Sponsors Link

9 Macam Metode Terapi Ortopedi yang Mudah Dilakukan Sehari-Hari

Sponsors Link

Pada saat anda mengalami cedera atau merasakan rasa sakit dan nyeri pada area persendian, otot, maupun tulang, ada kemungkinan bahwa dokter akan menyarankan anda untuk melakukan terapi Ortopedi. Ortopedi atau orthopedi sendiri merupakan bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari mengenai segala hal terkait dengan tulang, otot, dan lain-lainnya yang mengatur fungsi motorik pada tubuh manusia.

Mulai dari kram otot, nyeri sendi, kemudian penyakit ortopedi lainnya hingga pada terapi bagi para penderita lumpuh, akan bisa didiagnosa dan diberikan perawatan yang tepat dan dapat memperecepat proses penyembuhan pasien oleh para dokter ortopedi. Tetapi jangan samakan ortopedi ini dengan chiropractic, dikarenakan untuk chiropractic mereka tidak termasuk ke dalam ilmu kedokteran dan terkadang banyak klinik chiropractic yang sebenarnya tidak memiliki izin praktek. Beberapa contoh penyakit yang dapat ditangani oleh dokter ortopedi antara lain adalah:

  • Sakit punggung
  • Sakit leher
  • Nyeri pinggul
  • Radang sendi
  • Terkilir
  • Cedera terkait olahraga
  • Otot kaki bergerak sendiri
  • Berbagai masalah muskuloskeletal lainnya

Di dalam tubuh manusia dewasa sendiri terdapat sekitar 206 tulang, dimana masing-tulang terdiri dari bagian luar yang keras yang terbuat dari protein dan hydroxyapatite. Bagian dalam tulang, yang disebut tulang trabecular, lebih lunak daripada tulang kortikal luar yang keras, tetapi masih diperlukan untuk mempertahankan kekuatan tulang. Tulang menjalani proses yang dikenal sebagai remodelling. Remodeling tulang adalah proses berkelanjutan di mana tulang yang lama secara bertahap digantikan oleh tulang baru. Proses ini umumnya berjalan selama kurang lebih 10 tahun dimana setiap tahunnya akan ada sekitar 20% dari seluruh tulang pada manusia yang melakukan proses penggantian. Akan tetapi terkadang dikarenakan satu dan lain hal, proses remodelling tulang tidak berjalan dengan maksimal, misalnya dikarenakan terjadinya peradangan, infeksi, atau yang terburuk seperti kemunculan tumor ganas dan juga kanker tulang.

Metode Terapi Ortopedi

Kami juga sudah pernah membahas mengenai beberapa jenis penyakit dan kelainan pada tulang seperti penyakit Syringomyelia, penyebab kaki sering kram, kemudian bahaya Spondylosis LumbalisPsoriasis Arthritis, dan lain sebagainya. Kembali kepada topik ortopedi, mungkin ada beberapa dari anda yang belum memahami bagaimana sebenarnya terapi ortopedi tersebut dilakukan, dan apa saja metode terapi ortopedi yang umum diterapkan oleh dokter ortopedi. Sebelum masuk kepada metode yang biasa dilakukan oleh dokter ortopedi, sebelumnya kami akan berikan terebih dahulu mengenai apa saja peralatan yang biasa mereka gunakan pada saat melakukan terapi. Beberapa peralatan tersebut antara lain adalah:

  • Modalitas terapeutik seperti panas, es, ultrasound, atau stimulasi listrik
  • Alat bantu, seperti kruk atau tongkat
  • Orthotics dan prosthetics
  • Peralatan untuk sesi latihan
  • Alat evaluasi dan penilaian
  • Alat pijat jaringan lunak

Meskipun alat-alat tersebut dapat membantu penderita supaya bisa lebih cepat beraktivitas kembali secara normal, untuk yang mengalami cedera atau kelumpuhan yang tergolong akut tentunya harus tetap mengikuti serangkaian latihan yang sudah disiapkan dokter pada sesi terapi ortopedi. Beberapa program latihan yang biasanya diberikan pada sesi ortopedi yang masing-masing memiliki kegunaannya tersendiri serta bertujuan menguatkan bagian tertentu pada otot dan tulang antara lain adalah:

