Bekas Patah Tulang Sering Ngilu? Apa Penyebabnya? Bagaimana Mengatasinya?
Patah tulang merupakan trauma yang terjadi akibat benturan atau hantaman yang melebih kekuatan dari tulang sehingga mengakibatkan tulang tersebut tidak kuat dan mengalami patah atau bergeser dari letaknya. Patah tulang dapat disembuhkan dengan melakukan pengobatan dan terapi kepada dokter spesialis tulang, juga dengan pola hidup yang sehat dan makanan juga dapat menyembuhkan patah tulang.
Sehingga patah tulang dapat sembuh kembali walau memakan waktu yang lama, tetapi bagaimana jika bekas pada bagian patah tulang sering dirasakan ngilu yang berakibat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apakah hal ini normal atau tidak pada bekas patah tulang? Tentu pada penderita yang dulunya mengalami patah tulang merasa ketakutkan karena takut sakit menjadi lebih berbahaya.
Pada proses pemulihan tulang yang pernah mengalami cedera umumnya akan sempurna jika ini terjadi 8 tahun yang lalu atau lebih selama hal ini tidak mengalami terjadinya komplikasi. Komplikasi yang tergolong berbahaya seperti kanker tulang dan lain-lain, perlu dicek apakah penderita memiliki komplikasi tanpa disadari yang menimbulkan rasa nyeri. Jika ada timbulny rasa nyeri atau ngilu pada bekas patah tulang, kemungkinan kecil ini terjadi karena adanya riwayat trauma atau cedera dahulu. (Baca: Olahraga untuk patah tulang)
Beberapa penyebab lain yang dapat saja terjadi diantaranya:
- Spasme Otot
Kejang atau kaku otot dapatmenyebabkan kram yang umumnya ini terjadi di daerah kaki akibat kontraksi otot yang terlalu keras akibat beraktifitas. Bagian yang paling sering merasakan kram adalah bagian oto betis di bawah, jari kaki, dan belakang lutut. Kram dapat terjadi beberapa detik sampai beberap menit dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Penyakit ini tidak terlalu berbahaya tetapi dapat juga mengganggu aktivitas.
- Cedera Ulang pada Bagian Bekas Patah Tulang
Jika terjadi gangguan pada bagian bekas patah tulang akibat benturan yang terlalu keras, hal ini perlu diperhatikan. Cedera yang dialami seseorang pada saat patah tulang tidak semua kadar benturannya begitu kuat. tetapi hal ini dapat dipicu karena cedera ulang secara tidak sengajar seperti tidak sengaja terbentur walau benturannya tidak sekuat ketika cedera pertama, karena bisa saja tulang menjadi lebih rawan terkena cedera.
- Dislokasi
Cedera ini terjadi pada sendi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normal atau aslinya. Seluruh bagian pada sendi di tubuh dapat mengalami cedera dislokasi tanpa terkecuali. Dislokasi dapat terjadi karena faktor-faktor berikut, yaitu olahraga, kecelakaan, aktivitas yang berlebihan, jatuh, dan keturunan. Biasanya dislokasi sangat susah dibedakan dengan patah tulang, tapi bukan berarti orang yang patah tulang tidak dapat mengalami ini. Untuk memastikan apakah ini dislokasi atau patah tulang perlu dicek ke dokter ahli tulang.
Untuk memastikan apakah ini gejala yang terjadi berkaitan pada riwayat penyakit sebelumnya atau tidak, dan bila nyeri timbul lebih sering sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, maka disarakan untuk konsultasi ke dokter ahli tulang supaya ada pemeriksaan lebih lanjut mengenai ini. (baca: Cara mencegah patah tulang)
Ada beberapa cara untuk mengurangi rasa nyeri atau keluhan pada bagian bekas patah tulang, yaitu:
- Beristirahat dengan cukup. Sistem tubuh akan terganggu jika tidak istirahat dengan cukup, hal ini dapat menyebabkan rasa nyeri semakin besar dan akan membuat tambah lelah. Beristirahat dengan cukup bukan hanya bagus untuk fisik, tetapi juga psikis.
- Pada saat beraktivitas untuk saling menggunakan kedua sisi secara bergantian. hal ini untuk mengurangi cedera pada tubuh semakin besar. Ini dapat dilakukan supaya sisi yang cedera tidak menerima beban aktivitas yang berlebihan.
- Jangan mengangkat barang-barang yang berat pada bagian yang sakit. Ini dilakukan supaya dapat menghindari semakin besar rasa nyeri pada bagian cedera patah tulang. Beban pada barang dapat mempengaruhi dari daya sendi atau bekas patah tulang.
- Mengkonsumsi obat nyeri seperti ibuprofen dan parasetamol sesuai dosis atau jika tidak suka meminum obat maka bisa mengoleskan krim pereda nyeri seperti capsaicin. Obat-obat ini tidak mempunyai efek untuk menghilang permanent, tetapi dapat mengurangi rasa nyeri akibat patah tulang maupun bekas patah tulang yang sangat mengganggu akltivitas sehari-hari.
- Makan makanan yang bergizi. Makanan bukan hanya dapat menjadi sumber energi tetapi juga dapat menjadi obat dalam tubuh yang lebih sehat walau tidak berpengaruh begitu besar.
- Kompres pada bagian yang nyeri dengan air hangat. Mengompres dengan air es dapat mengurangi rasa nyeri pada bagian patah tulang selain dapat mengatasi pada saat patah tulang, tetapi juga dapat mengatasi pada saat nyeri di bekas patah tulang.
Nyeri pada bekas patah tulang tidak begitu berbahaya tetapi juga dapat mengganggu aktivitas, hal ini sebenarnya tidak bisa dipandang sebelah mata karena bisa jadi merupakan indikasi atau tanda bahwa adanya cedera yang terjadi sebelumnya sehingga berpengaruh kepada kondisi bagian patah tulang yang sembuh.
Perlunya dicek ke dokter ahli tulang memastikan kondisi tulang dan melakukan penangan lebih lanjut. Supaya tidak terjadi pengobatan yang salah dan bisa berakibat lebih buruk ke depannya. (Baca: Pen tulang tidak dilepas dapatkah berbahaya?)
Demikianlah yang dapat disampaikan, semoga artikel ini bermanfaat.