Sponsors Link

Tulang Terasa Ngilu dan Pegal – Gejala, Penyebab dan Pengobatan

Sponsors Link

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu bergerak dan melakukan berbagai kegiatan. Bergerak dan beraktivitas seakan menjadi kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Untuk dapat bergerak dan beraktivitas dengan leluasa tentunya membutuhkan tulang dan otot yang sehat. Ketika mengalami masalah pada tulang, otot, dan jaringan pendukung lainnya akan muncul hambatan dan gangguan untuk menjalankan aktivitas secara normal. Salah satu masalah yang sering dikeluhkan adalah tulang yang terasa ngilu dan pegal. Sebenarnya apakah penyebab tulang terasa ngilu dan pegal? Lalu apa saja pengobatan yang bisa dilakukan jika mengalami hal tersebut?

Tulang merupakan organ tubuh utama yang menyusun sistem gerak. Tulang memiliki fungsi untuk menopang tubuh, memberikan rangka pada tubuh, memproduksi sel darah, berperan dalam pengaturan kadar kalsium dalam tubuh, dan sebagai alat gerak pasif. Dalam menjalankan fungsi pergerakan tulang dibantu oleh organ lain seperti otot, sendi, ligamen, dan tendon. Bagian-bagian tubuh tersebut bekerjasama menghasilkan pergerakan yang memungkinkan manusia beraktivitas. Ngilu dan pegal yang terasa pada tulang dapat berasal dari tulang, otot, sendi, ligamen, ataupun tendon yang ada di sekitar tulang yang bermasalah.

Gejala

Selain ngilu dan pegal, biasanya terdapat keluhan lain yang menyertai keluhan tersebut. Gejala lain yang dapat menyertai keluhan tersebut, di antara yaitu:

  1. Nyeri pada tulang atau sendi
  2. Kelemahan pada otot
  3. Sulit digerakkan
  4. Bengkak

Penyebab Tulang Ngilu dan Pegal

Ngilu dan pegal merupakan keluhan yang sangat umum. Terdapat berbagai kondisi yang mungkin menyebabkan ngilu dan pegal pada tulang atau sendi. Kondisi tersebut di antaranya yaitu sebagai berikut:

1. Kontraksi otot yang berlebihan

Saat bergerak, otot-otot akan berkontraksi dan menggerakkan tulang, sehingga menghasilkan pergerakkan anggota tubuh. Otot membutuhkan energi agar dapat berkontraksi. Ketika melakukan aktivitas atau berolahraga yang berat, otot akan lebih sering berkontraksi secara terus-menerus. Hal tersebut akan membutuhkan energi yang lebih banyak dalam waktu yang cepat. Kondisi tersebut memungkinkan tubuh menghasilkan energi secara anaerob (tanpa bantuan oksigen) dan menghasilkan zat sisa berupa asam laktat. Asam laktat yang berlebihan akan menumpuk di sekitar otot dan tulang yang secara terus-menerus digunakan dan dapat menimbulkan pegal-pegal.

2. Rheumatoid arthritis

Penyakit rheumatoid arthritis atau lebih dikenal dengan penyakit rematik merupakan penyakit peradangan pada sendi. Penyakit ini lebih banyak diderita oleh wanita dibandingkan pria, dan resikonya semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia. Selain itu, orang yang memiliki riwayat keluarga penderita rematik memiliki kemungkinan lebih besar terkena rematik.

Penyakit rheumatoid arthritis ini menyerang jaringan synovial sendi dan menyebabkan peradangan pada sendi. Radang yang terjadi akan menghasilkan enzim yang merusak kolagen, menyebabkan pembengkakan, dan pertumbuhan abnormal pada membran synovial sendi, dan menyebabkan pertumbuhan pannus (jaringan parut). Pannus kemudian dapat merusak tulang lunak sendi dan merusak tulang. Peradangan pada sendi ini akan menimbulkan berbagai gejala seperti ngilu, pegal, nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada sendi. Selain itu, rematik juga dapat menimbulkan tulang pergelangan tangan menonjol.