1. Latihan keseimbangan

Terapi ortopedi yang satu ini sangatlah penting dikarenakan dalam melakukan aktivitas kita sehari-hari tubuh kita terbiasa secara disadari maupun tidak selalu berada dalam kondisi menjaga keseimbangan. Entah apakah kita sedang berjalan, berlari, dan bahkan sekedar berdiri saja kita secara refleks akan menyeimbangkan badan kita supaya tidak terjatuh. Latihan keseimbangan tersebut karenanya sangat krusial bagi penderita atau pasien yang mengikuti terapi ortopedi, supaya dapat segera menjalankan aktivitas harian.


2. Latihan penguatan otot

Yang tidak kalah penting lagi bagi pasien yang memerlukan terapi ortopedi adalah melakukan latihan penguatan otot, terutama otot yang digunakan untuk melakukan aktivitas dengan menggunakan kaki. Dengan semakin menguatnya otot-otot pada penderita, maka kemungkinan untuk bisa kembali beraktivitas dengan normal pun akan semakin besar sehingga latihan ini biasanya selalu dilakukan pada setiap terapi.

3. Latihan peregangan dan fleksibilitas

Selain memperkuat otot dan memperbaiki keseimbangan, terapi ortopedi lainnya yang juga penting untuk dilakukan adalah latihan peregangan dan fleksibilitas terutama pada area motorik dari pasien. Dengan membiasakan tubuh untuk kembali fleksibel, maka akan dapat mengurangi beban yang muncul akibat otot yang menegang yang bisa malah menimbulkan masalah baru apabila dibiarkan.

4. Latihan Plyometric

Selanjutnya terapi ortopedi yang umum dilakukan adalah latihan Plyometric atau latihan yang sejenis lainnya. Latihan ini mencoba membiasakan pasien untuk melakukan aktivitas-aktivitas seperti melompat dan latihan fisik intens lainnya. Latihan-latihan ini sangatlah penting terutama dalam meningkatkan kecepatan dan kekuatan dari pasien.

5. Terapi Akuatik

Salah satu terapi ortopedi yang terbilang unik tapi dipraktekkan di beberapa klinik ortopedi adalah melakukan terapi akuatik, dimana latihan pengembalian kekuatan organ penggerak tubuh dilakukan di dalam air. Tentunya kita semua sudah cukup paham bahwa tubuh kita meskipun bisa terasa ringan saat berada di dalam air, tetapi sebenarnya membutuhkan tenaga yang lebih besar dalam menggerakkan anggota tubuh saat berada di dalamnya. Dikarenakan faktor itulah latihan atau terapi akuatik ini dicoba untuk diterapkan pada sesi ortopedik, yang dihara[lam dapat membantu pasien dalam memulihkan kekuatan dari otot-otot serta anggota tubuh motorik untuk kembali normal.

6. Latihan Penguatan Kaki dan Pergelangan Kaki

Dikarenakan fungsi kaki yang paling sering menahan beban tubuh, maka terapi ortopedik jenis ini sangat perlu untuk dilakukan, guna mengembalikan lagi fungsi kaki pada pasien sehingga dapat melakukan aktivitas dengan baik. Beberapa otot yang menjadi sasaran dari latihan ini antara lain adalah:

  • Gastrocnemius-soleus complex (betis)
  • Tibialis anterior (tulang kering)
  • Posterior tibialis (pusat betis)
  • Peroneus longus (di luar betis bawah)
  • Peroneus brevis (di luar betis bawah)
  • Soleus (betis)
  • Dorsiflexors (pergelangan kaki)
  • Plantarflexors (pergelangan kaki)
  • Invertor (pergelangan kaki)
  • Evertors (pergelangan kaki)

7. Latihan Pemulihan Tulang Belakang

Terapi ortopedi selanjutnya adalah latihan untuk memulihkan kondisi tulang belakang, terutama pada pasien yang memiliki akar masalah di bagian tersebut. Pemulihan tulang belakang ini sangat perlu dilakukan karena tulang belakang memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan tubuh bagian atas.

