Cedera Tulang Rawan: Penyebab, Bahaya, dan Pengobatannya
Tulang rawan atau yang disebut juga dengan Kartilago merupakan jaringan ikat lentur yang ada pada tubuh. Adapun beberapa yang termasuk bagian dari tulang rawan yaitu tulang, sangkar rusuk, telinga, hidung, saluran tenggorokan sampai dengan cakram intervertebra. Tulang rawan ini memang lebih lunak dibandingkan dengan tulang pada umumnya, tetapi lebih keras dan kurang lentur dari otot. Jika masih penasaran tentang tulang rawan, Anda dapat mengetahui ciri ciri tulang rawan beserta contohnya berikut.
Beberapa orang pernah atau mungkin sedang dalam kondisi Cedera Tulang Rawan. Hal ini harus segera di tepis dengan penanganan yang tepat. Karena jika tidak, bahaya dari cedera ini akan sangat mengganggu anda. Terjadinya cedera pada tulang rawan mengakibatkan penderita akan terhenti dengan aktifitas sehari-harinya. Bukankah ini sangat mengganggu?
Tentang apa saja penyebab dari Cedera Tulang Rawan, kita semua perlu tahu dan memahaminya. Jangan sampai kondisi yang seperti ini terabaikan begitu saja. Berikut ini adalah penyebab dari cedera yang menimpa tulang rawan:
Seperti yang diketahui, terdapat dua jenis tulang rawan dalam tubuh yakni meniskus dan artikular.
- Cedera Meniskus
Meniskus sendiri mempunyai peran fungsi sebagai peredam kejut ketika sedang beraktivitas mengangkut beban dan membantu dalam kestabilan sendi, khususnya lutut. Meniskus merupakan bagian lutut yang paling sering mengalami cedera, seperti ngilu pada lutut salah satu contohnya. Adapun penyebabnya adalah sebagai berikut:
- Aktivitas contact atau non-contact pada saat lutut menahan beban bergerak secara tiba-tiba, atau dengan kata lain terpuntir. Gejala yang akan di timbulkan adalah seperti timbulnya rasa nyeri pada lutut, terjadinya pembengkakan pada lutut, terkuncinya lutut alias tidak bisa di gerakan, tidak mampu lagi dalam meluruskan lutut sepenuhnya, kesulitan dalam berjalan atau bahkan beraktivitas lain.
- Cedera Artikular
Artikular adalah tulang rawan yang mempunyai permukaan halus di ujung tulang. Fungsinya adalah untuk memungkinkan pergerakan tulang mulus tanpa adanya gesekan. Selain itu, peran fungsi lainnya adalah untuk peredam kejut.
Penyebab dari Cedera Tulang Rawan artikular ini adalah trauma langsung atau ‘AUS’ akibat penggunaan yang kronis. Gejalanya adalah sebagai berikut:
- Timbulnya rasa nyeri yang terjadi secara berulang
- Terjadinya pembengkakan pada lutut
- Kesulitan dalam meluruskan lutut
- Terdengar suara ‘klik’ pada saat menggerakkan lutut
Baik gejala dari meniskus maupun artikular, keduanya tidak jauh berbeda dalam menimbulkan tanda-tanda. Dalam kajian ini bisa di simpulkan bahwa bahaya dari Cedera Tulang Rawan yakni akan mengganggu aktifitas harian, dimana mulai kesulitan dalam menggerakkan hingga meluruskan lutut. Oleh sebab itulah, cedera artikular ini juga menjadi salah satu penyebab tulang berbunyi saat digerakkan.
Dengan begitu, penderita harus segera melakukan konsultasi pada dokter dan menemukan solusi terbaik sebagai langkah penanganan. Sebelum mengetahui apa saja jenis penanganan cedera pada tulang rawan, ada langkah pertama yang harus anda lakukan ketika terjadi cedera ini, yaitu sebagai berikut:
- Melindungi tulang rawan dari cedera yang lebih lanjut lagi
- Melakukan istirahat sekurang-kurangnya adalah 24 – 48 jam
- Kompres lutut dengan menggunakan es batu, namun bungkuslah dengan kain atau handuk untuk di kompreskan pada lutut sekitar 20 menit setiap satu jam sekali. Lakukan langkah ini selama 48 jam pertama setelah terjadinya cedera. Untuk teknik ini sendiri hampir mirip dengan cara mengobati nyeri sendi lutut, terapi cidera ligamen lutut, cara mengobati cairan di lutut, dan masih banyak lagi lainnya.
- Tekanlah atau balutlah lutut dengan menggunakan perban
- Angkat kaki setinggi mungkin dari jantung
Sedangkan beberapa pengobatan bisa anda lihat dari beberapa hal berikut ini:
- Fisioterapi
Melakukan fisioterapi, yakni latihan guna menyokong sendi, memperkuat otot sampai dengan membantu mengurangi rasa nyeri serta tekanan pada sendi. Namun bagi yang baru saja melakukan operasi, alangkah baiknya ketahui dahulu bolehkah melakukan fisioterapi pasca operasi patah tulang berikut.
- Obat
Mengkonsumsi obat penghilang atau pereda rasa nyeri, disarankan untuk membeli dari sebuah apotek yang resmi atau rumah sakit.
- Leg Brace
Menggunakan alat pendukung gerak seperti penjepit atau tongkat yang disebut dengan Leg Brace. Ketika Anda mengalami patah tulang lutut, cara ini juga cukup membantu Anda untuk memulihkannya secara perlahan.
- Mengubah Gaya Hidup
Mengurangi aktivitas yang menitikberatkan pada tulang rawan. Untuk itulah, banyak istirahat saja dan sebaiknya jangan berjalan terlalu jauh.
- Konsumsi Vitamin
Banyak memenuhi kebutuhan nutrisi tulang rawan seperti vitamin. Sebagai referensinya Anda dapat mengetahuinya pada vitamin untuk tulang rawan berikut.
- CT Scan
Melakukan CT Scan, yakni sebuah metode diagnosis penyakit dengan menggunakan mesin sebagai pemindai yang berbentuk lingkaran besar. CT Scan telah banyak dimanfaatkan untuk mendiagnosis serta memonitor kondisi kesehatan yang cukup beragam, termasuk cedera pada tulang rawan.
Dengan begini, dapat diketahui perkembangan cedera yang sedang terjadi dan bisa mengambil solusi selanjutnya. Oleh karena itulah teknik ini banyak digunakan dalam dunia medis lantaran manfaatnya yang luar biasa, hingga tumor tulang pun dapat diatasi secara bertahap.
- Bedah
Langkah bedah atau lebih tepatnya operasi telah menjadi cara mutakhir menangani kasus seperti ini. Jika terjadinya cedera sudah mencapai tingkat kesulitan lanjut, maka langkah bedah ini akan dilakukan dan disarankan pihak rumah sakit. Tujuannya untuk memulihkan kondisi tulang rawan yang mengalami cedera.
Demikian untuk anda semua, menjaga kesehatan tulang rawan sangatlah penting. Sayangi tubuh anda sendiri, dan salam sehat. Semoga artikel ini membantu.