Sponsors Link

7 Proses Penyembuhan Patah Tulang Pada Kaki dan Tangan

Sponsors Link

Salah satu proses biologis yang sangat mengesankan di dalam tubuh adalah penyembuhan patah tulang. Penyembuhan fraktur ini memiliki proses yang berbeda dari jaringan tubuh lain. Tulang yang mengalami terjadinya fraktur dapat mengalami proses penyembuhan tanpa adanya jaringan parut. Proses pada penyembuhan patah tulang serta merta akan dimulai setelah terjadi kerusakan, didukung dengan lingkungan penyembuhan yang memadai hingga terjadinya konsolidasi. Faktor yang berpengaruh pada proses langkah penyembuhan patah tulang terbagi menjadi 2 faktor, yakni faktor biologis dan faktor mekanis. Faktor biologis yang essensial didukung dengan faktor mekanis yang juga penting seperti misalnya pada imobilisasi di fragmen tulang secara fisik.

Fase pada proses langkah proses penyembuhan patah tulang terbagi menjadi 3 fase utama, yaitu fase reaktif, fase reparasi dan fase pembentukan kembali (remodeling). Penjabaran dari ketiga proses pada penyembuhan patah tulang yang telah disebutkan sebelumnya secara lebih mendetail adalah sebagai berikut :

1. Fase reaksi

Pada fase reaktif, terjadi 2 tahap utama yaitu fraktur dan inflamasi serta pembentukan jaringan granulasi. Sesaat setelah terjadi patah tulang maka akan terlihat adanya sel darah pada jaringan yang dekat dengan lokasi cedera. Pembuluh darah akan serta merta menyempit untuk menghentikan proses pendarahan. Beberapa jam kemudaian, pembekuan darah akan dilakukan oleh sel darah ekstravaskular di mana proses ini dikenal dengan istilah hematoma. Sel-sel tersebut akan melepaskan sitokinin dan meningkatkan permeabilitas dari kapiler darah. Seluruh sel yang berada di dalam gumpalan darah merosot dan mati. Begitu pun sel di luar bekuan darah, tapi berdekatan dengan lokasi luka. Di daerah yang sama, fibroblas bertahan dan bereplikasi membentuk kumpulan sel yang longgar, diselingi dengan pembuluh darah kecil, yang dikenal sebagai jaringan granulasi. Jaringan ini mengurangi ketegangan di lokasi rekahan. Osteoklas bergerak untuk menyerap kembali ujung tulang yang mati dan jaringan nekrotik lainnya diangkat. (Baca juga : 12 Obat Tradisional Flu Tulang)

2. Fase reparasi

Sedangkan untuk fase reparasi juga terdapat 2 proses utama, yaitu formasi kalus tulang rawan dan deposisi tulang lamellar. Beberapa hari setelah patah tulang, sel-sel periosteum akan mengalami replikasi dan berubah. Sel periosteal proksimal dekat celah fraktur berkembang menjadi kondroblasts yang membentuk tulang rawan hialin. Sel periosteal distal di ujung celah fraktur berkembang menjadi osteoblas, yang membentuk woven bone. Fibroblas di dalam jaringan granulasi berkembang menjadi suatu kondroblasts yang juga membentuk tulang rawan hialin. Kedua jaringan baru tumbuh hingga bersatu dengan bagian lain dari patah tulang. Proses ini berujung pada massa baru jaringan heterogen yang dikenal sebagai kalus fraktur. Akhirnya, celah rekahan yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin dan woven bone dapat memulihkan kekuatan asli tulang yang patah tersebut. (Baca juga: Tulang Rawan)

Fase berikutnya adalah penggantian tulang rawan hialin dan tulang anyaman dengan tulang lamelar. Proses penggantian dikenal sebagai endokondral ossification yang berhubungan dengan tulang rawan hialin dan penggantian tulang terhadap woven bone. Pergantian woven bone dengan tulang lamellar mendahului penggantian tulang rawan hialin dengan tulang lamelar. Segera setelah matriks kolagen dari kedua jaringan menjadi termineralisasi maka tulang lamellar mulai terbentuk. Pada tahap ini, matriks termineralisasi oleh microvessel dan osteoblas. Osteoblas membentuk tulang lamellar baru pada permukaan matriks. Tulang lamellar baru ini berbentuk tulang trabekuler. Pada akhirnya, semua woven bone dan tulang rawan dari kalus fraktur asli diganti dengan tulang trabekular. (Baca juga : Cara Menyembuhkan Flu Tlang Secara Alami dan Cepat)

Artikel terkait :

