7 Ciri-ciri Tulang Retak Pada Kaki dan Lutut
Tulang merupakan salah satu organ gerak di dalam tubuh yang juga berfungsi sebagai penopang tubuh. Tulang lainnya bertugas untuk membentuk postur tubuh dan juga melindungi organ vital di dalam tubuh. Tulang perlu dijaga kesehatannya. Namun mungkin sering kali terdapat beberapa gangguan pada tulang yang menyebabkan muncul beragam penyakit, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau faktor luar (bisa berupa kecelakaan atau cedera). Salah satu gangguan tulang yang disebabkan oleh faktor luar adalah retak tulang atau patah tulang. (baca juga: Macam Macam Penyakit Tulang)
Retak tulang atau patah tulang sering disebut dalam istilah medis berupa fraktur. Jenis dari fraktur ini sendiri beragam, tergantung parahnya, lokasinya, serta penyebabnya. Beberapa penyebab dari retak pada tulang atau bahkan patah tulang di antaranya:
- Cedera – Jika penderita baru saja mengalami kecelakaan dan tulang mendapat benturan yang keras, bisa jadi tulang mengalami retak atau bahkan patah.
- Faktor usia – Seseorang yang sudah lansia biasanya mengalami pengapuran atau pengeroposan tulang. Kedua hal tersebut bisa menyebabkan retak atau patah tulang karena tulang sudah tidak sekuat dulu. (baca juga: Penyebab Terjadinya Osteomalasia)
- Akibat penyakit tertentu – Penyakit tertentu juga bisa mempengaruhi kekuatan tulang, sehingga tulang menjadi lebih mudah retak atau patah. (baca juga: Gejala TBC Tulang – TBC Tulang)
- Obesitas – Seseorang dengan kondisi yang gemuk atau obesitas bisa juga mengalami retak atau patah tulang tanpa sebab. Hal ini dikarenakan tulang tidak sanggup menanggung beban yang terlalu besar.
Retak tulang bisa terjadi di bagian tulang manapun, baik itu tulang di bagian sistem gerak aktif seperti tangan dan kaki, maupun tulang yang tidak bertugas dalam gerak aktif seperti tulang belakang. Jika terjadi pada tulang belakang, maka hal yang berbahaya bisa saja terjadi karena tulang belakang merupakan salah satu bagian tulang yang menyimpan saraf. Maka dari itu retak atau patah tulang perlu untuk segera diketahui agar pengobatan bisa segera dilakukan. Lalu bagaimana ciri-ciri tulang retak atau patah pada kaki dan lutut yang perlu diketahui sebagai diagnosis awal? Berikut penjelasannya:
1. Nyeri
Salah satu ciri dari adanya retak tulang atau fraktur adalah jika terjadi rasa nyeri. Rasa nyeri ini hadir karena retak tulang atau patah tulang akan membuat struktur tulang tidak senormal biasanya. Sehingga susunan saraf pada tulang tersebut akan terganggu. Hal inilah yang menyebabkan rasa sakit terjadi. Mungkin pada awalnya penderita tidak akan menyadari bahwa dirinya sedang menderita retak tulang dan menganggap rasa sakit yang dirasakannya hanya sebagai rasa sakit karena kelelahan atau kram belaka. Namun, jika rasa sakit tersebut tidak juga hilang walau sudah dilakukan perawatan untuk kram otot, berhati-hatilah karena bisa jadi hal tersebut adalah kondisi retak tulang dan bukan nyeri otot biasa. (baca juga: Penyakit Tulang Belakang)
2. Sulit digerakkan
Ciri-ciri tulang retak atau patah tulang berikutnya adalah jika anggota tubuh sulit digerakkan. Misalnya jika kaki terasa sangat nyeri dan sulit untuk digerakkan, maka bisa jadi hal tersebut mengindikasikan bahwa tulang di sekitar kaki ada yang retak atau patah. Demikian pula jika terjadi pada tangan. Apalagi ketika digerakkan rasa sakit itu semakin menjadi-jadi dan terasa menusuk hingga ke tulang. Hal itu bisa terjadi karena saraf pada tulang yang retak sedang terganggu karena cedera yang ada. Maka dari itu, jika terjadi cedera, dan kemudian muncul rasa sakit serta kesulitan bergerak pada bagian tubuh yang sakit, segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Karena bisa jadi penyebabnya adalah retak atau patah tulang. (Baca juga: Penyebab Tulang Ngilu-Ngilu)
3. Deformitas/ perubahan bentuk/ bengkok
