Sponsors Link

9 Perbedaan Meningokel dan Ensefalokel Berdasarkan Gejalanya

Sponsors Link

Penyakit kongenital pada bayi, dapat menimbulkan bayi lahir cacat, lahir mati atau kematian setelah lahir. Penyakit kongenital ini bisa timbul pada saat bayi masih dalam kandungan dalam bentuk embrio, yang dapat mempengaruhi struktur tubuh bayi. Meningokel dan ensefalokel merupakan contoh dari macam-macam penyakit tulang yang bisa diderita manusia sejak bayi. Kedua kelainan tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan atau keduanya. Artikel kali ini akan membahas mengenai perbedaan meningokel dan ensefalokel yang terjadi pada bayi. Di bawah ini adalah pembahasan dan beberapa perbedaan antara meningokel dengan ensefalokel yang perlu Anda ketahui.

Meningokel

Meningokel merupakan salah satu jenis spina bifida yang dapat dialami oleh bayi, yang mana terdapat celah yang cukup besar pada sebagian ruas tulang belakang. Kondisi bayi dengan tulang belakang menonjol keluar merupakan salah satu perbedaan meningokel dan ensefalokel. Benjolan ini membentuk suatu kantung yang berisikan cairan sumsum tulang belakang dan jaringan syaraf. Meningokel sering terjadi pada bayi, namun tidak begitu mempengaruhi kemampuan motorik ataupun sensorik bayi. Biasanya setelah dilakukan prosedur operasi, kondisi bayi akan normal kembali.

Gejala yang bisa ditimbulkan jika bayi mengalami meningokel adalah:

  • Terdapat benjolan pada tulang punggung, yang jika disinari cahayanya tidak akan menembus benjolan tersebut.
  • Kelumpuhan akibat cedera tulang belakang yaitu pada tulang pinggul hingga tungkai.
  • Berkurangnya kepekaan, serta mengalami gangguan saluran kemih seperti inkontinensia urin dan tinja.
  • Kantung yang merupakan perbedaan meningokel dan ensefalokel walaupun tertutupi kulit, jika tersobek akan membuat mudah terkena infeksi.

Meningokel pada bayi perlu dilakukan penanganan sejak dini. Karena kantong berisikan jaringan syaraf, perlu dilakukan pengobatan awal untuk mencegah berbagai komplikasi kesehatan yang mungkin terjadi. Diperlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang bisa menyebabkan meningitis dan gangguan kemih. Selain itu perlu dilakukan terapi fisik sebagai cara menguatkan tulang bayi untuk mencegah kelumpuhan dan kelainan tulang lainnya.

Ensefalokel

Perbedaan meningokel dan ensefalokel adalah jika meningokel merupakan kelainan pada tulang belakang manusia, ensefalokel adalah kelainan pada tulang tengkorak bayi. Kondisi ensefalokel ditandai dengan adanya benjolan tulang di kepala berbentuk kantung pada tulang tengkorak. Kelainan ini disebabkan karena tabung syaraf gagal tertutup pada saat perkembangan janin. Ensefalokel ini bisa menyerang tulang di antara dahi dengan hidung, belakang atau puncak kepala.

Ensefalokel akan menimbulkan gejala seperti berikut ini:

  • Bayi mengalami kondisi hidrosefalus atau mikrosfalus.
  • Terjadi kelumpuhan pada empat anggota gerak atau kuadriplegia stastik.
  • Mengalami gangguan pada indera penglihatan.
  • Mengalami keterlambatan tumbuh kembang dan keterbelakangan mental.
  • Mengalami ataksia, kejang.

Untuk upaya pengobatan ensefalokel, dilakukan prosedur operasi untuk mengembalikan benjolan jaringan otak ke dalam tulang tengkorak. Selain itu, operasi juga dapat menghilangkan kantung dan mencegah terjadinya kelainan otak lain. Sedangkan untuk upaya pencegahan bayi terlahir dengan kelainan seperti ensefalokel, calon ibu harus mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan mengandung asam folat.

Mencegah selalu lebih baik dari pada mengobati, selalu menjaga pola hidup sehat saat kehamilan. Sehingga mencegah berbagai untuk mencegah kelainan pada tulang tengkorak atau tulang belakang sakit pada bayi. Jika bayi mengalami kelaian seperti di atas, dengan mengetahui gejala sejak dini dapat digunakan untuk upaya pengobatan awal dan mencegah terjadinya komplikasi lainnya. Sekian ulasan mengenai berbagai perbedaan meningokel dan ensefalokel pada bayi sejak lahir. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Post Date: Monday 23rd, July 2018 / 04:07 Oleh :