8 Macam Terapi Spondylosis Lumbalis yang Ampuh Untuk Pengobatan
Apa yang di maksud dengan spondylosis lumbalis masih banyak yang belum mengerti sepenuhnya. Paradigma spondylosis bagi masyarakat cukup tidak asing, atau istilah lainnya merupakan tulang punggung sakit atau sakit pinggang. Kondisi ini umum terjadi dan di alami seseorang. Dengan keadaan seperti ini maka Terapi Spondylosis Lumbalis bisa menjadi jalan terbaik melakukan perawatan alami.
Untuk mengetahui lebih jelasnya, berikut akan di paparkan tentang penyakit ini di lihat dari beberapa definisi serta gejala hingga langkah penanganan seperti Terapi Spondylosis Lumbalis itu sendiri. Jadi, spondylosis merupakan sebuah fenomena penuaan. Seiring bertambahnya usia, tulang dan juga ligamen pada tulang belakang, menyebabkan tonjolan tulang (taji atau spur, atau osteofit).
Selain itu, diskus intervertebralis degenerasi mulai melemah, yang dapat menyebabkan herniasi diskus dan penonjolan diskus. Khususnya adalah spondylosis lumbalis seperti yang sedang di sampaikan pada kesempatan kali ini sering terjadi. Gejalanya bahkan seringkali dilaporkan pertama antara usia 20-50 tahun. Lebih dari 80% orang dengan usia di atas 40 tahun mempunyai bukti spondylosis pada penelitian sinar-X.
Sedangkan tingkat di mana spondylosis terjadi sebagian terkait dengan predisposisi genetik serta riwayat cedera yang di alami. Lalu apa saja kejelasan tentang gejalanya?
Banyak orang dengan kondisi spondylosis lumbalis pada sinar-X tidak mempunyai gejala apapun. Faktanya yang di peroleh, spondylosis lumbalis (spondylosis di punggung bawah) ada pada 27%-37% orang tanpa gejala. Dalam kasus beberapa orang, spondylosis menyebabkan terjadinya nyeri punggung, nyeri leher, bahkan bisa juga menyebabkan nyeri sendi bahu lengan akibat kompresi saraf alias saraf terjepit. Saraf terjepit di leher bisa memicu nyeri di leher atau bahu dan sakit kepala sekalipun.
Kompresi saraf diakibatkan oleh adanya tonjolan diskus dan tonjolan tulang pada sendi faset, sehingga akan menimbulkan penyempitan lubang di mana akar saraf keluar dari kanalis spinalis atau foraminal stenosis. Bahkan apabila anda tidak cukup besar untuk secara langsung menekan saraf, diskus yang menggembung bisa saja menyebabkan radang lokal dan juga menyebabkan saraf di tulang belakang menjadi lebih sensitif. Sebagai langkah pengobatannya, Anda dapat mengikuti pengobatan syaraf kejepit tulang belakang berikut.
Disamping semua itu, herniasi diskus dapat mendorong ligamen di tulang belakang dan juga menyebabkan rasa sakit. Ketika saraf baru atau pembuluh darah telah dirangsang untuk tumbuh dari tekanan, maka rasa sakit kronis yang akan terjadi. Lantaran rasa sakit tersebut, area lokal tulang belakang mungkin akan mencoba membelah dirinya sendiri yang akan mengakibatkan nyeri tekan regional, spasme otot pinggang maupun spasme otot punggung, dan adanya titik pemicu nyeri.
Sedang adapun gejala spondilosis meliputi nyeri lokal di daerah spondilosis, biasanya terjadi di punggung atau leher. Spondilosis pada tulang belakang leher bisa memicu timbulnya sakit kepala. Akan tetapi, masih saja menjadi kontroversi tentang apakah spondilosis ringan, seperti tonjolan tulang kecil dan diskus yang sedikit menonjol tidak menekan saraf yang mengakibatkan sakit punggung.
Penderita yang mengalami spondylosis lumbalis akan mengalami beberapa keluhan seperti berikut:
- Nyeri Pinggang Bawah
Terjadinya nyeri pada bagian pinggang bawah. Hal itu merupakan akibat beberapa tulang pinggang yang telah mengalami gangguan stabilitas, nyeri saat bangun tidur atau nyeri saat bergerak.
- Nyeri Menjalar
Merasakan nyeri yang cukup menjalar khususnya di sepanjang kaki hingga telapak kaki. Lalu rasa tebal dan kesemutan juga menyertai sekaligus kesulitan menggerakkan kaki.
- Rasa Berat dan Lemas
Merasa berat dan lemas sekali pada kaki ketika berjalan agak jauh atau posisi duduk lama. Ketika Anda mengalami tulang ngilu dan badan lemas jangan abaikan, segera lakukan penanganan agar kejadiannya tidak semakin parah.
Spondylosis lumbalis memang bukanlah penyakit kronis, akan tetapi suatu kondisi. Cara yang tepat yakni dengan menerapkan beberapa terapi seperti berikut.
Sebagai bentuk penanganan yang alami dan aman, fisioterapi sangat di sarankan dengan tujuan untuk meredakan nyeri, mengembalikan gerakan, penguatan otot, dan edukasi postur.
- Heat
Terapi heat pad bisa di lakukan untuk menolong dan meredakan nyeri yang terjadi pada saat penguluran otot yang spasme. Perlu diketahui juga bahwa heat ini juga dapat digunakan sebagai cara memanjangkan tulang leher secara alami dan ampuh.
- Ultrasound
Terapi ultrasound sebagai cara kedua sangat berguna sekali untuk mengobati thickening yang telah terjadi pada otot erector spinae dan quadratus lumborum pada ligamen.
- Corsets
Corsets bisa di lakukan, akan tetapi cara ini lebih banyak di gunakan pada kondisi nyeri akut.
- Relaxation
Relaxation atau relaksasi merupakan juga sebuah terapi. Dalam bermacam-macam posisi atau pada waktu istirahat, maupun bekerja relaksasi sangat di perlukan untuk mengurangi tegangan. Adapun yang bisa di lakukan adalah dengan memperhatikan posisi yang nyaman dan support.
- Posture Education
Posture education adalah terapi yang sangat membantu deformitas pada postur yang memerlukan latihan dalam keseluruhan alignment tubuh.
- Mobilizations
Latihan mobilizations baik sekali di terapkan untuk penderita spondylosis lumbalis. Terapi ini digunakan untuk stiffness pada segment lumbar spine, sacroiliac joint dan juga hip joint.
- Traction
Traksi osilasi dilakukan untuk mengurangi tekanan pada akar saraf. Akan tetapi langkah ini tetap harus dipastikan bahwa otot paravertebral telah rileks dan telah terulur.
- Hydrotherapy
Hydrotherapy digunakan untuk relaksasi menyeluruh atau secara total dan mengurangi spasme otot. Biasanya berguna sekali bagi pasien yang takut untuk menggerakkan spine setelah nyeri yang hebat paska kasus spondylosis lumbalis. Untuk mengetahui lebih lengkap penanganan spasme otot, bisa dicoba cara mengatasi spasme otot cepat dan aman berikut.
Itulah 8 jenis Terapi Spondylosis Lumbalis yang bisa anda coba, semoga bermanfaat.