4 Terapi Untuk Penderita Skoliosis Paling Ampuh yang Wajib Dicoba
Kondisi tulang bengkok memang sebenarnya bukan suatu penyakit tetapi suatu kondisi. Biasanya keadaan seperti itu dibutuhkan Terapi untuk Penderita Skoliosis untuk mengatasinya. Bicara tentang hal ini, skoliosis merupakan suatu kondisi kelengkungan pada tulang belakang mengesamping secara tidak normal. Otomatis kondisi penderita terlihat menyerong pada bagian tulang meskipun sudah berdiri tegak.
Pada umumnya, anak-anak yang lebih rentan terserang penyakit ini sebelum mereka mengalami masa pubertas. Usia yang sering mengalami kondisi ini adalah 10 tahun sampai dengan usia 15 tahun. Tidak ada perbandingan berbeda baik laki-laki maupun perempuan, semunya sama-sama mempunyai resiko yang tidak berbeda. Hanya saja wanita lebih rentan mengalami perburukan gejala di bandingkan dengan laki-laki, sehingga di perlukan penanganan yang lebih memadai.
Skoliosis yang di alami anak-anak memang sifatnya tidak terlalu buruk, akan tetapi hal itu tetap harus mendapatkan penanganan atau perawatan khusus. Apalagi ketika orang tua telah menemui tanda-tanda awal skoliosis yang menimpa anaknya, seharusnya mereka lebih sigap dan cepat dalam mengambil langkah dini. Sehingga tidak terjadi kondisi yang lebih parah. Kadang dokter lebih menyarankan untuk melakukan perawatan X-ray secara rutin untuk mengetahui perkembangan dari kondisi skoliosis dan menghindari komplikasi lanjutan. Selain itu, penderita juga bisa menerapkan posisi tidur yang baik untuk penderita skoliosis berikut untuk mencegahnya lebih parah.
Seseorang yang menderita skoliosis akan mengalami hal-hal seperti sulit bernapas dan merasakan nyeri hebat baik remaja maupun dewasa. Terlebih lagi saat kelengkungan tulang belakang bertambah parah, rasa-rasa seperti itu semakin terasa. Oleh sebab itu deteksi dini diperlukan sekali guna mencegah skoliosis mencapai tahap parah lebih lanjut.
Lalu kapan dilakukannya Terapi untuk Penderita Skoliosis? Langkah perawatan seperti terapi tentu saja di lakukan ketika seseorang benar-benar mengalami kondisi ini. Anda perlu memahami terlebih dahulu apa saja gejala dari skoliosis. Berikut ini tanda-tanda bahwa seseorang telah mengalami kondisi Skoliosis.
Gejala skoliosis umumnya dapat dilihat dari perubahan penampilan dada, pinggul, serta bahu. Cek di bawah ini:
- Pinggul – Pada salah satu pinggul terlihat lebih menonjol. Berikut dampak bahaya dari tulang panggul menonjol yang perlu diwaspadai mulai dari sekarang juga.
- Tubuh – Tubuh seorang penderita skoliosis terlihat lebih condong pada satu sisi.
- Bahu – Keadaan di salah satu bahu terlihat lebih tinggi.
- Tulang Belikat – Salah satu tulang belikat penderita tampak lebih menonjol. Simak cara mengatasinya pada pembahasan tulang belikat menonjol berikut.
- Kaki – Pada posisi kaki terlihat lebih panjang salah satunya atau tidak seimbang.
- Nyeri – Timbulnya rasa nyeri pada punggung, namun beberapa ada yang tidak mengalaminya.
Seberapa pentingkah Terapi untuk Penderita Skoliosis? Pastinya metode ini sangat di perlukan sekali untuk meringankan beban penderitanya. Perlu diketahui bahwa setiap penderita akan mengalami sakit yang beragam. Beberapa ada yang mengalami rasa sakit menjalar mulai dari tulang belakang sampai ke kaki, pinggul, dan bahkan hingga tangan, terutama pada saat mereka sedang berjalan atau berdiri.
