Sponsors Link

Tulang Dada Menonjol: Penyebab Dan Tindakannnya

Sponsors Link

Tulang dada bisa menonjol jika tidak disertai keluhan akan dianggap wajar, namun jika disertai keluhan dimungkinkan indikasi suatu penyakit yang dialami penderita. Banyak kasus ditemukan tulang dada sebelah kanan atau sakit tulang rusuk sebelah kiri lebih menonjol seperti burung merpati. Jika anda mengalami keluhan tersebut dan ingin konsultasi ke dokter sebaiknya memperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:

  1. Perbedaan antara bagian sangat mencolok.
  2. Jika diraba terdapat benjolan
  3. Adanya riwayat cedera yang dialami.
  4. Anggota keluarga lain yang mengalami hal yang sama.
  5. Waktu saat dada mulai menonjol.

Penyebab Tulang Dada Bisa Menonjol

Keluhan pada tulang dada yang menonjol sering kali terjadi pada salah satu sisi tulang rusuk sebelah kanan maupun dua sisi. Kasus ini ada yang mengalami sejak lahir dan tanpa disertai rasa sakit atau keluhan apapun. Hal ini berdasarkan ilmu medis dianggap kemungkinan variasi tulang yang dinilai wajar. Kepastian penyebab hingga kini belum dapat diketahui dengan pasti. Banyak yang menduga berkaitan dengan kelainan pada letak calon bayi saat berada di dalam rahim. Riwayat kelainan yang terjadi pada tulang dalam keluarga dapat terjadi karena berbagai macam hal.

1. Adanya Cedera Saat Proses Persalinan

Cedera pada saat proses persalinan bisa saja terjadi. Hal ini memiliki resiko pada kondisi bayi yang dilahirkan, salah satunya tulang dada. Kasus cedera atau trauma pada saat lahiran adalah hal yang normal namun tidak dapat disepelekan. Hal ini bukanlah kesalahan ibu maupun tenaga medis yang membantu pada proses persalinan. Cedera sebaiknya ditindak lanjuti karena dikhawatirkan akan mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi. Berikut adalah beberapa kasus cedera yang sering dialami oleh bayi:

  • Cedera pada kepala dan otak

Bayi pada umumnya dilahirkan dengan posisi kepala yang lebih dulu menyentuh jalur persalinan. Hal ini menjadi penyebab bagian tubuh kepala mendapatkan tekanan lebih dulu saat proses persalinan. Cedera pada bagian ini bisa membentuk memar dan bengkak yang tampak pada bagian kulit kepala bayi. Bentuk kepala bayi dapat pula menjadi tidak simetris. Hal ini juga dapat dianggap sebagai cedera kelahiran. Kejadian tersebut dapat terjadi karena bayi yang sudah tepat berada di lubang jalan lahir. Namun kepala masuk kembali karena nafas ibu pada saat mengejan kurang panjang.

  • Cedera pada tulang

Pada saat dilakukan persalinan dengan kendala kesulitan dan waktu yang lama dapat menimbulakan cedera kelahiran pada bagian tulang. Cedera ini bisa berupa patah tulang bayi pada bagian paha, bagian selangka, dan kaki atas serta lengan. Ibu sebaiknya mengetahui ciri ciri cedera tulang belakang. 

  • Cedera pada kulit dan jaringan lunak

Cedera pada bagian kulit dan jaringan lunak pada umumnya terjadi karena mendapatkan tekanan saat kontraksi. Tekanan terjadi saat bayi keluar dari jalan lahir. Cedera yang terjadi berbentuk benjolan yang tampak seperti memar misalnya bengkak pada bagian mata, bagian wajah, maupun skrotum.

  • Cedera pada pita suara

Cedera pada pita suara terjadi karena adanya tarikan tulang dada menonjol yang berlebihan sehingga leher bayi terganggu saat proses kelahiran. Hal ini dapat menyebabkan gangguan  pada suara, dan gangguan sistem pernafasan.

  • Cedera berupa perdarahan

Perdarahan pada cedera persalinan terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Pada saat ini biasanya terjadi pada bagian tengkorak dan mata. Perdarahan bayi di bagian tengkorak akan ditandai dengan gejala lesu, menyusu, malas, dan kejang. Pendarahan yang terjadi pada bagian mata akan membuat mata menjadi berwarna merah.

2. Pigeon Chest (Dada Burung)

Pectus Carinatum adalah bentuk dada pada penderita mengalami penonjolan seperti dada burung. Misalnya karena terindikasi oleh penyakit rikets atau sindrom Marfan. Pada dunia medis juga disebut barrel chest. Kelainan ini berbentuk bulat dan menonjol. Jika penderita mengalmi hal ini dokter akan mengatakan bahwa ini bukanlah sebuah penyakit. Penonjolan pada bagian dada adalah sebuah kelainn. Kelainan ini sering dihubungkan dengan peradangan pada tulang dan sendi. Saat sendi dan tulang mengalami peradangan maka akan kehilangan fleksibilitas dan menjadi kaku. Tulang pada bagian iga terpaku dan kaku sehingga dada mengembung. Pada kasus ini disarankan untuk konsultasi ke dokter sehingga tidak mengalami kelainan pada kehamilan berikutnya.

3. Penyakit Paru – Paru

Pada beberapa orang hal ini terjadi karena adanya penyakit paru – paru yang kronis seperti emfisema. Bentuk dada yang menyerupai burung ini menandakan tubuhnya mengalami stadium akhir penyakit tersebut. Paru – paru menjadi kronis dan terokupasi oleh udara. Hal tersebut yang menyebabkan dada menjadi cembung. Penderita akan merasakan kesulitan untuk bernafas.

