Sponsors Link

8 Pencegahan Osteomielitis yang Harus Dilakukan

Sponsors Link

Osteomielitis merupakan penyakit infeksi pada tulang yang cukup berbahaya. Osteomielitis disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang memasuki tulang melalui tiga cara, yaitu melalui penyebaran dari infeksi jaringan lunak, kontaminasi langsung pada tulang saat operasi tulang dan patah tulang terbuka, atau penyebaran agen infeksius melalui darah. Tidak seperti infeksi pada jaringan lunak tubuh lainnya, infeksi pada tulang lebih sulit untuk disembuhkan. Hal ini berkaitan dengan infeksi pada tulang akan mengakibatkan munculnya jaringan yang membentuk dinding di sekitar area infeksi, sehingga lebih sulit dijangkau oleh sistem imun tubuh dan sulit ditembus oleh anti biotik.

Osteomielitis dapat bersifat akut (kurang dari 3 bulan) dan dapat berkembang menjadi osteomielitis kronis (lebih dari 3 bulan). Osteomielitis menyebabkan penderitanya mengalami gejala seperti menggigil, demam tinggi, denyut nadi cepat, dan kelemahan pada tubuh. Area tulang yang terkena menjadi nyeri, bengkak, dan sangat nyeri ketika ditekan. Selain itu, osteomielitis juga dapat menjadi penyebab tulang terasa nyeri dan pegal, serta tulang menjadi berbunyi saat digerakkan. Ketika osteomielitis telah berkembang menjadi kronis, area tulang yang terkena akan mengeluarkan cairan. Osteomielitis juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti sendi, otot, tendon, dan ligamen.

Mengingat penyakit osteomielitis lebih sulit untuk disembuhkan dibandingkan infeksi jaringan lunak lainnya, dan perkembangan penyakit osteomielitis yang memberikan dampak besar terhadap kesehatan, maka pencegahan osteomielitis menjadi sangat penting untuk dilakukan. Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya osteomielitis di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Tunda operasi tulang jika sedang mengalami penyakit infeksi

Mikroorganisme penyebab osteomielitis dapat menginfeksi tulang melalui kontaminasi langsung saat operasi tulang. Jika pasien sedang mengalami atau baru sembuh dari berbagai penyakit infeksi seperti radang tenggorokan atau infeksi saluran kemih, dan harus menjalani operasi pembedahan pada tulang yang bersifat elektif (tidak gawat atau tidak harus segera dilakukan), maka sebaiknya operasi ditunda terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir kontaminasi tulang dengan mikroorganisme penyebab penyakit infeksi yang sedang diderita pasien. Pastikan selalu memberitahu tenaga kesehatan mengenai penyakit infeksi yang diderita saat akan menjalani operasi pembedahan tulang, agar tenaga kesehatan dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk operasi.

2. Konsumsi anti biotik saat operasi dan setelah operasi

Konsumsi anti biotik saat operasi dan 24 jam setelah operasi dapat meminimalisir terjadinya kontaminasi mikroorganisme ke tulang. Anti biotik dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri penyebab infeksi. Pastikan Anda mendapat anti biotik saat operasi dan pada 24 jam setelah operasi dilakukan. Hal tersebut sangat penting untuk pencegahan osteomielitis.

3. Obati segera apabila mengalami patah tulang

Terdapat berbagai penyebab patah tulang yang dapat mengakibatkan terjadinya patah tulang terbuka. Luka patah tulang terbuka biasanya melibatkan kerusakan pada struktur kulit di atasnya sebagai akibat dari tusukan tulang yang patah. Pada patah tulang terbuka, tulang yang patah biasanya mencuat ke luar. Hal tersebut memungkinkan mikroorganisme penyebab infeksi lebih mudah menjangkau tulang. Obati segera patah tulang dengan tepat. Konsultasi dengan tenaga kesehatan sangat dianjurkan mengingat pengobatan tulang dengan peralatan yang tidak steril rentan menyebabkan komplikasi osteomielitis. Selain osteomielitis masih terdapat banyak akibat lain jika patah tulang didiamkan dan akibat jika patah tulang tidak segera diobati.

4. Lakukan perawatan luka patah tulang sesuai instruksi


Perawatan luka patah tulang harus selalu dilakukan sesuai instruksi dokter atau perawat. Penggantian balutan luka harus dilakukan dengan memperhatikan ke sterilan alat dan teknik yang dilakukan. Balutan yang tidak diganti saat sudah kotor dapat menjadi sarang bakteri dan rentan mengenai tulang.

5. Jaga kebersihan tangan

Tangan dapat menjadi salah satu media penularan infeksi. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan dengan sabun atau cairan pencuci tangan. Mencuci tangan sangat penting untuk dilakukan, khususnya sebelum menyentuh area yang mengalami luka.

6. Konsultasi jika luka tidak sembuh-sembuh

Mikroorganisme penyebab osteomielitis dapat mencapai tulang melalui penyebaran dari luka yang terinfeksi. Luka yang tidak sembuh-sembuh dapat menjadi salah satu tanda terjadinya infeksi pada luka. Selain itu infeksi pada luka juga dapat dilihat dari adanya pembengkakan dan keluarnya cairan dari luka. Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami luka yang tidak sembuh-sembuh.


7. Lakukan pemeriksaan kaki rutin jika menderita penyakit diabetes

Penyakit kronis seperti diabetes merupakan salah satu faktor resiko terjadinya osteomielitis. Penderita diabetes dapat mengalami mati rasa pada kaki, sehingga ketika terjadi perlukaan pada kaki akibat tergores atau tertusuk benda tajam, penderita diabetes seringkali tidak menyadarinya. Memeriksa kaki dengan melihat seksama pada kaki harus dilakukan rutin setiap hari untuk mendeteksi adanya luka pada kaki. Luka pada kaki pada pasien dengan diabetes sangat rentan mengalami infeksi akibat sirkulasi darah dan saraf yang terganggu.

8. Jaga agar berat badan tetap normal

Malnutrisi dan obesitas merupakan dua faktor resiko terjadinya osteomielitis. Obesitas dapat menyebabkan penyakit diabetes yang rentan mengalami luka pada kaki yang mudah terinfeksi. Sementara itu orang yang malnutrisi atau kekurangan gizi akan memiliki kekebalan tubuh yang buruk dan lebih sulit sembuh ketika terserang penyakit infeksi. Oleh karena itu melakukan olah raga dan mengonsumsi makanan bergizi dengan porsi yang sesuai menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Delapan tips tersebut dapat dilakukan sebagai langkah pencegahan osteomielitis. Osteomielitis lebih sulit disembuhkan dibandingkan dengan infeksi jaringan lainnya, sehingga melakukan upaya pencegahan merupakan pilihan yang sangat tepat untuk menjaga kesehatan tulang.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Monday 05th, February 2018 / 03:58 Oleh :
Kategori : Pencegahan