Akan tetapi semua rasa sakit itu akan mereda ketika mereka berbaring dengan posisi punggung lurus atau pada salah satu sisi tubuh. Sedangkan beberapa penderita skoliosis ada yang akan mengalami nyeri pada punggung secara konstan, apapun posisi mereka. Sehingga hal ini yang membuat penderita skoliosis parah akan merasa kesulitan bernafas.
Skoliosis dapat memengaruhi sistem saraf apabila ujung saraf telah tertekan oleh salah satu atau lebih dari tulang belakang yang melengkung. Keadaan ini dapat menimbulkan kaki terasa kebas atau lemah, terjadinya inkontinensia atau tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, sebagian penderita skoliosis pria bisa saja mengalami disfungsi ereksi. (Baca Juga: Hubungan Onani dengan Kesehatan Tulang)
Gejala skoliosis pada anak mungkin tidak disadari karena biasanya tidak menyebabkan rasa sakit dan kemunculannya perlahan-lahan. Jika Anda menduga anak Anda mengalami gejala skoliosis, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sejauh pembahasan artikel ini tentang penyakit skoliosis, salah satu hal penting lain yang tidak bisa anda lewatkan adalah penyebab kondisi ini. Apa itu?
Penyebab Skoliosis
Faktanya, kebanyakan dari penyakit skoliosis memang tidak bisa dicegah lantaran tidak diketahui apa yang menjadi penyebabnya. Oleh karena hal itulah mereka (penderita) terlanjur mengalami keadaan fisik yang ada. Adapun beberapa tipe skoliosis telah di kelompokkan berdasarkan dari penyebabnya.
- Skoliosis idiopatik
Kasus skoliosis yang tidak diketahui secara pasti apa penyebabnya disebut idiopatik. Skoliosis tipe ini memang tidak bisa di cegah namun tidak pula di pengaruhi oleh faktor seperti usia, olahraga, maupun postur tubuh. Tetapi, satu faktor yang bermain disini adalah genetika atau keturunan yang memang tidak bisa di cegah. Garis keturunan berperan kuat dalam menurunkan suatu kondisi atau penyakit. Sekitar 80% penderita skoliosis menderita tipe idiopatik tersebut. Jika kejadiannya sudah terlalu parah, maka bisa mengikuti cara pengobatan skoliosis bera tanpa operasi berikut.
- Skoliosis Degeneratif
Skoliosis degeneratif terjadi di latar belakangi oleh adanya kerusakan pada bagian tulang belakang secara perlahan-lahan. Tipe ini lebih sering menimpa orang dewasa seiring bertambahnya usia dan tulang belakang semakin menyempit serta lemah. Bukan hanya itu saja, tipe degeneratif disebabkan pula oleh gangguan yang berhubungan dengan tulang belakang misalnya adalah osteoporosis, penyakit parkinson, motor neurone disease, sklerosis multipel, dan kerusakan tulang belakang yang terjadi akibat operasi.
- Skoliosis Kongenital
Selain idiopatik dan degeneratif, tipe skoliosis yang lainnya adalah konginital atau bawaan. Tipe ini disebabkan oleh tulang belakang yang tidak tumbuh secara normal sejak bayi atau masih dalam kandungan. Berikut berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan tulang belakang bayi melengkung.
- Skoliosis Neuromuskular
Skoliosis tipe ini di pengaruhi oleh kelainan bentuk tulang belakang dari gangguan persarafan dan otot seperti pada penyakit lumpuh otak atau distrofi otot. Untuk melakukan pencegahan supaya kejadian ini tidak menimpa Anda, sebaiknya terapkan pencegahan distrofi otot paling ampuh yang bisa dicoba berikut.
Diagnosis Skoliosis
Penderita Skoliosis dapat di analisa oleh para dokter dengan cara melakukan pemeriksaan fisik pada bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan juga pinggul. Tujuan ini guna melihat lebih jauh apakah ada yang tampak menonjol dari salah satu bagian tersebut. Disamping itu, biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan yang berhubungan dengan saraf, misalnya memeriksa kenormalan refleks tubuh, sensasi dan kekuatan otot.