Ciri tulang retak atau patah berikutnya adalah jika terjadi perubahan bentuk pada anggota tubuh. Seperti yang diketahui bersama, tulang adalah salah satu organ yang bertugas untuk membentuk postur dan juga bentuk tubuh. Maka jika tulang retak atau patah, postur tubuh pun akan berubah mengikuti bentuk tulang tersebut. Namun ciri ini jarang ditemukan pada penderita retak tulang, dan lebih banyak terjadi pada penderita patah tulang. Itupun patah tulang yang sudah cukup parah. Pada penderita retak tulang atau patah tulang yang tidak parah, ciri ini tidak selalu muncul. Maka dari itu biasanya dibutuhkan adanya tes untuk melihat bagian dalam tubuh dan memastikan apakah benar ada tulang yang mengalami fraktur. (baca juga: Makanan Penyebab Tulang Keropos)
4. Bengkak
Tulang yang mengalami retak atau patah tentunya akan mempengaruhi jaringan di sekitarnya. Salah satunya bagian otot di sekitar tulang. Jika tulang retak, maka otot akan mengalami peradangan. Dan salah satu akibat dari peradangan yang ada di dalam tubuh adalah pembengkakan. Maka seseorang yang mengalami retak tulang juga bisa jadi mengalami pembengkakan pada sebagian anggota tubuhnya, terutama di daerah tulang yang mengalami cedera. Pembengkakan ini akan hilang jika tulang yang retak segera mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat. Rasa nyeri yang muncul juga bisa berasal dari jaringan yang terinfeksi atau membengkak ini.
Artikel Terkait:
- Ciri-ciri Kanker Tulang
- Pengobatan Kanker Tulang Belakang
- Ciri-ciri Kanker Tulang Belakang
- Penyebab Tulang Belakang Sakit
5. Perubahan warna (merah, biru, ungu-kehitaman)
Tulang yang retak atau mengalami patah bisa melukai jaringan otot di sekitarnya. Selain itu, pembuluh darah juga bisa menjadi pecah atau bahkan putus. Hal inilah yang menyebabkan pendarahan di dalam tubuh. Pendarahan di dalam tubuh akan dicirikan dengan pembengkakan seperti yang dijelaskan di atas. Selain pembengkakan, biasanya juga terdapat gejala berupa perubahan warna pada kulit di sekitar tulang yang retak atau patah, yaitu kulit yang membengkak berubah menjadi lebih merah, lebih biru, atau bahkan lebih hitam, hal ini juga harus segera diobati dan diatasi dengan baik. Jika tidak, maka pembekuan darah di sekitar tulang bisa terjadi dan menghambat sirkulasi darah secara normal. Hal ini bisa menyebabkan gejala yang buruk pada tubuh. (Baca juga: Obat Nyeri Tulang Kaki)
6. Gangguan sensibilitas atau peraba
Selain beberapa ciri di atas, tulang retak atau patah juga bisa menyebabkan ciri gangguan sensitifitas atau indera peraba. Seperti yang dijelaskan di atas, di dalam tulang dan di jaringan sekitar tulang ada saraf-saraf. Salah satu tugas saraf adalah untuk menyampaikan respon impuls dari luar, seperti misalnya rangsangan perabaan, atau rangsangan lainnya. Jika saraf terganggu, maka rangsangan tersebut tidak akan tersampaikan ke otak, sehingga bisa muncul gangguan tersebut. Bahkan bisa juga menyebabkan mati rasa atau kelumpuhan sementara. Namun hal ini akan membaik dengan sendirinya ketika retak tulang sudah sembuh nantinya. (baca juga: Makanan yang Mengandung Kalsium – Makanan Untuk Penderita Pengapuran Tulang)
7. Kelemahan otot, umumnya tidak dapat digerakkan
Retak tulang juga bisa menyebabkan gangguan gerak pada otot, yang berupa otot menjadi lemah. Otot yang lemah ini dikarenakan pembengkakan atau peradangan yang ada di sekitarnya. Selain itu, otot yang mengalami pendarahan juga akan kehilangan fungsi atau mengalami penurunan fungsi sehingga akan sulit digerakkan. (baca juga: Penyebab Pengapuran Tulang)
Demikianlah beberapa ciri-ciri tulang retak atau patah yang bisa diketahui untuk deteksi dini. Jika ciri-ciri di atas sedang Anda alami, maka lebih baik segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Hal ini penting karena retak atau patah tulang bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati atau diatasi dengan baik.
