthritis mudah terlihat ciri-cirinya secara fisik. Jika bagian lutut terlihat lebih menonjol daripada biasanya dan disertai rasa sakit, maka bisa jadi ini adalah gejala dari pengapuran tulang. Maka segera periksakan ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut.

3. Pembengkakan di sekitar sendi

Selain perubahan bentuk dan juga muncul rasa sakit, ciri lain dari pengapuran tulang adalah muncul pembengkakan di sekitar sendi. Pembengkakan ini merupakan salah satu indikasi bahwa telah terjadi peradangan di sekitar sendi yang disebabkan oleh menipisnya bantalan sendi. Atau bisa jadi ada luka dalam karena pengapuran tulang. Pembengkakan ini bisa juga berwarna lebih gelap (merah atau bahkan biru). Jika disentuh akan terasa dingin atau justru hangat.


4. Kehilangan fleksibilitas gerak

Beberapa ciri di atas, mulai dari rasa sakit hingga pembengkakan yang terjadi akan menyebabkan penderitanya menjadi mengalami penurunan fleksibilitas gerak. Penderita akan merasa tubuhnya sulit untuk digerakkan, atau jika digerakkan akan muncul rasa sakit yang cukup mengganggu. Hal itu menyebabkan penderita tidak bisa bebas untuk beraktivitas seperti biasanya. Aktivitasnya terbatasi oleh gangguan osteoarthritis. Bahkan saat tidur pun geraknya harus dibatasi agar tidur menjadi lebih pulas. (baca juga: Makanan Penyebab Tulang Keropos)

5. Rasa nyeri pada leher atau punggung

Ciri lain dari pengapuran tulang adalah adanya rasa nyeri pada bagian leher atau punggung. Ciri ini terjadi apabila osteoarthritis menyerang bagian tulang belakang. Tulang belakang adalah susunan ruas tulang belakang yang disambung dengan sendi. Jika sendi mengalami pengapuran, maka rasa sakit bisa terjadi di bagian leher atau punggung. Bahkan untuk kasus yang parah, rasa sakit itu bisa terjadi pada seluruh tulang belakang, mengingat dengan obat nyeri tulang kaki dan juga tulang belakang adalah bagian tubuh yang menyimpan susunan saraf pusat yang sangat sensitif. Jika saraf terserang juga, rasa sakit akan terasa hingga ke seluruh tulang belakang.

6. Kaku pada persendian

Pengapuran tulang juga mengakibatkan persendian terasa kaku. Hal ini dikarenakan bantalan tulang rawan yang terkikis akan mengurangi fleksibilitas gerak persendian. Persendian akan terasa tegang. Jika terjadi pada lutut, maka kaki kemungkinan tidak akan mudah untuk ditekuk. Selain itu, otot di sekitar persendian juga akan menjadi lebih lemah dan menurun kinerjanya sehingga akan lebih sulit bagi penderitanya untuk melatih otot tersebut.

7. Muncul suara dari tulang ketika digunakan untuk bergerak

Ciri-ciri pengapuran tulang berikutnya adalah muncul suara ketika tulang yang sakit tersebut digerakkan. Suara tersebut berasal dari gesekan antar tulang yang timbul penyebab pengapuran tulang jika persendian sudah semakin menipis. Jika terjadi pada kaki, maka ketika berjalan akan muncul suara tersebut. Munculnya suara ini bisa disertai dengan rasa sakit atau nyeri.

8. Kelemahan / lemas pada otot

Tulang adalah sebuah organ yang menempel langsung pada otot. Jika tulang dan persendian terganggu, maka otot di sekitarnya juga ikut terganggu. Otot ini akan mengalami penurunan fungsi dan menjadi lemas atau lemah. Akibatnya, akan lebih mudah bagi penderita untuk merasa lelah. Pada awalnya, osteoarthritis yang ada mungkin akan membuat penderitanya mudah merasa lelah. Bahkan jika tidak melakukan aktivitas berat sebelumnya. Namun lama kelamaan kelemasan otot ini akan terus meningkat seiring bertambahnya waktu atau seiring parahnya pengapuran tulang yang terjadi.