3. Pembentukan kembali (remodeling)

Tahap akhir dari proses penyembuhan dari patah tulang adalah pembentukan tulang kembali. Proses ini dimulai dari minggu ke-8 atau minggku ke-12 setelah mengalami cidera dan memakan waktu hingga bertahun-tahun lamanya. Pada proses ini, bagian fraktur akan merombak diri dan memperbaiki cacat yang mungkin akan bersifat permanen sebagai efek dari terjadinya patah tulang atau cidera. Proses ini dapat ditingkatkan dengan biomaterial suntik sintetis tertentu, seperti cerament yang bersifat osteokonduktif dan secara aktif mempercepat proses penyembuhan tulang. (Baca juga: )


Proses penyembuhan untuk tulang di bagian dalam tubuh pada dasarnya memiliki tahapan yang serupa. Tahapan tersebut secara umum adalah adanya tulang baru yang mengisi celah bagian tulang yang patah sehingga akan tersambung dengan sempurna.  Namun terdapat perbedaan pada penyembuhan tulang fraktur kortikal pada tulang panjang dan tulang kanselosa pada metafisis tulang panjang maupun tulang pendek. (Baca juga : Gejala Kanker Tulang Belakang)

Proses penyembuhan tulang kortikal, pada proses penyembuhan tulang kortikal, terdapat 4 fase utama, yaitu:

1. Hematoma

Pembuluh darah kecil dalam sistem haversian yang melewati kanalikuli akan mengalami luka goresan di daerah fraktur apabila terjadi proses penyembuhan patah tulang di bagian tulang panjang. Di mana pembuluh darah tersebut akan membentuk hematoma di kedua sisi fraktur. Hematoma tersebut akan diliputi oleh periosteum yang terdorong dan mengalami robekan dikarenakan hematoma yang menekan. Hal ini mengakibatkan terjadinya ekstravasasi darah dalam jaringan lunak. Fase hematoma berlangsung selama 2-3 minggu. (Baca juga: Cara Mengobati Pengapuran Tulang Lutut)

2. Proliferasi seluler

Fase yang terjadi setelah fase hematoma adalah proliferasi seluler subperiosteal dan endosteal. Pada fase ini terjadi reaksi penyembuhan dari jaringan lunak. Penyembuhan  diawali dengan adanya sel osteogenik yang mengalami proses proliferasi dan membentuk kalus eksterna dari periosteum. Selain itu, sel osteogenik tersebut juga membentuk kalus interna di endosteum. Pada permulaan tahap dari penyembuhan fraktur tersebut, jumlah sel osteogenik akan bertambah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Di mana analoginya, kecepatan ini mengalahkan kecepatan penyebaran tumor ganas di dalam tubuh. Fase ini memakan waktu 2-3 minggu setelah hematoma atau 4-8 minggu setelah patah tulang terjadi. (Baca juga : Penyebab Tulang Tangan Ngilu)

3. Pembentukan kalus dan konsolidasi

Setelah proliferasi, akan terjadi tahap pembentukan kalus atau fase union secara klinis. Setelah jaringan seluler pada tiap fragmen sel dasar dari osteoblast tumbuh, selanjutnya tulang rawan akan dibentuk oleh kondroblast. Matriks inteseluler kolekan akan menduduki bagian osteoblas. Selain itu juga akan terjadi perlekatan polisakarida oleh garam kalsium yang membentuk tulang imatur. Tulang ini biasa disebut dengan moven bone. (Baca juga: Cara Jitu Menyembuhkan Tulang Retak)

Tahap selanjutnya adalah konsolidasi atau fase union secara radiologi. Pembentukan kalus primer yang dilakukan oleh woven bone. Suatu aktivitas osteoblas secara perlahan akan mengubah bentuk tulang yang lebih matang menjadi struktur lamellar. Pada proses ini, kelebihan kalus akan diresorpsi dalam beberapa tahapan. Fase kalus dan konsolidasi terjadi pada minggu ke 4 atau 8, sesaat setelah fase proliferasi dan berlangsung selama kurang lebih 4 minggu. (Baca juga: Penyebab TBC Tulang)

4. Remodeling

Pada fase remodeling, bila union telah lengkap maka bagian yang mirip dengan bulbus yang meliputi tulang tanpa kanalis medularis akan dibentuk oleh tulang yang baru. Setelah itu secara perlahan akan terjadi proses resorpsi secara osteoklastik. Namun, terjadi osteoblastik pada tulang dan secara perlahan kalus eksterna akan menghilang. Sedangkan kalus intermediet akan berubah menjadi tulang kompak yang berisi sistem haversian danakan terjadi peronggaan di kalus yang terdapat di bagian dalam untuk membentuk sumsum. Tahap ini dimulai dari minggu 8-12 setelah terjadinya fraktur. (Baca juga : Ciri Flu Tulang)