Ditambah lagi, dengan melatig tulang belakang ini secara berkala dan rutin, akan dapat meningkatkan kekuatan dari tulang tersebut beserta otot-otot yang ada di sekitarnya, sehingga akan mengurangi risiko cedera di kemudian hari. Beberapa otot yang akan difokuskan pada saat melakukan latihan ini antara lain adalah:

  1. Cervical spine (leher)
  2. Trapezius (leher dan punggung bagian atas)
  3. Latisimus dorsi (sisi dan punggung tengah)
  4. Back ekstensor dan spinae erektor (punggung tengah dan bawah)
  5. Quadratus lumborum (punggung bawah)
  6. Abdominal
  7. Rotator miring eksternal (sisi dan punggung bawah)
  8. Rotator miring internal (sisi dan punggung bawah)
  9. Piriformis (bokong)
  10. Gluteus maximus (pantat)
  11. Gluteus medias (pantat)
  12. Hamstring (belakang paha)

8. Latihan Pemulihan Lutut

Lutut merupakan bagian yang paling sering menjadi tumpuan untuk menahan tubuh bagian paha ke atas, sehingga bisa menyebabkan lutut lemas dikarenakan terlalu diforsir, terutama apabila kita lalai dalam menjaga kekuatan kaki kita.

Terapi ortopedi pada lutut ini diharapkan akan dapat meningkatkan kekuatan pada area kaki bagian bawah sehingga lutut tidak perlu menahan beban berlebih. Nantinya pasien juga akan diberikan latihan peregangan supaya mengurangi peluang otot menjadi kaku dan akan tetap lentur serta fleksibel.

Bagian otot yang akan dikuatkan melalui latihan ini antara lain adalah:

  • Quadriceps (depan paha)
  • Hamstring (belakang paha)
  • Abduktor (paha luar)
  • Adduktor (paha bagian dalam)
  • Gluteus medius dan gluteus maximus (bokong)

9. Latihan Pemulihan Bahu

Kegiatan lainnya yang umum dilakukan pada sesi terapi ortopedi adalah melakukan latihan guna memulihkan kondisi bahu, supaya tetap terjaga kestabilannya dan menghindarkan pasien dari beban berlebihan pada bahu yang sering menyebabkan nyeri.

Pada latihan ini, terapi akan lebih memfokuskan pada otot-otot di sekitar area bahu atau pundak, guna mengurangi beban bahu pada saat melakukan aktivitas. Beberapa otot yang menjadi fokus utama untuk dikuatkan pada latihan ini adalah:

  • Deltoids (depan, belakang, dan melewati bahu)
  • Otot trapezius (punggung bagian atas)
  • Otot romboid (punggung bagian atas)
  • Otot teres (menopang sendi bahu)
  • Supraspinatus (menopang sendi bahu)
  • Infraspinatus (menopang sendi bahu)
  • Subscapularis (depan bahu)
  • Biceps (bagian depan dari lengan atas)
  • Triceps (bagian bawah atau belakang dari lengan atas)

Tentunya selain melakukan terapi ortopedi, anda juga perlu untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang dapat membantu meningkatkann kesehatan dan kekuatan otot serta tulang. Hindarilah mengkonsumsi makanan penyebab nyeri otot dan juga makanan penyebab kram otot, serta perbanyaklah konsumsi beberapa makanan dan minuman yang baik untuk otot dan tulang seperti susu untuk pengapuran tulang sendi serta makanan yang baik untuk persendian tulang.

Dan tentunya biasakanlah untuk menjalani pola hidup sehat dengan cara beristirahat yang cukup, mengurangi atau berhenti merokok, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, rutin melakukann olah raga setiap harinya, dan hindari makanan serta minuman yang tidak mengandung gizi.

Semoga penjelasan kami terkait 9 macam terapi ortopedi yang umum dilakukan ini dapat membantu anda dalam menambah pengetahuan serta informasi mengenai apa itu ortopedi dan metode apa saja yang biasanya dilakukan di dalam sesi terapinya.

Sponsors Link
, , , ,




Post Date: Thursday 22nd, November 2018 / 03:57 Oleh :
Kategori : Pengobatan