4. Skoliosis

Kelainan ini terjadi karena bentuk bagian tulang belakang miring dan abnormal seperti berbentuk huruf S atau C. Skoliosis adalah kelainan yang terjadi pada bagian rangka tubuh. Tulang belakang mengalami kelengkungan 78% hingga 85%. Kelainan ini hingga saat ini belum diketahui faktor penyebabnya. Pada kasus Skoliosis yang ditemukan diketahui sebagai efek samping dai kelainan tertentu misalanya sindrom down, sindrom marfan, dan distrofi tulang. Kelainan juga terjad pada bagian saraf dan otot sehingga tulang belakang tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik. Para ahli bedah mengklasifikasikan jenis Skoliosis menjadi dua macam yakni Skoliosis Struktural dan Non Struktural. Skoliosis Struktural adalah terjadinya rotasi vertebra yang menetap sehingga tidak dikoreksi dengan posisi. Skoliosis Non Struktural adalah saat vertebra terpengaruh oleh posisi sehingga dapat mengoreksi dengan posisi. Hal tersebut dapat diatasi melalui cara pengobatan skoliosis.

5. Kifosis

Kifosis adalah kelainan yang merupakan kelainan pada tulang dada menonjol bentuk tulang belakang yang tampak membungkuk. Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang membuat tubuh penderita menjadi melengkung ke depan sehingga melebihi batas yang normal. Kifosis dapat disebabkan karena postur tubuh yang buruk, radang sendi, hingga pegeroposan tulang dan sendi atau osteoporosis. Kifosis sangat menimbulkan rasa yang lelah dan tidak nyaman. Tulang dan sendi akan terasa kaku pada bagian punggung. Kifosis terdapat tiga jenis. Kifosis posrtural adalah kifosis akibat dari postur tubuh yang buruk saat melakukan kegiatan berdiri maupun tengkurap. Pada kifosis idiopatik adalah kifosis yang belum dapat diketahui faktor menyebab namun sejauh ini dikethaui sebagai faktor genetik. Pada Kifosis kongenital disebabkan karena adanya kegagalan dalam pembentukan tulang punggung yang sempurna.

6. Kostokondritis atau peradangan tulang dan sendi

Peradangan pada sendi dan tulang banyak terjadi karena infeksi. Misalnya karena infeksi virus dan lain – lain. Pada saat peradangan maka bagian tulang dan sendi akan mengalami penipisan dan dapat menjalar ke bagian tubuh lain. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui tindakan terbaik yang harus dilakukan. Tindakan dapat berupa konsumsi obat hingga level yang paling parah adalah dengan jalan operasi.

7. Pasca cidera dada

Cedera yang terjadi pada tulang dada terjadi karena cedera misalnya akibat dai kecelakan saat sedang berolahraga maupun saat sedang berkendara. Hal ini harus mendapatkan penanganan dengan karena dikhawatirkan ada saraf, otot, maupun organ yang terganggu. Perubahan posisi tulang dapat diketahui deg rontgen. Hal ini sangat penting sehingga penderita dapat mengetahui berbagai gejala dan resiko yang terjadi. Penderita sebaiknya konsultasi dengan dokter karena dikhawatirkan fungsi dari organ terganggu. Fungsi tulang rusuk adalah untuk melindungi berbagai organ penting di dalam tubuh. Jika dada mencembung dikhawatirkan rongga menyempit dan menyebabkan komplikasi yang berbahaya bagi tubuh dan menunjukkan gejala osteoporosis.

Tindakan tulang dada menonjol, yang harus anda lakukan dengan mudah sebagai berikut:


1. Konsultasi dengan Dokter

Jika tampak perbedaan dada antara bagian kanan dan kiri sangat mencolok maka harus diwaspadai. Penderita dapat melakukan konsultasi dan memeriksakan diri ke dokter spesialis. Dokter yang bisa dikunjungi adalah dokter bedah orhopaedi sehingga akan mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan rontgen untuk melihat bentuk tulang rusuk penderita sevara lebih detail. Pada penanganan dada berikut adalah hal – hal yang sebaiknya di hindari sementara sebelum dokter menemukan kepastian penyebab:

  • Penderita sebaiknya menghindari untuk mengurut tulang yang menonjol
  • Melakukan aktivitas dengan posisi yang ergonomis
  • Olahraga teratur

2. Operasi

Dokter akan melakukan tindakan operasi jika penderita yang mengalami dada menonjol merasa terganggu meskipun tidak keluhan. Dokter akan melakukan pematahan pada tulang dada kemudian di sambungkan kembali. Pelurusan kemudian dilakukan pada tulang rusuk. Pasien akan ditangani dengan obat bius dan obat penghilang rasa nyeri.

3. Pemasangan Penahan untuk Pengembalian Postur Tubuh

Tulang dada, tulang rusuk beserta tulang rawannya akan dipasang penahan khusus. Kasus seperti ini pernah ditangani oleh dua ahli bedah thorak dari Spire St Anthony’s Hospital, North Cheam. Pasien dokter bernama Jack merasa tidak pede dan berharap ingin segera di operasi. Namun selama dua tahun Jack menerapkan penahan meski rasanya sakit dan tidak nyaman. Alhasil postur tubuh Jack kembali seperti semula dan lebih tinggi dari saudara kembarnya yakni bernama Harry. Terapi ini dilakukan pagi dan malam. Terapi ini dinilai lebih ekonomis daripada operasi. Tidak ada luka yang ditinggalkan, dan tidak ada resiko pada komplikasi.

Demikian beberapa ulasan dari tulang dada bisa menonjol yang bisa anda ketahui bagaimana penyebab dan tindakannya yang bisa anda ketahui.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Friday 08th, December 2017 / 02:25 Oleh :