Letak dari tulang kanselosa adalah berada di metafisis tulang panjang, tulang pendek dan tulang pipih dengan korteks tipis. Proses penyembuhan pada tulang kanselosa melalui tahapan terbentuknya kalus interna dan ensteal. Proses pembentukan kalus interna yang terjadi pada anak memiliki peranan penting. Pada proses osteogenik yang menyembuhkan sel dari endosteal yang dapat menutupi trabekula akan berproliferasi. Proliferasi ini akan membentuk woven bone primer dalam fraktur yang juga akan disertai dengan hematoma. Terbentuknya kalus interna akan mengisi ruangan pada daerah fraktur. Kontak langsung diantara suatu permukaan tulang fraktur (satu kalus endosteal) akan menyebabkan terjadinya suatu penyembuhan fraktur pada tulang kanselosa. Kontak dari kedua fraktur tersebut mengakibatkan terjadinya union secara klinis. Pada tahap selanjutnya, tulang lamellar akan menggantikan woven bone dan tulang mengalami proses konsolidasi. (Baca juga: Ciri-ciri Kanker Tulang)

Bila dibandingkan dengan penyembuhan tulang kortikal, proses penyembuhan pada tulang kanselosa memiliki waktu yang relative lebih cepat. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, di antaranya permukaan tulang kanselosa yang lebih luas, vaskularisasi yang cukup, vaskularisasi yang lebih cepat karena adanya kontak yang baik dan hematoma yang memberikan peranan di dalam penyembuhan fraktur.

Artikel lainnya:

Waktu Penyembuhan Rata-rata

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, letak patah tulang atau jenis tulang yang patah juga memiliki rentang waktu yang berbeda para proses penyembuhan dari patah tulang. Data dari beberapa jenis tulang dan rata-rata waktu penyembuhannnya adalah sebagai berikut :

  • Tulang paha bagian poros (femoral shaft) – 12 minggu.
  • Tulang paha di bagian leher (femoralis neck) – 12 minggu.
  • Tulang tungkai bawah (tibia) – 10 minggu.
  • Tulang kering (fibula) – 10 minggu.
  • Tulang lengan bawah – 8 hingga 10 minggu
  • Tulang lengan atas (humerus) – 6 hingga 8 minggu.
  • Distal radius – 4 hingga 6 minggu
  • Tulang telapak tangan (metacarpals) – 4 hingga 6 minggu.
  • Tulang jari – 3 minggu.

Syarat Penyambungan Patah Tulang Normal

Proses pada proses penyembuhan patah tulang yang terjadi secara normal, paling tidak harus memenuhi tiga persayaratan utama, di antaranya :

  • Tidak ada infeksi
  • Suplai darah utuh – pada bagian tulang yang patah diharapkan masih terdapat jaringan yang menyuplai darah dengan baik sehingga bagian tersebut dinilai masih hidup. (Baca juga: Makanan yang Mengandung Kalsium)
  • Immobilitas tulang – tidak boleh ada gerakan pada bagian tulang yang patah.

Faktor yang Mempengaruhi

Jangka waktu yang dibuttuhkan untuk proses penyembuhan dari patah tulang dan kemampuan untuk memperbaiki diri (remodeling) dari setiap orang berbeda-beda. Beberapah faktor yang mempengaruhi antara lain adalah :

  • Usia
  • Lokasi
  • Konfigurasi
  • Pergeseran awal fraktur
  • Vaskularisasi
  • Reduksi dan imobilisasi
  • Waktu imobilisasi
  • Ruangan antara dua fragmen
  • Adanya infeksi
  • Cairan sinovia
  • Gerakan aktif dan pasif

Itulah informasi beberapa tahapan dalam proses penyembuhan dari patah tulang berikut dengan jangka waktu penyembuhan, syarat percepatan penyembuhan secara normal dan faktor apa saja yang mempengaruhi cepat atau lambatnya tahapan proses pada penyembuhan patah tulang. Semoga informasi di atas dapat memenuhi kebutuhan Anda dalam memahami proses penyembuhan dari patah tulang. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan dan waspada agar tidak mengalami patah tulang.

Sponsors Link
, , ,
Post Date: Thursday 21st, September 2017 / 07:27 Oleh :
Kategori : Pengobatan