Pengobatan pada rematik tahap awal dapat dilakukan dengan konsumsi obat anti peradangan dan obat anti nyeri. Terapi obat juga dapat didukung dengan manajemen keseimbangan latihan dan istirahat, serta asupan nutrisi yang baik. Penderita rematik dapat mengonsumsi makanan untuk penderita rematik dan sayuran untuk rematik, serta menghindari makanan-makanan yang menjadi pantangan penderita rematik.

3. Osteoarthritis

Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang menyerang persendian. Osteoarthritis dapat terjadi secara primer ataupun sekunder akibat penyakit infeksi yang lain. Terdapat beberapa faktor resiko yang membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit ini, di antaranya yaitu:

  1. Usia lanjut
  2. Obesitas
  3. Riwayat kerusakan sendi
  4. Penggunaan sendi yang berulang dan terus-menerus (misalnya untuk bekerja atau rekreasi, hiking, bersepeda)
  5. Kelainan bentuk sendi
  6. Riwayat keturunan atau genetik

Peradangan pada sendi akan melepaskan zat kimia dan enzim yang menyebabkan kerusakan pada kolagen dan jaringan sendi. Osteoarthritis dapat menyerang sendi manapun di dalam tubuh, namun paling sering menyerang sendi lutu, panggul, jari-jari, leher dan punggung. Ketika penyakit semakin berkembang, dapat muncul gejala lain selain ngilu dan pegal-pegal, di antaranya yaitu nyeri, bengkak, dan berbunyi ketika digerakkan. Dalam kondisi yang sudah parah, pengikisan pada kartilago sendi menyebabkan bantalan sendi rusak dan akan terjadi gesekan antara kedua tulang. Gesekan tersebut akan menyebabkan nyeri hebat, dan kesulitan untuk bergerak. Selain itu, osteoarthritis juga dapat menjadi penyebab tulang berbunyi ketika digerakkan.

Terapi pada osteoarthritis biasanya dilakukan dengan penurunan berat badan, menghindari aktivitas berat, menyeimbangkan antara kerja dan istirahat, latihan isometrik, dan latihan aerobik. Selain itu dilakukan juga terapi obat-obatan anti peradangan, anti nyeri, dan suplemen glukosamin dan kondroitin. Pada stadium menengah dan lanjut dapat dilakukan terapi pembedahan.

4. Gout (asam urat)

Gout atau lebih dikenal dengan penyakit asam urat merupakan kelainan metabolisme purin (asam urat) yang menyebabkan kadar asam urat dalam tubuh menjadi tinggi. Biasanya lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita dan resiko terjadinya meningkat seiring dengan pertambahan usia. Gout dapat disebabkan oleh diet yang berat, asupan makanan tinggi purin yang berlebihan, dan akibat genetik.

Kadar purin yang tinggi dapat berdampak pada sendi dan menyebabkan peradangan, sehingga terjadi serangan gout. Serangan gout yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan penumpukan kristal sodium urate yang disebut tophi. Tophi biasanya menumpuk di jari kaki, tangan dan telinga. Serangan gout dapat terjadi pada malam hari dan menyebabkan penderita bangun dengan nyeri hebat, kemerahan, pembengkakan, ngilu, pegal, dan hangat di sekitar sendi yang terkena. Pengobatan dapat berupa pembatasan makanan yang tinggi purin, penggunaan obat-obatan seperti colchicine, probenecid, dan allopurinol.

5. Bursitis

Bursa merupakan kantong berisi cairan yang terdapat di sekitar sendi dan berfungsi untuk mencegah terjadinya gesekan sendi ketika sendi bergerak. Bursa dapat mengalami peradangan yang disebut dengan bursitis, biasanya terjadi pda sendi di bahu. Ketida terjadi peradangan sendi akan terasa sangat nyeri, ngilu dan pegal-pegal. Peradangan akan menyebabkan pertumbuhan membran sinovial dan pembentukan jaringan parut (pannus). Pembentukan pannus tersebut menyebabkan terjadinya keterbatasan gerak pada sendi. Terapi bursitis biasanya dilakukan dengan mengistirahatkan sendi, kompres panas dan dingin pada sendi, serta pengobatan dengan anti peradangan untuk mengurangi nyeri dan peradangan.

