Sponsors Link

6 Pantangan Pengapuran Tulang Leher yang Sering Dianjurkan

Sponsors Link

Tulang leher merupakan sekelompok tulang pendek berjumlah 7 ruas yang saling berhubungan satu sama lain yang dihubungkan oleh sendi-sendi tulang belakang. Seperti bagian tulang belakang lainnya, tulang leher juga mengandung banyak serabut-serabut saraf yang menyusun sistem saraf pusat. Salah satu masalah yang dapat mengganggu fungsi dari tulang leher dan struktur lain di sekitarnya yaitu pengapuran tulang leher.

Pengapuran tulang leher atau cervical osteoarthritis atau cervical spondylosis merupakan penyakit radang sendi degeneratif yang menyerang tulang leher, sehingga menyebabkan munculnya berbagai ciri pengapuran tulang leher, seperti leher yang sakit, terasa pegal dan kaku. Karena tergolong penyakit degeneratif, penyebab pengapuran tulang yang paling utama adalah akibat pertambahan usia. Seiring bertambahnya usia, maka tulang akan mengalami perubahan-perubahan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan, sehingga sangat rentan mengalami pengapuran. Sebagian besar penderita pengapuran tulang adalah kelompok usia lebih dari 60 tahun.

Faktor-faktor Penyebab Pengapuran Tulang Leher

Namun meskipun usia merupakan faktor penyebab utama, masih terdapat beberapa faktor resiko lain yang memungkinkan seseorang terkena pengapuran tulang leher. faktor tersebut di antaranya yaitu:

  1. Cedera pada leher
  2. Aktivitas kerja yang memberikan tekanan besar pada leher, misalnya pekerjaan yang mengharuskan mengangkat benda yang berat.
  3. Leher berada pada posisi yang tidak baik dalam waktu yang lama dan dilakukan berulang setiap hari
  4. Faktor genetik atau keturunan
  5. Merokok
  6. Kelebihan berat badan atau kurang aktif bergerak

Faktor-faktor tersebut memungkinkan pengapuran tulang leher juga dapat terjadi pada kelompok usia muda. Pengapuran tulang leher menyebabkan timbulnya nyeri di sekitar leher dekat bahu. Nyeri biasanya semakin parah saat berdiri, duduk, batuk, bersin,, atau menekuk leher ke arah belakang. Selain dapat juga muncul kelemahan otot dan sakit kepala. Pada kondisi yang sudah parah pengapuran tulang leher dapat mengakibatkan saraf terganggu sehingga menimbulkan gejala kerusakan saraf seperti mati rasa atau kesemutan di area bahu dan tangan, atau dapat juga di kaki, hilang keseimbangan, tidak dapat atau kurang dapat mengontrol buang air kecil atau besar.

Pengobatan harus segera dilakukan apabila mulai muncul gejala pengapuran leher. Pengobatan yang dilakukan segera dapat mencegah terjadinya kerusakan pada saraf dan bahaya pengapuran tulang leher lainnya, serta dapat meningkatkan kualitas hidup penderita layaknya individu normal lainnya. Cara mengobati pengapuran pada leher dilakukan dengan menggunakan obat untuk pengapuran tulang, olah raga atau senam pengapuran tulang leher, dan pada kasus yang sudah parah dilakukan pembedahan.

Tantangan Untuk Pengpuran Tulang Leher

Penderita pengapuran tulang leher tentu ingin terapi pengobatan yang dilakukan berhasil dan memberikan manfaat yang maksimal. Dalam mencapai kondisi tersebut, penderita harus menghindari pantangan pengapuran tulang leher. Beberapa pantangan pengapuran tulang leher di antaranya yaitu sebagai berikut:

1. Jangan mengangkat benda berat di kepala atau punggung

Ketika mengangkat benda yang berat di area kepala atau punggung, akan mengakibatkan tulang leher mendapat tekanan yang besar. Tekanan ini akan mengakibatkan nyeri yang lebih hebat. Tekanan berlebihan pada tulang leher akan mengakibatkan kerusakan pada bantalan tulang (disc) atau bahkan menyebabkan ruas tulang menjadi tidak lurus pada tempatnya. Selain itu tekanan yang berlebihan juga lebih beresiko menenekan saraf dan menyebabkan gangguan saraf.


2. Jangan duduk dalam waktu yang sangat lama

Duduk dalam waktu yang lama dapat memberikan tekanan terhadap otot, dan bantalan (disc) tulang punggung dan leher. Hal ini dapat menyebabkan nyeri dan kaku pada tulang belakang, termasuk tulang leher. Selain itu posisi duduk juga akan menekan dan menghambat aliran darah ke otot bokong yang memiliki fungsi penting dalam menopang tulang belakang.

3. Hindari menggunakan bantal yang terlalu tinggi

Menggunakan bantal yang terlalu tinggi sebagai alas tidur merupakan kebiasan yang kurang baik. Bantal yang tinggi akan memberikan tekanan lebih pada leher, khususnya bagian leher bawah. Posisi tulang leher juga sangat tidak sesuai dengan normalnya ketika menggunakan bantal yang tinggi. Disarankan untuk menggunakan bantal khusus ortopedi atau dapat menggunakan bantal yang relatif datar.

4. Hindari olah raga berat


Olah raga berat seperti lari sangat tidak dianjurkan untuk penderita pengapuran tulang leher. Olah raga berat dapat mengakibatkan semakin parahnya nyeri leher yang dirasakan. Hal tersebut dikarenakan pada penderita pengapuran tulang leher, bantalan atau disc sudah rusak sehingga fungsinya untuk meredam getaran atau shock menjadi kurang maksimal. Disarankan melakukan olah raga yang ringan seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau melakukan senam khusus untuk penderita pengapuran tulang leher.

5. Hindari merokok

Merokok merupakan kebiasaan yang berdampak buruk terhadap kesehatan. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada tulang belakang lebih cepat terjadi dan semakin memperparah kondisi pengapuran. Merokok juga memiliki hubungan erat dengan nyeri pada leher, sehingga jika penderita merokok maka akan meningkatkan gejala nyeri yang dirasakan.

6. Hindari berkendara di jalan yang jelek

Berkendara di jalan yang jelek dan berbatu dapat berakibat buruk pada penderita pengapuran tulang leher. Getaran yang diterima tubuh akibat melewat jalan yang jelek dan berbatu tidak dapat diserap oleh bantalan atau disc tulang belakang, sehingga akan menyebabkan penekanan dan nyeri. Usahakan untuk meminimalisir berpergian ke daerah dengan jalan yang rusak dan berbatu.

Keenam pantangan pengapuran tulang leher di atas harus dihindari oleh penderita. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mendukung keberhasilan terapi pengobatan yang dijalani. Semakin baik memelihara dan mendukung terapi maka akan semakin efektif terapi yang dijalankan.

Sponsors Link
, ,




Post Date: Tuesday 13th, February 2018 / 03:44 Oleh :
Kategori : Gaya Hidup