Sponsors Link

Rematik Setelah Melahirkan: Penyebab, Bahaya dan Penanganannya

Sponsors Link

Penyakit rematik atau rheumatoid arthritis adalah salah satu penyakit dari macam-macam penyakit tulang yang menyerang sendi yang menjadi penghubung antartulang. Penyakit rematik dapat menyerang seluruh persendian yang ada di dalam tubuh manusia, namun paling sering terjadi pada persendian lutut atau tangan.

Rematik biasanya akan menjadi penyebab tulang ngilu-ngilu di pagi hari setelah bangun dari tidur. Rematik dapat timbul karena beberapa hal seperti menderita asam urat atau karena kebiasaan mandi pada saat malam hari. Di samping itu, terkadang wanita akan mengalami gejala rematik setelah melahirkan.

Apa penyebabnya?

Gangguan rematik lebih cenderung dialami wanita, karena wanita 2 kali lebih rentan terserang rematik daripada pria. Gejala rematik pada wanita hamil dapat datang dan pergi. Namun setelah melahirkan, gejala rematik akan muncul kembali dan biasanya akan bertambah parah. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan rematik setelah melahirkan, antara lain:

1. Hormon

Peningkatan hormon pada wanita akan mempengaruhi peningkatan risiko mengalami rematik. Pada saat wanita mengalami masa kehamilan, hormonnya akan terus meningkat dan akan semakin meningkat pada saat melahirkan hingga menyusui. Sehingga gejala rematik yang dialami akan semakin parah setelah melahirkan. Selain itu, peningkatan hormon juga dapat meningkat jiga wanita menggunakan alat untuk mengontrol kehamilan.

2. Obesitas

Rematik juga dapat disebabkan karena wanita mengalami peningkatan berat badan setelah melahirkan. Lemak yang ada di dalam tubuh akan merangsang produksi protein sitokin yang dapat menyebabkan radang pada persendian. Radang sendi adalah salah satu penyebab rematik dan menjadi penyebab tulang terasa sakit dan ngilu.

3. Kelelahan

Sebagai seorang ibu, menggendong bayi adalah suatu rutinitas wajib yang bisa menghabiskan waktu sangat lama. Terlalu lama menggendong bayi akan membauat otot dan persendian lelah, sulit digerakkan dan menyebabkan rematik setelah melahirkan. Kelelahan otot dan sendi ini dapat menyebabkan ngilu atau nyeri bahu kiri.

Apa saja bahayanya?

Berikut ini adalah beberapa bahaya yang dapat timbul jika mengalami rematik setelah melahirkan, yaitu:

  • Menghambat rutinitas sehari-hari, karena persendian yang kaku dan sulit untuk digerakkan.
  • Mengakibatkan rasa nyeri yang amat sangat pada persendian dan otot.
  • Dapat mengakibatkan tulang belakang sakit.
  • Rematik dapat mengakibatkan kelainan pada tulang, paling parah kelumpuhan.

Bagaimana penanganannya?

Penanganan rematik akan sangat efektif jika penderita mengenal gejala-gejala rematik sejak dini. Cara yang dapat digunakan untuk menangani rematik setelah melahirkan yaitu:

1. Penanganan alami

Gejala rematik jika belum parah dapat ditangani sendiri dengan cara mengkompres bagian yang nyeri atau kaku untuk mengurangi peradangan yang terjadi. Selain itu, dapat pula ditangani dengan cara membuat ramuan tradisional untuk rematik atau mengkonsumsi makanan untuk penderita rematik tulang. Hal ini adalah sebagai upaya pencegahan dan meminimalisir konsumsi obat-obatan kimia agar tidak berpengaruh pada kesehatan ibu yang sedang menyusui.

2. Penanganan medis

Pilihan terakhir apabila gejala rematik tidak bisa hilang dengan penanganan sendiri adalah memeriksakan ke dokter. Dengan pengawasan dokter, rematik dapat diobati dengan tepat dan dapat dilakukan langkah penanganan yang sesuai dengan keparahan yang dialami.

Pencegahan selalu lebih baik dari mengobati. Biasakan rutin berolahraga, makan makanan yang bernutrisi dan hilangkan kebiasaan atau gaya hidup yang tidak sehat untuk mencegah rematik. Demikian informasi mengenai penyebab, bahaya dan penanganan rematik yang dialami setelah melahirkan. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , ,
Post Date: Thursday 28th, June 2018 / 03:37 Oleh :
Kategori : Rematik