Inilah 9 Obat Penyakit ALS Wajib Dicoba dan Perlu Anda Ketahui
Amyotrophic Lateral Sclerosis atau ALS merupakan suatu kelainan syaraf dimana terjadi penurunan pada fungsi sel syaraf motorik di dalam otak dan sel syaraf di dalam sumsum tulang mengalami kerusakan. Ketika sel syaraf mengalami kerusakan, sinyal akan disampaikan pada tulanng dan otot. Hal ini menyebabkan penderita ALS perlahan-lahan dapat mengalami kelainan pada tulang dan otot. Penyakit ALS atau juga disebut dengan Lou Gherig ini memiliki dua tipe, yaitu gangguan syaraf motorik atas pada sel syaraf otak dan gangguan syaraf motorik bawah menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang.
Syaraf motorik merupakan syaraf yang mengontrol gerakan otot di seluruh tubuh. Jika syaraf motorik terganggu dan tidak diberikan obat penyakit ALS, maka syaraf motorik dapat mati dan tidak dapat mengirimkan sinyal pada otak untuk mengendalikan otot. Apabila otak kehilangan fungsi kendali pada otot, maka dapat menimbulkan penurunan fungsi otot dan bisa mengakibatkan kelumpuhan. Penyakit yang bisa menjadi macam penyebab spasme otot ini sebagian besar diderita oleh orang dewasa yang berusia 40 hingga 60 tahun, yang kejadiannya cukup langka. Karena hanya mempengaruhi syaraf motorik, pada umumnya penderita tidak kehilangan fungsi kemampuan lainnya seperti penglihatan, pendengaran, perasa atau mental yang terganggu.
Apa saja penanganan dan obat penyakit ALS ini?
Awal mula ketika seseorang mengalami ALS adalah melemahnya kekuatan otot pada salah satu bagian tubuh, misalnya pada otot kaki yang merupakan penyebab tulang ngilu-ngilu dan sakit pada kaki saat digunakan berjalan atau otot pada mulut yang membuat penderita mengalami gangguan dalam berbicara. Menurunnya kekuatan otot ini kemudian akan mengenai otot di bagian tubuh lain, sehingga perlu segera dilakukan pemeriksaan ke dokter agar dapat mendapatkan obat penyakit ALS yang tepat. Berikut ini adalah beberapa jenis penanganan dan pengobatan untuk penyakit ALS:
- Dilakukan pemeriksaan pungsi lumbal, yaitu pengambilan cairan dari sumsum tulang belakang untuk keperluan diagnosis dan perlu diwaspadai mengenai efek pengambilan cairan sumsum tulang belakang pada penderita.
- Terapi pernapasan, untuk menangani otot-otot pernapan yang mengalami penurunan fungsi dan biasanya dokter akan memberikan alat bantu pernapasan untuk digunakan penderita ALS terutama ketika malam hari.
- Terapi berbicara, agar kemampuan komunikasi penderita ALS semakin meningkat, baik dengan meningkatkan teknik berbicara maupun dengan alat bantu berbicara.
- Terapi fisik, yang juga digunakan sebagai terapi untuk penderita skoliosis sehingga penderita ALS dapat meningkatkan kemampuan gerak tubuh untuk menunjang aktivitas sehari-hari, baik dengan melatih anggota gerak maupun dalam menggunakan alat bantu untuk bergerak.
- Terapi okupasi, merupakan obat penyakit ALS dengan membantu penderita mandiri dalam menggunakan anggota tubuhnya untuk beraktivitas semaksimal mungkin dan membantu dalam penggunaan peralatan untuk memudahkan penderita melakukan aktivitasnya.
- Obat Rilutek atau Riluzole, yang merupakan satu-satunya obat yang dapat digunakan penderita ALS, yang bisa menghambat glutamat sehingga kelangsungan hidup penderita dapat meningkat dan meningkatkan kemampuan untuk mengunyah dan menelan makanan.
- Obat gabapentin, untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit pada otot yang terasa seperti di macam-macam penyakit tulang pada umumnya.
- Obat tinzanadine, untuk menangani terjadinya kekauan atau spasme otot yang membuat sulit untuk bergerak.
- Obat amitriptyline, yang biasanya diresepkan dokter ketika penderita ALS mempunyai kendala untuk menelan air liurnya.
Demikian informasi mengenai beberapa penanganan dan obat penyakit ALS, semoga bermanfaat.