3 Perawatan dan Pengobatan Akromegali yang Perlu Diketahui

Akromegali merupakan salah satu jenis kelainan pada tulang manusia, yang menjadi penyebab tulang tumbuh dan membesar. Kondisi ini dapat dipicu karena produksi hormon pertumbuhan di kelenjar hipofisis yang berlebihan, sehingga akan membuat tulang wajah, tangan, kaki dan lainnya tumbuh membesar secara bertahap. Kasus ini pada umumnya terjadi pada orang dewasa, antara usia 30 hingga 50 tahun. Sayangnya, kelainan akromegali ini tidak dapat dicegah kejadiannya. Namun dengan melakukan perawatan dan pengobatan akromegali yang tepat, dapat meminimalisir akromegali lebih parah dan bisa menyebabkan macam-macam penyakit tulang lain maupun komplikasi yang bisa mengancam nyawa.

Ciri-ciri penyakit akromegali dapat muncul karena beberapa hal. Memiliki riwayat tumor merupakan penyebab paling umum dari kelainan akromegali ini. Sebelum melakukan perawatan dan pengobatan akromegali, perlu dilakukan diagnosis terlebih dahulu. Diagnosis ini didasarkan pada riwayat kesehatan, pengobatan yang baru dijalani dan perubahan pada struktur tubuh. Untuk memastikan diagnosis kelainan akromegali, umumnya dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti:

• CT Scan dan MRI, untuk mengetahui letak dan ukuran tumor yang ada, baik pada kelenjar hipofisis maupun bagian tubuh yang lain.
• Growth hormone suppression test, untuk memverifikasi kejadian akromegali, dengan pemberian glukosa lalu diambil sampel darah untuk mengetahui reaksi hormon pertumbuhan.
• Tes darah, untuk mengukur hormon pertumbuhan dan hormon IGF-I yang diproduksi untuk mengidentifikasi terjadinya akromegali.

Setelah melakukan diagnosis, maka dapat ditentukan jenis perawatan dan pengobatan akromegali yang diderita. Terdapat 3 metode perawatan dan pengobatan yang biasa dilakukan, antara lain adalah:

1. Pembedahan atau operasi

Selain digunakan untuk pengobatan tumor tulang, pembedahan juga disarankan untuk upaya pengangkatan tumor yang terdapat pada kelenjar hipofisis. Tumor ini dapat mengenai saraf di sekitarnya dan dapat membuat produksi hormon pertumbuhan menjadi berlebihan.

2. Dengan obat-obatan

Perawatan dan pengobatan akromegali dengan obat-obatan digunakan untuk mendukung pasien pasca operasi atau digunakan bila operasi tidak bisa dilaksanakan jika tumor ukurannya besar. Jenis obat yang umumnya digunakan antara lain:

• Dopamine agonist, yang digunakan untuk meminimalisir hormon pertumbuhan yang diproduksi. Contoh obat: bromocriptine, cabergoline.
• Growth hormon antagonis, yang berfungsi untuk menghambat dan meminimalisir terjadinya efek hormon pertumbuhan pada tubuh, serta dapat mengatur produksi IGF-I. Contoh obat: pegvisomant.
• Analog somatostatin, yang berperan untuk mengatur produksi hormon pertumbuhan dan mengatur persebarannya ke tubuh, serta membuat ukuran tumor adenoma mengecil. Contoh obat: lanreotide, ocreotide.

3. Radioterapi

Salah satu pengobatan untuk pengobatan kanker tulang belakang adalah radioterapi. Selain itu, radioterapi adalah langkah perawatan dan pengobatan akromegali yang diambil jika pasien tidak membaik dengan operasi atau pemberian obat-obatan. Dengan radioterapi, sel tumor yang bandel dan sulit dijangkau dapat dihancurkan. Radioterapi juga dapat menghambat produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan dengan perlahan-lahan. Ada 3 metode radioterapi yang bisa dilakukan, antara lain:

• Radioterapi konvensional, untuk mencegah kelenjar hipofisis dan jaringan lain mengalami kerusakan.
• Radioterapi gamma knife, untuk menghancurkan sel tumor target tanpa mengenai jaringan di sekitarnya.
• Radioterapi proton, yang fungsinya hampir sama dengan gamma knife namun lebih kuat.

Mengetahui gejala akromegali sejak dini sangat penting untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan sebelum akromegali semakin parah. Dengan begitu, juga dapat mencegah komplikasi yang dapat menjadi penyebab arthritis, hipertensi, diabetes, dan lainnya. Demikian ulasan mengenai perawatan dan pengobatan untuk akromegali, semoga bermanfaat.