Sponsors Link

3 Tanda Patah Tulang Sudah Sembuh Wajib Anda Ketahui

Sponsors Link

Patah tulang sudah sembuh adalah tulang telah mendapatkan kekuatannya kembali untuk menopang tubuh, bergerak, dan melindungi organ seperti semula. Tulang adalah salah satu jenis jaringan ikat yang dilengkapi sumsum tulang. Sumsum tulang adalah tempat pembentukan sel darah baru. Berikut adalah patah tulang sudah sembuh, sebagai berikut:

  • Tulang Sudah Mampu Menopang Tubuh

Salah satu fungsi utama tulang adalah menopang tubuh. Saat tulang yang mengalami cedera telah sembuh atau pulih, maka tulang tersebut telah mendapat kekuatan kembali untuk menyokong tubuh. Tubuh dapat beraktivitas kembali dengan normal.

  • Tulang Sudah Mampu Bergerak

Pergerakan tubuh pada pasien dengan kondisi patah tulang yang telah sembuh tidak akan mengalami kendala lagi. proses penyembuhan patah tulang yang menguat seperti tulang yang lain, mampu bersinergi menggerakan tubuh dengan baik.

  • Tulang Sudah Mampu Melindungi Orang – Organ Tubuh

Tulang yang telah tersambung secara sempurna akan kembali memiliki bentuk sebagaimana mestinya. Tulang yang telah mengalami penyembuhan patah tulang tanpa operasi mampu melindungi organ – orang yang dilindungi sesuai pada fungsiya.

Faktor dan Gejala pada Penyembuhan Patah Tulang

Ada beberapa faktor yang terlibat pada proses penyembuhan patah tulang. Berikut adalah faktor yang telibat pada pemulihan patah tulang.

  • Usia pasien yang mengalami patah tulang.
  • Kondisi kesehatan pasien yang mengalami patah tulang.
  • Jenis istirahat dan terapi yang dilakukan oleh pasien penderita patah tulang.

Penyebab pada tulang dikarenakan kemampuan tulang untuk menahan beban lebih kecil dari berat beban tersebut. Berikut adalah contoh kasus yang dapat menyebabkan patah tulang

  • Cedera saat olahraga.
  • Kecelakaan pada kendaraan bermotor.
  • Jatuh dari suatu tempat.

Banyak gejala yang akan terjadi saat pasien mengalami cedera. Saat pasien mengalami patah tulang, berikut adalah hal – hal yang akan dirasakan.

  • Kelainan bentuk pada tulang.
  • Perasaan sakit pada anggota tubuh yang mengalami cedera.
  • Bengkak pada bagian yang mengalami cedera.
  • Memar pada anggota tubuh yang mengalami cedera.

Jenis – Jenis dan Komplikasi Patah Tulang

Berbagai jenis resiko cedera mungkin saja terjadi dalam menjalankan aktivitas sehari – hari. Berikut adalah beberapa jenis patah tulang yang biasa terjadi di kehidupan sehari – hari.

1. Patah Tulang Tertutup

Patah tulang tertutup atau biasa disebut tanda patah tulang sudah sembuh sederhana adalah patah tulang yang dialami oleh pasien tanpa merobek kulit. Proses pembentukan tulang pada manusia biasanya hanya bisa diketahui dengan cara dilakukan rontgen.

2. Patah Tulang Terbuka

Patah tulang terbuka atau dikenal dengan patah tulang gabungan merupakan kondisi patah tulang saat tulang mampu merobek kulit. Patah tulang yang mampu merobek kulit akan menampakan tulang tersebut menonjol ke luar.

3. Patah Tulang Greenstick

Patah tulang greenstick umumnya terjadi pada pasien dengan usia kategori anak – anak. Tulang pada anak memiliki sifat flexibel hal tersebut membuat daya regenerasi mereka cenderung lebih cepat. Cara menyembuhkan tulang retak umumnya terjadi pada keretakan yang tipis pada tulang.

4. Patah Tulang Lembut


Patah tulang lembut seringkali terjadi pada bagian kaki. Cedera pada bagian tulang kaki bagian bawah umumnya terjadi karena banyaknya tekanan yang terjadi, diantaranya saat beraktivitas seperti jogging, lari, dan lain – lain.

5. Patah Tulang Kompleks

Patah tulang kompleks terjadi saat pasien mengalami patah tulang dengan adanya luka di sekitar patahan. Hal tersebut terjadi karena adanya kerusakan pembuluh vena, pembuluh arteri, bahkan jaringan syaraf. Kemungkinan adanya cedera pada lapisan tulang (periosteum) memungkinkan terjadi pula pada kasus pasien yang mengalami patah tulang komplek.

6. Patah Tulang Kominuta

Patah tulang kominuta adalah patah tulang yang terjadi menyembabkan tulang terpotong – potong. Potongan – potongan kecil tulang ini cenderung memiliki kerumitan dalam penyembuhan. Waktu penyembuhan yang dialami pasien cenderung lebih lambat.

7. Patah Tulang Avulasi

Patah tulang avulasi terjadi saat otot tulang bertumpuan dengan tendon. Tendon merupakan salah satu jenis jaringan ikat. Otot berkontraksi kuat merenggut tendon sehingga menarik keluar potongan – potongan dari tulang. Pada kasus jenis patah tulang avulasi umumnya terjad pada bagian sendi lutut dan bahu.

