6 Efek Pengambilan Cairan Sumsum Tulang Belakang yang Perlu Diketahui
Cairan sumsum tulang belakang atau cerebrospinal fluid (CSF) merupakan cairan yang berperan untuk melindungi otak dan tulang belakang. Cairan ini akan melindungi dan mencegah terjadinya cedera, kelainan maupun macam-macam penyakit tulang atau yang berhubungan dengan fungsi otak. Prosedur medis untuk mengambil cairan sumsum tulang belakang disebut dengan pungsi lumbal atau lumbal puncture.
Prosedur medis pungsi lumbal ini dapat digunakan sebagai salah satu terapi penyempitan tulang belakang. Tindakan pungsi lumbal ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum untuk mengambil sampel ke dalam ruang sub arachnoid. Yaitu berada di antar tulang belakang pada lumbal tiga dan empat, atau di antara lumbal empat dan lima sampai dengan ruang sub arachnoid yang berada di bawah medula spoinalis pada bagian causa. Nah, artikel kali ini akan mengulas mengenai efek pengambilan cairan sumsum tulang belakang. Namun sebelum dibahas lebih lanjut, ada beberapa tujuan melakukan tindakan pungsi lumbal yang perlu diketahui, yaitu:
- Untuk mendiagnosis penyakit kanker, dengan melakukan biopsi untuk mengambil sampel bahan pemeriksaan adanya kemungkinan sel kanker dan pencegahan kanker tulang maupun kanker otak.
- Memeriksa adanya infeksi, dari bakteri patogen atau virus yang dapat menyebabkan kelainan pada otak dan penyakit sepeti meningitis.
- Pemeriksaan kadar komponen dari cairan sumsum tulang belakang seperti protein, gula dan lainnya untuk mengindikasi terjadinya gangguan pada otak, syaraf dan tulang belakang.
- Jalan untuk memberikan obat-obatan, terutama yang berkaitan dengan penyakit tulang belakang, misalnya saja untuk obat penyempitan tulang belakang atau pengobatan kanker tulang belakang.
- Memberikan anestesi total maupun lokal, untuk operasi tertentu.
Prosedur pungsi lumbal ini termasuk prosedur medis yang aman, karena hanya dapat dilaksanakan oleh dokter yang memiliki kompetensi. Walaupun tidak membahayakan, tetap ada efek pengambilan cairan sumsum tulang belakang yang bisa ditimbulkan, yaitu:
- Mengalami mual dan muntah yang dapat terasa beberapa jam setelah melakukan tindakan pengambilan cairan sumsum tulang belakang, dan bisa berlanjut hingga beberapa hari.
- Mengalami nyeri pada pinggang, bahkan menjadi penyebab tulang ngilu serta terasa nyeri sampai kaki.
- Terjadi pendarahan ringan bahkan berat pada lokasi penyisipan jarum sebagai efek pengambilan cairan sumsum tulang belakang, terutama pasien yang mempunyai kadar trombosit sangat rendah.
- Kepala terasa pusing dan sakit yang dapat terjadi beberapa waktu setelah melakukan pungsi lumbal. Terutama jika mengganti posisi badan secara tiba-tiba, misalnya bangun dari tidur dengan mendadak atau berdiri dari posisi duduk secara mendadak.
- Jika sistem imun tubuh tidak baik atau lemah, maka dapat berisiko mengalami infeksi yang dapat mengakibatkan penyakit atau kelainan pada tulang.
- Mengalami herniasi otak, yang merupakan efek pengambilan cairan sumsum tulang belakang paling jarang dan langka terjadi, karena ada perubahan tekanan pada jaringan otak setelah tindakan.
- Pada orang yang menderita hipertensi dapat menimbulkan reaksi alergi, seperti gatal, detak jantung yang meningkat, pusing dan terasa mual.
Sebelum melakukan tindakan pengambilan cairan sumsum tulang belakang, dokter akan memastikan bahwa pasien yang menjalaninya tidak memiliki masalah kesehatan dan tidak memiliki alergi terhadap anestesi. Dengan begitu dapat meminimalisir pasien mengalami efek pengambilan cairan sumsum tulang belakang seperti di atas.
Demikian ulasan mengenai efek yang bisa ditimbulkan dari pengambilan cairan sumsum tulang belakang atau pungsi lumbal. Semoga bermanfaat.