Sedangkan metode X-ray seperti yang telah di sebutkan di atas dilakukan untuk melihat sudut lengkung tulang belakang atau sudut Cobb, dan memastikan diagnosis skoliosis. Sedangkan untuk tes kelanjutan yang banyak di sarankan oleh dokter ortopedi adalah CT Scan atau MRI scan, khususnya apabila telah dicurigai adanya pemicu lain seperti tumor tulang.
Semua perawatan skoliosis tergantung dari tingkat keparahan pasien yang di dasari pula dengan usia, lokasi dan pola lengkungan, serta jenis kelamin penderita. Biasanya, keadaan tulang yang sudah tidak normal bisa di tangani dengan jalan bedah atau operasi. Namun, setelah beberapa cara bisa dilakukan selain operasi banyak yang lebih memilihnya seperti terapi.
4 Metode Terapi Untuk Penderita Skoliosis
- Terapi Brace
Karena skoliosis yang menimpa setiap orang berbeda-beda, maka terapi yang di ambil tidaklah sama. Keparahan yang terjadi pada kondisi skoliosis seseorang mungkin bisa di atasi dengan terapi brace. Biasanya, brace akan disarankan bagi mereka yang kadar kelengkungannya mencapai hingga 25 sampai dengan 35 derajat. Brace merupakan alat penyanggah tulang yang dibuat untuk digunakan sepanjang tubuh bagian panggul sampai ketiak.
Terapi skoliosis ini bisa dilakukan sejak masih remaja atau sejak di curigai tanda-tanda awalnya. Alat ini berguna untuk menjaga pertumbuhan tulang belakang tetap sejajar ke depannya. Sehingga dengan pemakaian teratur bisa meminimalisir kondisi tulang punggung bengkok. Brace bisa di pakai sehari-hari ketika sedang beraktifitas.
- Fisioterapi
Setelah anda melakukan terapi brace, selanjutnya bisa dengan langkah fisioterapi. Terapi ini mengajarkan anda berlatih bagaimana mengatasi rasa nyeri akibat posisi tulang belakang yang telah melengkung. Tidak perlu khawatir karena semua terapis fisioterapi akan membimbing pasien mereka dengan baik dan telaten. Namun, apakah Fisioterpai pasca operati patah tulang itu baik untuk kondisi kesehatan, langsung saja check pada link tersebut.
- Yoga
Yoga adalah bagian dari aktivitas olahraga. Hanya saja tidak banyak gerakan yang di keluarkan kecuali beberapa gerakan tertentu. Yoga sangat di sarankan untuk seseorang yang mudah sekali mengalami stress, karena dalam teknik yoga memberikan cara melakukan meditasi untuk relaksasi otak. Disamping itu, beberapa gerakan yoga mampu membantu penderita skoliosis untuk mengurangi bentuk tulang belakang yang telah bengkok. Sebuah studi mengatakan bahwa yoga mampu menjadi terapi skoliosis yang cukup membantu.
Yoga adalah latihan yang gerakannya bisa memperbaiki postur tubuh seseorang, salah satunya kondisi skoliosis. Penelitian tersebut menyampaikan bahwa posisi yoga dasar seperti plank membantu sekali dalam memperbaiki skoliosis idiopatik. Selain Yoga, berikut olahraga untuk meluruskan tulang belakang yang wajib dicoba.
- Operasi
Operasi adalah langkah bedah yang menjadi terapi terakhir apabila tiga pilihan di atas tidak mengatasi. Ketika melakukan operasi, dokter akan menyisipkan sebuah lempengan atau skrup pada tulang belakang untuk memperbaiki posturnya. Semua operasi tentu mempunyai risiko yang harus di pahami, salah satunya yakni kerusakan yang terjadi pada saraf atau infeksi.
Inilah beberapa terapi untuk penderita skoliosis yang cukup efektif di lakukan. Semoga artikel ini sangat membantu pembaca semua khususnya penderita skoliosis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab hingga teknik mengatasinya seperti yang telah tercantum di atas.