Sponsors Link

4 Metode Pengobatan Osteosarkoma yang Aman Untuk Dilakukan

Sponsors Link

Osteosarkoma merupakan salah satu jenis kanker pada tulang. Kanker ini umum ditemui pada remaja yang berusia dibawah 20 tahun dan anak-anak. Kanker ini akan menyerang tulang yang mengalami pertumbuhan cepat dan berukuran besar, misalnya tulang kaki dan paha. Oleh karena itu, kanker ini kerap menyerang mereka yang sedang dalam fase pertumbuhan seperti remaja dan anak-anak. Osteosarkoma merupakan jenis kanker yang ganas. Akan tetapi dengan menggunakan beberapa gabungan pengobatan, kanker ini dapat disembuhkan sehingga penderita dapat menggunakan tulangnya seperti seharunya. Terdapat banyak ciri-ciri kanker tulang yang dapat dikenali. Akan tetapi sebelum melakukan pengobatan, osteosarkoma harus dideteksi secara medis. Berikut ini pilihan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi osteosarkoma.

  1. Tes Darah. Tes darah dilakukan untuk melihat perubahan kandungan darah akibat osteosarkoma.
  2. Pemindaian Tulang. Pemindaian tulang dilakukan dengan menyuntikan zat tertentu ke dalam pembuluh darah. Tulang yang bermasalah akan menyerap zat tersebut lebih cepat dibandingkan tulang yang sehat. Beberapa waktu setelah zat tersebut disuntikan, akan dilakukan pencitraan sinar X untuk melihat perubahan yang terjadi akibat zat tersbut.
  3. CT Scan. Tes ini dapat melihat penyebaran sel kanker yang sudah menginfeksi organ-organ lainnya.
  4. MRI Scan. Tes ini akan memberikan gambaran lebih detail dari osteosarkoma yang diderita serta penyebarannya di dalam tubuh.
  5. Positron Emission Tomography. Tes ini akan melihat kerja tulang apakan masih normal atau tidak. Tes dilakukan dengan menggunakan bahan radioaktif tertentu.
  6. Pencitraan Sinar X
  7. Biopsi. Biopsi dilakukan setelah tim dokter menemukan kemungkinan kanker setelah melakukan pencitraan sinar X. Jaringan tulang yang kemungkinan terkena kanker akan diambil dan diteliti lebih lanjut.

Setelah osteosarkoma terdeteksi, maka penderita wajib menjalani pengobatan. Beberapa metode pengobatan osteosarkoma berikut dapat dilakukan untuk membuat kanker tidak semakin parah.

  • Kemoterapi

Kemoterapi merupakan tahap awal yang dapat dilakukan untuk membunuh sel kanker dan menghilangkan penyebab tulang ngilu sebelum operasi dilakukan. Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan tertentu kepada pasien yang mengalami osteosarkoma. Selain kemoterapi, terapi lainnya yang juga umum dilakukan sebelum operasi adalah terapi radiasi. Terapi radiasi dilakukan menggunakan pancaran sinar X. Tujuannya sama yaitu membunuh sel-sel yang menyebabkan kanker tulang atau osteosarkoma. Terapi radiasi atau kemoterapi biasanya akan dilakukan selama tiga bulan sebelum operasi dilakukan.

  • Operasi

Operasi merupakan salah satu pengobatan tumor tulang yang dianjurkan. Operasi pada penderita osteosarkoma dilakukan untuk mengangkat tumor yang mengandung sel kanker. Sebagian besar tumor tulang dan persendian dapat dingkat dengan aman sehingga hanya akan meninggalkan bagian tubuh yang sehat saja. Setelah tumor diangkat, maka bagian tersebut akan digantikan oleh benda lainnya, seperti:

  • Implan logam,
  • Allograft (tulang yang diambil dari orang yang sudah meninggal),
  • Kombinasi impan logam dan allograft, atau
  • Tulang yang diambil dari bagian tubuh lainnya dari pasien tersebut.

Operasi juga dilakukan  jika kanker yang terjadi pada tulang sudah menyebar ke bagian di luar tulang. Operasi dapat pula dilakukan untuk mengangkat kanker yang baru menyebar di jaringan sekitar tulang yang mengalami infeksi.

  • Amputasi

Amputasi dilakukan untuk memotong tulang yang mengalami kanker. Hal ini dilakukan jika kanker sudah menyebar ke banyak bagian tubuh lainnya, misalnya saraf, pembuluh darah, dan kulit. Amputasi juga dilakukan dengan alasan ukuran tumor yang sudah besar dan lokasi tumor yang memungkinkan untuk dilakukan amputasi.

Infeksi kanker sudah sangat membahayakan bagian tubuh penderita dan sudah mengancam fungsi dari organ-organ tubuh. Amputasi dilakukan agar sel kanker tidak semakin menyebar ke bagian tubuh lainnya. Sebelum melakukan amputasi maupun operasi, dokter sebaiknya membicarakan hasil fungsional yang diharapkan oleh pasien dari pilihan yang akan diambil. Dokter juga harus menjelaskan kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi dari tindakan yang diambil.


  • Kemoterapi Lanjutan

Kemoterapi lanjutan dilakukan setelah pasien yang menderita osteosarkoma melakukan operasi atau pembedahan. Kemoterapi lanjutan dilakukan dengan memberikan obat-obatan kepada pasien. Biasanya hal ini berlangsung selama enam bulan setelah operasi atau amputasi dilakukan. Setelah melakukan operasi dan sebelum melakukan kemoterapi lanjutan, dokter akan memberikan laporan tingkat persentase sel kanker yang sudah mati.

Hal ini akan menjadi indikator seberapa baik kanker akan merespon kemoterapi lanjutan yang akan dilakukan. Jika terdapat sel-sel kanker yang sulit dikeluarkan selama proses operasi, maka terapi radiasi biasanya akan dilakukan. Terapi radiasi akan efektif untuk menghilangkan sisa-sisa sel tumor yang tetap ada setelah operasi dilakukan.

Selama proses pengobatan dilakukan, tim dokter tetap akan melakukan pengujian secara berkala terhadap pengobatan osteosarkoma yang dijalani oleh pasien. Hal ini dilakukan untuk memantau kesehatan pasien dan fokus pada pemantauan organ-organ vital pasien, seperti jantung, ginjal, dan hati. Beberapa pasien yang telah menjalani operasi dan kemoterapi juga akan diberikan scan yang bisa mengindentifikasi respon pasien terhadap terapi yang dilakukan.

Satu hal yang pasti, menerapkan pola hidup sehat dan melakukan pencegahan kanker tulang sejak dini merupakan cara terbaik untuk menghindari kemungkinan terkena osteosarkoma. Saat masih dalam masa pertumbuhan, perbanyaklah konsumsi vitamin untuk pertumbuhan anak dan buah untuk menguatkan tulang.

Sponsors Link
,




Post Date: Friday 16th, March 2018 / 04:20 Oleh :
Kategori : Pengobatan