9. Menurunnya massa otot

Massa otot bisa juga mengalami penurunan pada penderita pengapuran tulang. Hal ini disebabkan karena jaringan di sekitar tulang yang mengalami pengapuran tidak lagi digerakkan seaktif dulu. Maka dari itu, jaringannya menjadi lebih lemah dan akibatnya massa otot akan berkurang. Hal ini jika terjadi dalam proses pembentukan tulang pada manusia secara terus menerus akan semakin melemahkan kemampuan penderitanya untuk beraktivitas. Atau minimal, penderita akan mudah mengalami kelelahan seperti yang sudah di jelaskan di atas.

10. Perubahan postur tubuh

Postur tubuh dibentuk oleh tulang. Jika tulang dan sendi bermasalah, maka postur tubuh pun akan ikut bermasalah juga. Perubahan struktur tulang akibat pengapuran tulang pada persendian kaki akan menyebabkan penderita memiliki bentuk kaki yang berbeda. Bisa jadi kakinya membentuk postur O atau X. Sementara itu, jika pengapuran tulang terjadi di bagian tulang belakang, maka bisa jadi postur tubuh bagian atasnya yang berubah. Misalnya menjadi lebih membungkuk, atau justru makin tegap. Semua ini adalah karena persendian tidak lagi bisa menopang ruas tulang belakang dan menyebabkan ruas tulang belakang berubah posturnya.

11. Sulit tidur / insomnia

Penderita pengapuran tulang bisa saja mengalami kesulitan tidur setiap malam. Hal ini dikarenakan tubuhnya akan terasa sakit. Terutama untuk mereka yang kasus pengapuran tulangnya sudah cukup parah. Rasa sakit itu pada penyebab tulang ngilu-ngilu bisa muncul kapan saja, termasuk saat malam hari. Jika pengapuran tulang terjadi pada bagian tulang belakang, maka bisa jadi rasa sakitnya terasa saat merebahkan diri. Insomnia juga bisa terjadi jika penderita bingung akan tidur dalam posisi bagaimana agar tulang belakangnya tidak sakit.

12. Tidak bisa berjalan / pincang


Jika pengapuran tulang pada bagian kaki sudah terjadi cukup parah, maka efek buruknya adalah penderita tidak lagi bisa berjalan. Atau, bisa berjalan tapi pincang atau lamban. Hal ini dikarenakan kakinya tidak lagi bisa digerakkan akibat sendinya sudah aus dan terkikis. Penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter agar gejala ini bisa dicegah sejak awal. Jika tidak, maka akan butuh tongkat atau alat bantu untuk bisa berjalan.

Jika gejala sudah dirasakan, maka ada baiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut sebelum semuanya terlambat. Hal ini juga dikarenakan efek samping dari penyebab terjadinya osteomalasia tidak hanya akan membatasi gerak sehari-hari, melainkan juga kan membuat kesehatan jangka panjang terganggu. Biasanya untuk mengetahui apakah benar pengapuran terjadi pada pasien, maka dokter akan memeriksa secara fisik, memeriksa dengan sinar X, atau juga akan memeriksa di laboratorium. Dan jika pengapuran tulang memang diderita, maka perlu dilakukan beberapa penanganan yang bisa membantu mencegah pengapuran tulang agar tidak semakin parah.

Demikianlah penjelasan mengenai ciri-ciri pengapuran tulang yang perlu diketahui dan diwaspadai. Jika sebagian besar dari ciri-ciri tersebut dirasakan, maka sebaiknya segeralah mendatangi dokter agar mengetahui apakah benar Anda mengalami pengapuran tulang atau tidak. Deteksi penyakit sedini mungkin memang sangat diperlukan untuk mencegah adanya gejala yang lebih parah di kemudian hari. Semoga artikel ini bermanfaat.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Wednesday 04th, October 2017 / 04:30 Oleh :