8. Patah Tulang Kompresi

Patah tulang kompresi yakni tanda patah tulang sudah sembuh yang terjadi karena adanya paksaan antar tulang. Kasus patah tulang kompresi pada umumnya terjadi pada bagian tulang belakang atau vertebra, orang lanjut usia yang mengalami osteoporosis, dan lain – lain.

Ciri-ciri tulang retak juga bisa saja mengalami komplikasi. Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan komplikasi pada patah tulang, sebagai berikut:

  • Mengalami Kehilangan Darah

Hal tersebut dapat terjadi karena fungsi tulang untuk mensuplai darah terganggu. Faktor istirahat pada pasien juga mampu berakibat buruk pada pembentukan sel – sel darah baru.

  • Cedera Pada Organ

Salah satu fungsi tulang adalah melindungi organ – organ tubuh. Jika tulang mengalami kerusakan dapat menyebabkan resiko kerusakan pula pada organ yang dilindungnya. Contoh otak yang mengalami kerusakan akibat dari tulang tengkorak yang juga mengalami kerusakan. Tulang rusuk yang rusak dapat menyebabkan organ dada juga rusak.

  • Pertumbuhan Tulang Terhambat

Pertumbuhan tulang bisa saja terhambat akibat adanya komplikasi. Contoh pada kasus pecahnya tulang anak yang dekat dengan sendi. Pada lokasi tersebut adalah titik atau lempeng pertumbuhan ditemukan.

Pertolongan Pertama pada Pasien Patah Tulang

Pertolongan pertama pada pasien gejala patah tulang sangat penting dilakukan. Penanganan yang salah dapat menyebabkan resiko kerusakahan jaringan, pendarahan, dan pergeseran tulang yang tambah parah. Hal – hal tersebut harus dipahami sehingga tidak menyebabkan komplikasi yang akan membahayakan pasien.  Hal tersebut memang sebaiknya dilakukan tenaga medis. Begitu pula pada kasus patah tulang seperti pada patah tulang di tengkorak, tulang rusuk, dan panggung lebih baik dilakukan oleh tenaga medis. Berikut adalah hal – hal yang harus dilakukan jika menemukan kasus patah tulang.

1. Hubungi Tenaga Medis

Saat kita menemukan seseorang yang mengalami patah tulang, sebaiknya tidak memindahkan orang tersebut sebelum tenaga medis datang. Jika seseorang itu dalam keadaan sadar sebaiknya menghubungi tenaga medis dengan segera. Hal tersebut dilakukan terutama pada kasus patah tulang seperti tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, panggul atau kaki bagian atas.

2. Penghentian Pendarahan Sementara

Cara untuk menghentikan pendarahan sementara yakni dengan menekan kuat pada bagian luka. Jika tampak penonjolan tulang, penekanan dilakukan pada bagian tepi luka.

3. Penutupan Luka

Pertolongan pertama patah tulang yaitu tentang bagaimana mempertahankan imobilisasi tulang sementara. Luka yang telah ditekan ditutp dengan dressing yang bersih sehingga pengendalian darah dilakukan dengan baik.

4. Jangan Melakukan Pelurusan Tulang Patah

Jangan melakukan pelurusan pada tulang yang patah. Hal tersebut dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya untuk pasien.

5. Pemberian Bantalan

Kenyamanan harus dilakukan pada pasien yang mengalami patah tulang. Bantalan merupakan salah satu upaya untuk memberi kenyamanan pada pasien. Contohnya pada pasien patah tulang tungkai dengan pemberian bantalan pada bagian bawah. Pemberian bantalan harus dilakukan dengan hati – hati sehingga tidak menyebabkan rasa sakit atau gerakan – gerakan yang tidak dibutuhkan.

6. Penerapan Penyangga

Penerapan penyangga dapat dilakukan untuk mendukung pertolongan sehingga pergerakan yang tidak dibutuhkan dapat terhindar. Beberapa benda yang dapat digunakan untuk penyangga atau penyokong pendukung diantaranya papan, kayu, majalah, dan lain – lain. Anggota badan yang diimobilisasi dapat mengurangi resiko pergeseran yang dapat memperparah cedera. Pada cedera lengan, selangka patah, bisa digunakan selempang untuk alat imobilisasi.

7. Pengompresan

Pada bagian tubuh yang retak dapat dilakukan pengompresan. Jika terjadi pembengkakan hal tersebut memeberikan kenyamanan melalui alat kompres dingin.

8. Menghentikan Aktivitas Makan dan Minum

Pasien sebaiknya menghentikan segala aktivitas sebelum dilakukan penanganan oleh tenaga medis. Hal tersebut dapat mempermudah dan mempercepat proses penanganan pada pasien.

Sebaiknya dilakukan penyokongan sementara, selain itu jika terjadi pendarahan eksternal dilakukan kontrol sebelum adanya tindakan medis secara lebih lanjut. Perawatan mandiri pasien patah tulang, pada anda yang mengalami tanda patah tulang sudah sembuh sebagai berikut:

1. