Sponsors Link

17 Gejala Spina Bifida yang Perlu Diwaspadai Pada Bayi Sejak Lahir

Sponsors Link

Spina bifida merupakan salah satu kelainan pada tulang yang biasanya dialami oleh seseorang sejak lahir. Penyakit ini akan menyebabkan kondisi dimana pertumbuhan tulang belakang atau tulang punggung bayi tidak normal. Pertumbuhan tidak normal pada tulang punggung ini dimulai dari saat bayi masih di dalam kandungan. Penyakit spina bifida menyebabkan terjadinya kecacatan pada salah satu tabung syaraf di tulang belakang.

Kecacatan tabung syaraf inilah yang akan mengakibatkan tulang belakang menjadi tidak menutup dan tidak membentuk secara normal. Pada umumnya gejala spina bifida yang paling terlihat adalah kondisi dimana tulang belakang menonjol keluar dan terjadi kerusakan syaraf. Terdapat tiga jenis spina bifida yang dibedakan berdasarkan lokasi kerusakan dan ukuran rongga yang terbentuk, yaitu:

  • Spina bifida okulta, yang merupakan jenis paling ringan.
  • Meningokel, adalah jenis yang paling jarang terjadi kasusnya.
  • Mielomeningokel, merupakan jenis spina bifida yang paling parah.

Gejala Spina Bifida

Penyebab spina bifida pada bayi sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa hal yang bisa meningkatkan resiko terjadinya penyakit spina bifida seperti asupan nutrisi saat bayi masih dalam kandungan maupun faktor keturunan. Untuk mencegah penyakit spina bifida ini lebih parah dialami, maka mengetahui gejala spina bifida sejak dini sangat diperlukan agar dapat dilakukan pengobatan sumsum tulang belakang untuk spina bifida. Berikut ini adalah beberapa gejala dar penyakit spina bifida yang perlu diwaspadai:

  • Anak mengalami hidrosefalus, karena cairan otak mengalami penumpukan.
  • Terjadinya gangguan penglihatan.
  • Terkadang anak mengalami kejang.
  • Otot persendian pada tubuh bagian bawah mengalami penurunan kekuatan.
  • Kelemahan otot dapat menjadi penyebab patah tulang dan membuat tulang sulit untuk digunakan untuk bergerak.
  • Mengalami inkontinensia urin maupun inkontinensia tinja.
  • Gangguan saluran kemih juga menjadi gejala spina bifida, yang akan menyebabkan utrin keluar dengan sendirinya maupun terjadi infeksi kemih.
  • Mengalami gangguan pada pencernaan atau gastrointestinal, yang bisa menyebabkan sembelit, kebocoran pada tinja maupun tersumbatnya usus.
  • Mengalami meningitis, yaitu peradangan yang ada pada selaput otak anak.
  • Mengalami kecacatan pada tulang bagian bawah seperti kaki, pinggul atau punggung bagian bawah.
  • Mengalami kelumpuhan pada tulang bagian bawah.
  • Mengalami gangguan tulang belakang, seperti skoliosis.
  • Mati rasa sebagian atau seluruh bagian tulang tangan atau kaki.
  • Mengalami kekakuan pada otot dan persendian tulang.
  • Muncul permasalahan kulit seperti kulit berbintik coklat atau muncul kista.
  • Mengalami keterbelakangan mental.
  • Mengalami dislokasi pada tulang dan persendian, seperti dislokasi panggul.

Gejala spina bifida di atas terkadang tidak disadari, bahkan pada spina bifida jenis meningokel penderitanya bisa tidak mengalami gejala apapun. Gejala yang muncul pun bisa bervariasi, tergantung dengan seberapa parah kerusakan sumsum tulang belakang yang ada. Pada jenis spina bifida okulta pun biasanya tidak memerlukan penanganan khusus, begitu juga dengan meningokel yang bisa diatasi dengan prosedur pembedahan. Sedangkan mielomeningokel adalah jenis spina bifida yang paling parah, sehingga gejala yang timbul juga dapat beragam atau terjadi komplikasi.

Untuk mengetahui seorang bayi mengalami spina bifida atau tidak, perlu dilakukan pengawasan secara teliti terhadap gejala spina bifida yang muncul. Apabila gejala dapat dideteksi secepat mungkin, maka penanganan dapa dilakukann sesegera mungkin agar tidak menyebabkan komplikasi maupun macam-macam penyakit tulang lainnya. Demikian informasi mengenai beberapa gejala yang dapat timbul pada penderita spina bifida yang harus diketahui dan diwaspadai. Semoga bermanfaat.

Sponsors Link
, , , , ,
Post Date: Monday 17th, September 2018 / 02:55 Oleh :