7 Cara Memasang Bidai Pada Korban Patah Tulang – Wajib Tahu
Cedera pada patah tulang perlu dilakukan pertolongan pertama jika tidak dapat langsung dilarikan ke rumah sakit, kita dapat melakukan pembidaian kepada korban patah tulang. Pembidaian yang dilakukan tidak dapat dilakukan secara sembarangan karena hal ini dapat berakibat fatal jika dilakukan dengan tidak benar pada bagian yang patah tulang. Tubuh yang cedera perlu distabilkan dengan menghentikan gerakan pada tulang yang patah.
Menghentikan gerakan pada tulang patah bisa mengurangi nyeri dan melindungin supaya cedera tidak semakin tambah berat karena gerakan yang tiba-tiba. Jika belum pernah mendapat pelatihan atau pengetahuan soal pembidaian jangan pernah dicoba pembidaian kepada korban patah tulang, sebab hal ini dapat menimbulkan kerusakan di pembuluh darah dan saraf, hal ini dapat menimbulkan pendarahan dan memungkinkan terjadinya kelumpuhan. Yang paling penting bidai hanya dapat digunakan pada bagian tulang anggota badan, bukan pada tulang pelvis atau batang tubuh. (Baca: Pen pada tulang jika dibiarkan akan berbahaya?)
Pembidaian adalah penangan pertama dalam menghadapai kasus patah tulang. Adapun tujuan pembidaian adalah sebagai berikut:
- Mencegah terjadi pergeseran pada bagian ujung tulang yang patah
- Mengurangi akan terjadinya cedera pada bagian tulang yang patah
- Memberikan istirahat pada bagian tulang yang patah, sehingga mengurangi rasa nyeri pada tulang
Ada 4 jenis bidai untuk patah tulang:
- Bidai Keras
Umumnya bahan bidai ini terbuat dari kayu, alumunium, plastik, karton dan bahan-bahan lain yang berbahan kuat dan ringan. Umumnya bidai ini yang paling baik dan bagus digunakan dalam keadaan darurat. Hanya saja bahan yang dapat memenuhi persyaratan di lapangan sangat sulit. Contohnya yaitu bidai udara, bidai kayu
- Bidai Traksi
Bentuk dari bidai traksi bervariasi berdasarkan dari pembuatan. Bidai traksi hanya dipergunakan oleh tenaga yang sudah terlatih khususnya. Umumnya bidai traksi dipakai pada bagian patah tulang paha.
- Bidai Improvisasi
Bidai ini dibuat dari bahan yang ringan dan cukup kuat buat menopang tulang yang patah. Pembuatan dari bidai ini tergantung dari kesetediaan bahan dan kemampuan si penolong dalam mengimprovisasi bidai tersebut.
- Bidai Gendongan dan Bebat
Pembidain ini dilakukan dengan cara menggunakan pembalut. Kain yang biasa dipakai adalah Mitela (kain segitiga) yang berguna untuk membuat tubuh si penderita menghentikan gerakan pada bagian yang cedera. Contohnya seperti gendongan lengan. (Baca: Penyembuhan pada patah tulang di lutut)
Persiapan Untuk Pembidaian
Periksalah pada bagian tubuh yang nantinya dipasang bidai dengan sangat teliti dan cek status vaskuler dan neurologis beserta jangkauan gerakan yang dibuat. Pilih bidai yang tepat sesuai kasus.
Alat-Alat Penting Untuk Dilakukan Pembidaian
- Bidai yang terbuat dari bahan kayu atau bahan lain yang kuat dan ringan
- Pembalut segitiga
- Kasa steril
Prinsip-Prinsip Dalam Pembidaian
- Pembidaian dilakukan dengan pendekatan melalui dua sendi, dimana sendi di sebelah proksimal dan distal fraktur
- Perlunya untuk memeriksa adanya luka terbuka dan tanda-tanda patah/dislokasi pada bagian yang tertutupi oleh pakaian dari korban
- Periksa adanya gangguan pada vaskuler dan neurologia pada bagian distal yang terjadi cedera sebelum dan sesudah adanya pembidaian
- Tutup luka yang ada dengan kasa steril
- Jangan memindahkan penderita sebelum melakukan pembidaian
- Berikan bantalan lembut pada bagian yang dipakaikan bidai kaku
- Periksa hasil pembidaian memastikan bidai tidak longgar dan menjami bidai pemakaian bidai dengan baik
- Perhatikan dekan teliti respon fisik maupun psikis pasien
(Baca: Akibat jika patah tulang dibiarkan)
Syarat-syarat pembidaian
- Siapkan alat alat selengkapnya.
- Sepatu dan seluruh aksesoris korban yang mengikat harus dilepas.
- Bidai meliputi dua sendi tulang yang patah, sebelumnya bidai diukur dulu pada anggota badan kontralateral korban yang sehat.
- Ikatan jangan terlalu keras atau terlalu longgar.
- Sebelum dipasang, bidai dibalut dengan kain pembalut.
- Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas dan bawah tulang yang patah.
- Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
Prosedur Untuk Pembidaian
- Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pembidaian
- Lepas segalal sesuatu yang mengganggu proses pembidaian. Contohnya sepatu, aksesoris, jam, dan lain-lain
- Untuk pembidaian melalui dua sendi perlu diukur panjang bidai pada sisi kontralateral pasien yang tidak mengalami kelainan atau normal
- Pada bidai perlu dipastikan tidak ketat maupun longgar
- Lakukan pembungkusan bidai dengan pembalut sebelum digunakan
- Pengikatan bidai pada pasien dengan pembalut di sebelah proksimal dan distal pada bagian tulang patah
- Setelah selesai memasang bidai lakukan pengangkatan bagian tubuh yang dibidai untuk memastikan tida ada indikasi
Inilah cara melakukan pembidaian pada korban patah tulang secara darurat. Hal ini tidak dapat langsung dipratekkan tanpa adanya pelatihan dalam melakukannya, supaya tidak terjadi komplikasi ketika melakukan pembidaian. Perlu dicek kembali bagaimana status korban saat pembidaian.
Jika perlu dilakukan latihan pembidaian sendiri pada orang yang sehat agar tidak grogi ketika melakukan pembidaian. Untuk penangan lebih lanjut perlu dibawa ke rumah sakit atau menggunakan obat tradisional menyembuhkan patah tulang. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu mengenai pembidaian pada patah tulang.
(Baca: Penyebab dan penangan pada patah tulang di lutut)