Jika pasien positif mendeita retak atau patah tulang, maka beberapa pengobatan yang akan dilakukan oleh dokter antara lain sebagai berikut:
- Obat penghilang rasa sakit
Salah satu pertolongan pertama pada penderita retak dan patah tulang adalah memberikan obat penghilang rasa sakit. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita akibat peradangan yang terjadi karena patah atau retak tulang. Beberapa jenis obat penghilang rasa sakit yang sering digunakan adalah naproxen atau ibuprofen. (Baca juga: Obat Pengapuran Tulang Pinggang)
- Memasang gips
Gips merupakan salah satu pengobatan atau perawatan sederhana yang bisa dilakukan pada penderita retak dan juga patah tulang. Gips adalah alat untuk menahan sebagian atau seluruh anggota tubuh yang sedang cedera. Tujuannya adalah agar anggota tubuh tersebut tetap dalam posisi lurus sehingga tulang tidak terus menerus tergeser atau tersenggol. Hal ini akan mempercepat penyembuhan pada kondisi retak dan patah tulang. (baca juga: Penyebab Sakit Tulang Belakang Tengah)
Artikel Lainnya:
- Cara Mencegah Osteoporosis
- Cara Terapi Tulang Belakang
- Cara Agar Badan Tidak Bungkuk Lagi
- Penyempitan Tulang Belakang
- Operasi
Jika retak atau patah tulang sudah cukup parah, maka kemungkinan besar pasien harus menjalani sejumlah rangkaian operasi. Hal ini dilakukan jika kondisi sudah benar-benar tidak bisa disembuhkan dengan perawatan sederhana. (baca juga: Proses Pembentukan Tulang pada Manusia)
Perawatan retak atau patah tulang
Selain itu, biasanya untuk kasus retak tulang yang tidak begitu parah, dokter akan memberikan beberapa rekomendasi perawatan harian di rumah. Misalnya:
- Dokter menyuruh pasien retak tulang kaki agar memposisikan kakinya lebih tinggi.
- Rekomendasi kompres pada bagian yang bengkak dengan tujuan untuk meredakan rasa nyeri yang ada.
- Rekomendasi penggunaan alat bantu gerak, seperti tongkat agar penderita bisa berjalan.
- Hindari banyak gerakan karena berpotensi untuk memperparah keadaan. (baca juga: Gejala Osteoporosis)
Itulah beberapa penjelasan mengenai ciri-ciri dari tulang retak atau patah beserta beberapa rekomendasi pengobatan yang bsia dilakukan untuk menyembuhkan atau mengembalikan posisi tulang menjadi seperti semula. Ingatlah untuk selalu memeriksakan diri jika beberapa ciri di atas sudah dirasakan, karena pengobatan secepatnya akan menjadi sangat dibutuhkan, agar risiko yang lebih parah bisa segera dicegah. Semoga artikel ini bermanfaat.