Kenali 7 Obat Atrofi Otot Paling Aman Agar Otot Kembali Normal
Berbeda dengan hipertrofi, atrofi otot merupakan suatu kondisi dimana sel-sel otot mengalami pengecilan volume atau ukuran. Hal ini disebabkan karena otot mengalami penurunan massa karena otot tidak digunakan dalam waktu tertentu. Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan atrofi otot misalnya cedera tulang atau penyakit tertentu, yang mengharuskan tidak bergerak pada jangka waktu tertentu dan bisa menimulkan kondisi atau ciri-ciri atrofi otot
berbeda-beda, tergantung dengan keparahan dan penyebab atrofi. Akibat yang ditimbulkan bisa seperti kaki mengecil setelah patah tulang, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan. Berikut ini adalah beberapa obat atrofi otot agar otot dapat berfungsi secara normal kembali.
1. Mengatur pola makan
Menjaga asupan nutrisi tubuh tidak hanya baik bagi kesehatan tapi juga dapat memperkuat otot tubuh. Terutama makanan yang banyak mengandung nutrisi seperti karbohidrat (serat) dan protein pada makanan untuk cedera otot. Selain kedua nutrisi tersebut, mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3 juga sangat disarankan, karena kandungan ini dapat mencegah terjadinya pemecahan otot dan menghambat peradangan pada otot
2. Latihan peregangan
Berbagai permasalahan otot seperti atrofi otot, biasanya timbul karena kurangnya melakukan peregangan. Untuk memulihkan otot yang sudah lama tidak digunakan untuk bergerak, latihan peregangan dapat menjadi obat atrofi otot awal untuk melatih otot. Latihan ini dilakukan untuk membiasakan otot bergerak sedikit demi sedikit sebelum melakukan latihan yang lebih berat.
3. Terapi dalam air
Setelah peregangan, latihan pertama untuk menggerakkan otot oadala latiha gerak di dalam air. Latigah gerak di dalam air ini dapat memudahkan otot bergerak dan dapat membantu meredakan gejala penyakit ortopedi seperti nyeri dengan efektif, meriklekskan otot dan dapat membantu otot mengingat kembali memori otot untuk bergerak.
4. Berolahraga
Setelah melakukan latihan peregangan, untuk mengembalikan massa otot agar nomal kembali adalah dengan melakukan olahraga. Lakukan olahraga dengan intensitas rendah terlebih dahulu. Selanjutnya ketika tubuh sudah mulai menerima gerakan yang dilakukan, intesintas olahraga ditambahkan sedikit demi sedikit untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
5. Menghindari stress
Obat atrofi otot juga dapat dilakukan dengan menghindari stress. Ketika seseorang mengalami stress, tubuh dan otot akan ikut merespon. Stress dapat mempengaruhi peningkatan hormon kortisol, yaitu hormon yang dapat memecah jaringan pada otot dan dapat menjadi salah satu faktor penyebab atrofi otot. Sehingga selain stress tidak hanya melemahkan mental, tapi juga dapat membuat dapat menurunkan kekuatan otot.
6. Fisioterapi
Untuk melatih otot yang mengalami atrofi, dapat dengan melakukan fisioterapi. Dengan melakukan fisioterapi, penderita akan dibantu oleh terapis untuk melatih otot secara bertahap. Dengan melakukan terapi gerak ini secara rutin, dapat mengembalikan fungsi otot sebagai alat gerak seperti semula.
7. Ultrasonografi
Terapi ultrasonografi atau gelombang suara ternyata tidak hanya digunakan untuk pemeriksaan kehamilan atau pemeriksaan perut lainnya. Ultrasonografi tenyata juga dapat digunakan untuk mendiagnosis kelainan pada tulang dan sebagai obat atrofi otot. Tidak perlu pembedahan untuk memeriksa otot ultasonografi, karena dokter dapat melihat dengan jelas aktivitas otot pada saat penderita atrofi otot melakukan pergerakan. Sehingga berbagai keluhan sakit atau nyeri pada tulang, sendi maupun otot juga dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi.
Jadi dari beberapa teknik pencegahan atrofi otot dapat diketahui bahwa penyembuhan atrofi otot dilakukan secara bertahap dan bisa dilakukan senditri maupun dibantu ahli, tergangtung dengan tingkat keparahannya. Sekian informasi mengenai obat atrofi otot, semoga bermanfaat.