Sponsors Link

Pengapuran Sendi Lutut – Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Sponsors Link

Sendi merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk menyambungkan dua buah tulang. Sendi memungkinkan bagian tulang dapat bergerak dengan koordinasi berbagai struktur tubuh lain, seperti otot, tendon, dan ligamen. Pergerakan tubuh, khususnya anggota gerak seperti kaki dan tangan, sangat penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari. Masalah atau gangguan pada sendi anggota gerak dapat menghambat aktivitas. Salah satu masalah sendi pada anggota gerak bawah yaitu pengapuran sendi lutut.

Penyebab

Pengapuran sendi lutut atau osteoarthritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang paling sering terjadi dan dapat mengakibatkan disfungsi sendi lutut serta ciri pengapuran tulang lainnya. Sesuai dengan pengertian penyakitnya, pengapuran sendi merupakan penyakit dimana usia menjadi penyebab peradangan sendi yang utama. Pertambahan usia menyebabkan tulang san sendi mengalami kerusakan. Kemampuan kartilago atau jaringan tulang lunak sendi dalam menopang tubuh dan menahan beban juga sudah berkurang. Namun selain pertambahan usia, juga terdapat faktor lain yang dapat menjadi penyebab terjadinya pengapuran sendi lutut, di antaranya yaitu:

  • Obesitas
  • Riwayat kerusakan sendi sebelumnya
  • Penggunaan sendi secara berulang terus menerus (misalnya akibat pekerjaan atau rekreasi)
  • Kelainan bentuk lutut
  • Genetik atau keturunan

Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap munculnya pengapuran tulang lutut tersebut mengakibatkan pengeluaran enzim yang merangsang penghancuran kolagen yang menjadi komponen utama dan ciri tulang rawan atau kartilago sendi, serta mengakibatkan adanya peradangan pada synovium sendi.

Gejala

Gejala utama pada pengapuran tulang lutut atau osteoarthritis yaitu adanya sakit di persendian lutut, kaku, pegal, dan gangguan fungsi sendi lutut. Penyebab nyeri sendi lutut terjadi akibat adanya peradangan pada synovium, peregangan pada kapsul sendi atau ligamen, iritasi saraf di sekitar area yang terkenan, atau spasme otot. Kekakuan sendi biasanya dialami pada pagi hari atau ketika bangun dan terjadi selama kurang dari 30 menit. Kekakuan dapat berkurang dengan gerakan. Gangguan fungsi lutut disebabkan oleh perubahan pada sendi yang terjadi akibat proses penyakit. Jika penderita obesitas maka nyeri dan ketidaknyamanan yang dirasakan akan lebih hebat.

Pengobatan

Meskipun tidak terdapat obat yang dapat menghambat proses degeneratif atau kerusakan akibat penuaan, namun berberapa tindakan dapat dilakukan untuk memperlambat perburukan penyakit. Terapi pengobatan pada penyakit pengapuran sendi lutut dapat dibedakan menjadi tiga metode yaitu sebagai berikut.

  • Terapi konservatif

Terapi konservatif merupakan pengobatan pertama yang dapat dilakukan pada penderita pengapuran tulang lutut. Terapi konservatif bertujuan untuk mengurangi dan meredakan gejala yang dirasakan. Cara mengobati nyeri sendi lutut dan gejala pengapuran lain dengan terapi konservatif dilakukan dengan beberapa upaya, yaitu:

  1. Kompres hangat. Kompres hangat dapat dilakukan pada sendi lutut yang nyeri. Sebagian besar penderita pengapuran sendi lutut merasa nyeri berkurang dengan kompres hangat.

  2. Penurunan berat badan apabila penderita mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Berat badan yang berlebihan atau obesitas akan memberikan tekanan lebih besar pada lutut, sehingga penurunan berat badan dapat mengurangi gejala dan kerusakan sendi. Usahakan pola makan cukup dan lakukan olah raga.
  3. Mengistirahatkan sendi dan menghindari penggunaan sendi lutut secara berlebihan. Penggunaan sendi secara berlebihan dapat menambah beban pada sendi sehingga kerusakan semakin parah. Usahan untuk menyeimbangkan penggunaan sendi dan istirahat.
  4. Penggunaan alat-alat ortopedi seperti gips atau braces untuk meredakan gejala peradangan sendi. Penggunaan alat-alat bantu ortopedi ini harus dilakukan sesuai instruksi dokter. Selain itu penggunaannya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas sehari-hari.
  5. Latihan isometrik dan postural. Latihan isometrik berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot-otot yang menopang pergerakan sendi. Blatihan postural biasanya dilakukan dengan berbagai peregangan. Latihan ini bermanfaat untuk meredakan nyeri
  6. Latihan aerobik. Latihan aerobik yang dapat dilakukan harus merupakan latihan aerobik yang tidak berat, seperti berjalan atau senam.
  • Terapi obat-obatan

Terapi obat-obatan pada pengapuran sendi lutut ditujukan untuk memanajemen gejala dan mengontrol nyeri. Obat-obatan dikonsumsi sebagai pendamping dari terapi non obat (terapi konservatif. Obat-obatan yang dikonsumsi di antaranya yaitu

  • Obat anti nyeri. Obat anti nyeri seperti acetaminophen, nonselective NSAID, opioid atau obat corticosteroid. Selain itu, obat anti nyeri oles juga disarankan jika memang diperlukan. Pemilihan jenis obat anti nyeri sangat bergantung pada kebutuhan penderita dan resiko efek samping yang mungkin terjadi.
  • Suplemen glucosamine dan chondroitin. Suplemen glucosamine dan chondroitin dapat memperbaiki fungsi jaringan sendi dan memperlambat penghancuran kartilago tulang.
  • Viscosupplementation. Viscosupplementation atau suntikan hyaluronic acid diperkirakan dapat memperbaiki fungsi jaringan dan memperlambat penghancuran kartilago tulang, serta dapat meredakan efek dari peradangan.
  • Terapi pembedahan

Pada kondisi pengapuran sendi lutut yang sudah berada pada tingkat sedang hingga parah, nyeri yang dirasakan sangat parah, atau karena sendi sudah tidak berfungsi, maka biasanya dilakukan pembedahan. Prosedur operasi dilakukan dengan osteotomi dan artroplasti. Osteotomi merupakan pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat bagian tulang dekat sendi yang rusak, dan diperbaiki bentuknya, sehingga akan mengurangi tekanan berlebihan pada sendi lutut. Sementara itu artroplasti merupakan pembedahan dimana komponen atau bagian dari sendi yang rusak diganti dengan komponen buatan, sehingga dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi normal.

Viscosupplementation juga dilakukan pada terapi pembedahan. Pemberian suntikan hyaluronic acid, dapat berfungsi sebagai pelumas dan penyerap hentakan (shock absorber) dalam sendi. Selain itu hyaluronic acid akan merangsang produksi cairan pelumas sendi, sehingga dapat mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Thursday 15th, February 2018 / 04:21 Oleh :