Ketahuilah, 7 Perawatan Sindrom Kompartemen yang Paling Aman!
Sindrom kompartemen yaitu keadaan penyakit ortopedi dimana tekanan pada kompartemen otot mengalami peningkatan drastis. Hal ini terjadi dikarenakan terdapat pendarahan maupun pembengkakan pasca cidera. Cidera mampu menimbulkan bengkak di bagian otot serta jaringan pada wilayah kompartemen otot.
Nah, ketika proses pembengkakan berlangsung akan menyebabkan porsi tekanan pada kompartemen ikut mengalami lonjakan. Terlalu tingginya tekanan yang menimpa kompartemen akhirnya akan menghambat peredaran darah menuju jaringan dipengaruhi oleh tekanan tadi. Kondisi tersebut harus segera mendapat pengobatan dan perawatan sindrom kompartemen yang tepat, karena jika terlambat dan salah sedikit saja, jaringan akan mengalami kerusakan sangat fatal.
Kerusakan jaringan itu berupa matinya fungsi anggota tubuh yang berdampak hingga berujung kematian pada penderitanya. Bagian tubuh yang paling rawan terserang sindrom ini adalah alat gerak dan perut.
Jenis-jenis Sindrom Kompartemen
Terdapat dua macam sindrom kompartemen berdasar pada hal yang menyebabkannya yang tentu sebagai penentu untuk memutuskan tindak perawatan sindrom kompartemen apa yang sesuai. Berikut ini ialah jenisnya:
- Sindrom Kompartemen Akut
Sindrom kompartemen yang akut muncul dengan mendadak, bisa karena cedera atau kecelakaan yang menyebabkan tulang patah. Jenis ini memerlukan tindakan perawatan sindrom kompartemen secara medis dengan segera dan cepat. Jika tak cepat ditangani, maka terjadilah kerusakan pada otot yang sifatnya permanen.
- Sindrom Kompartemen Kronis
Sindrom kompartemen kronis muncul dengan prosesnya periodik dan bertahap. Penyebab kaki sering kram karena sindrom jenis ini umumnya karena gerakan yang rutin berulang dilakukan saat olahraga, misalnya lari atau bersepeda. Untuk penangganannya tidak termasuk darurat medis sebab rasa sakitnya bisa reda sendiri jika kegiatan olahraga diberhentikan. Jenis ini tidak akan berakibat kerusakan yang permanen.
Tanda-tanda Sindrom Kompartemen
Inilah gejala atau tanda-tanda yang timbul jika seseorang terjangkit sindrom kompartemen berdasarkan jenisnya:
- Sindrom kompartemen akut: rasa menyakitkan lebih parah daripada cidera, kebas, jari tangan sakit dan kesemutan, memar-memar, dan otot membengkak.
- Sindrom kompartemen kronis: terjadi ciri-ciri kram otot ketika olahraga, kesemutan pada anggota gerak tubuh, kulit pucat dan dingin pada area tubuh dan kaku jika digerakkan.
Perawatan Sindrom Kompartemen Secara Medis
Perawatan sindrom kompartemen ditentukan sesuai jenisnya dan berdasarkan diagnosa dokter.
- Perawatan Medis Sindrom Kompartemen Akut
Sangat darurat untuk segera ditindak dengan operasi agar jaringan saraf dan otot tidak mati. Penanganan yang terlambat bisa berdampak kelumpuhan dan disfungsi jaringan anggota gerak tubuh. Langkah operasinya yaitu, pertama dokter akan memperlebar saluran hematoma agar besarnya tekanan pada tubuh menurun.
Luka bukaan bedah dibiarkan dulu terbuka untuk 2 sampai 3 harian untuk kemudian dijahit. Jika ada pembusukan kulit karena operasi, akan dilakukan transplantasi kulit.
- Perawatan Medis Sindrom Kompartemen Kronis
Jenis ini juga ditangani melalui tindakan operasi. Langkahnya, dokter bedah memotong bagian otot yang membuka lalu memusnahkannya. Anggota tubuh kembali normal pasca operasi ini. Pantangannya, pasien dilarang berolahraga tertentu misalnya renang, lari, atau bersepeda. Istirahat dicukupkan dan rutin mengkonsumsi obat pengendali rasa sakit.
Perawatan Oleh Diri Sendiri
Selain perawatan oleh ahli medis, perawatan oleh diri sendiri di rumah juga perlu diperhatikan, yakni:
- Sebelum olahraga biasakan lakukan tahap pemanasan
- Cukupkan istirahat pasca olahraga
- Rutin mengkonsumsi obat nyeri otot sesuai anjuran dokter
- Jika terjadi bengkak, konsumsi obat kaki bengkak setelah operasi
- Ikuti tiap anjuran dan tahap pemulihan tulang pasca operasi