6. Kanker tulang

Kanker merupakan penyebab ngilu dan pegal yang paling jarang. Kanker merupakan pertumbuhan sel tulang yang berlebihan. Penderita kanker tulang dapat mengalami ngilu, nyeri dan pegal pada sendi atau tulang, serta dapat mengalami pembengkakan. Jenis kanker yang paling sering terjadi adalah osteosarcoma atau kanker pada sel tulang. Kanker ini dapat menyebar hingga mengenai paru-paru. Gejala yang dapat terjadi di antaranya yaitu nyeri, bengkak, pembatasan gerak, dan penurunan berat badan. Biasanya kanker terjadi di area paha atas atau lengan atas. Pengobatan pada kanker tulang sangat bervariasi tergantung letak, ukuran, dan penyebaran kanker. Biasanya dilakukan radioterapi, kemoterapi atau pembedahan.

7. Penyakit Lupus

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau dikenal dengan penyakit lupus merupakan gangguan pada pengaturan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kondisi autoantibodi, dimana imun menyerang tubuh sendiri. Penyebabnya dapat berupa kombinasi dari genetik, hormonal, dan lingkungan (misalnya paparan sinar matahari yang berlebihan, atau panas). Lupus menyebabkan kerusakan pada berbagai jaringan di dalam tubuh. termasuk tulang dan sendi.


Peradangan akibat lupus pada tulang dan sendi dapat menyebabkan ngilu dan pegal, nyeri, serta pembengkakan. Selain itu sendi juga menjadi sakit ketika digerakkan dan biasanya diikuti oleh pegal dan kekakuan khususnya pada pagi hari. Pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat anti peradangan. Ketujuh kondisi dan masalah tersebut mungkin menyebabkan tulang terasa ngilu dan pegal. Namun untuk mengobati masalah dengan efektif, perlu dipastikan terlebih dahulu penyebab pasti yang mendasari munculnya keluhan tersebut.

Tips Meredakan Ngilu dan Pegal

Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meredakan ngilu dan pegal pada tulang atau sendi, di antaranya yaitu sebagai berikut:

  1. Istirahatkan sendi atau tulang yang terasa ngilu dan pegal. Kontraksi otot yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ngilu dan pegal, istirahat dan pembatasan gerak dapat memberikan waktu otot dan tulang untuk proses pemulihan.
  2. Kompres hangat. Kompres hangat dapat memperlancar peredaran darah di sekitar tulang atau sendi yang pegal. Peredaran darah yang lancar semakin memudahkan tumpukan asam laktat untuk dialirkan ke luar tubuh.
  3.  Asupan makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang sehat dan bergizi tentu akan membantu proses pemulihan otot, tulang dan sendi, serta menjadikannya lebih sehat.
  4. Batasi olah raga berat. Batasi olah raga berat agar tidak membebani sistem gerak. Lakukan olah raga sesuai dengan kondisi fisik dan usahakan beri jeda setidaknya satu hari di antara dua olah raga agar tubuh dapat memulihkan diri terlebih dahulu sebelum diberi beban kembali.
  5. Hindari berada dalam satu posisi yang sama dalam waktu yang lama. Hindari terlalu lama berdiri atau duduk dalam waktu yang lama. Posisi tubuh tertentu dapat memberikan beban besar pada sendi tubuh.

Tips tersebut dapat diterapkan untuk meredakan ngilu dan pegal yang dirasakan. Jika ngilu dan pegal tidak menghilang, terjadi terus-menerus, atau disertai kelainan lainnya, disarankan untuk segera menemui dokter. Semakin cepat mengetahui penyebab yang pasti dari ngilu dan pegal yang dirasakan, akan lebih tepat pengobatan yang dilakukan dan kesehatan tulang dapat segera pulih kembali.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Thursday 18th, January 2018 / 04:20 Oleh :