4 Cara Operasi Syringomyelia Menurut Kedokteran dan Medis yang Perlu Diketahui
Syringomyelia merupakan salah satu gangguan tulang belakang, dimana pada sumsum tulang belakang tumbuh kista yang berisikan cairan atau syrinx. Cairan ini adalah cairan serebrospinal yang terbentuk dari cairan yang melindungi sumsum tulang belakang dan otak. Penyakit syringomelia ini akan menjadi penyebab tulang belakang sakit dan nyeri, kaku, mati rasa bahkan bisa menjadi lumpuh di bagian tulang lain.
Hal ini disebabkan karena jika penyakit tidak segera ditangani dengan cara operasi syringomyelia menurut kedokteran dan medis, kista dalam sumsum tulang belakang akan semakin membesar dan memanjang. Sehingga jaringan syaraf yang ada dalam sumsum tulang belakang dapat tertekan oleh kista yang membesar tersebut. Jika pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai obat herbal untuk syringomyelia, pada artikel kali ini akan dibahas pengobatan secara medis yaitu cara operasi syringomyelia menurut kedokteran dan medis, yaitu sebagai berikut:
1. Operasi untuk menangani malformasi Chiari
Penyebab utama dari penyakit syringomyelia selain adanya cedera sumsum tulang belakang adalah terhambatnya cairan serebrospinal. Hambatan ini disebabkan karena adanya malformasi Chiari, yaitu suatu kelainan pada otak kecil yang menonjol keluar dari tulang tengkorak dan masuk ke dalam saluran di sumsum tulang belakang.
Operasi ini bertujuan untuk melancarkan cairan serebrospinal, yaitu dengan membuat dasar tulang tengkorak menjadi lebih longgar dan membuat lapisan penutup otak menjadi lebih luas. Selain itu operasi ini juga bertujuan untuk memperkecil ukuran kista yang ada di dalam sumsum tulang belakang.
2. Operasi untuk mengatasi obstruksi atau hambatan tulang belakang
Cara operasi syringomyelia menurut kedokteran dan medis adalah untuk mengatasi hambatan yang ada pada sumsum tulang belakang. Adanya tumor tulang belakang atau adanya pertumbuhan tulang yang tidak normal di tulang belakang dapat menghambat aliran dari cairan serebrospinal. Operasi ini bertujuan untuk mengatasi hambatan seperti tumor atau pertumbuhan tulang yang tidak normal tersebut. Dengan begitu dapat mengembalikan cairan serebrospinal dapat mengalir secara normal.
3. Operasi untuk drainasi cairan serebrospinal
Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengeluarkan cairan yang ada di dalam kista. Cairan serebrospinal dalam kista akan ditampung dan dikeluarkan dengan memasang sebuah sistem yang diisebut dengan shunt. Shunt ini berbentuk suatu saluran dengan ujung saluran drainase diletakkan pada kista yang ada di tulang belakang, sedangkan ujung satunya diletakkan di bagian tubuh lain misalnya bagian perut. Setelah pemasangan shunt, pasien akan diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi maupun komplikasi seperti muncul kelainan pada tulang lainnya.
4. Operasi untuk memperbaiki kelainan aliran cairan serebrospinal
Adanya syringomyelia dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya pendarahan sumsum tulang belakang. Cara operasi syringomyelia menurut kedokteran dan medis ini berfungsi untuk melancarkan aliran cairan serebrospinal seperti semula. Misalnya saja jika terjadi penambatan sumsum tulang belakang, maka operasi berfungsi untuk menghilangkan penambatan yang bisa menyebabkan syringomyelia dan cairan serebrospinal dapat mengalir kembali dengan lancar.
Syringomyelia menjadi salah satu penyakit dari macam-macam penyakit tulang yang bisa kembali kambuh, walaupun setelah dilakukan operasi dan pengobatan. Maka dari itu perawatan lanjutan setelah melakukan operasi sangatlah penting, untuk mencegah kembali terjadinya kerusakan pada sumsum tulang belakang dan jaringan syaraf di dalamnya, yang bisa bersifat permanen kerusakannya. Demikian informasi mengenai cara operasi syringomyelia menurut kedokteran dan medis.yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.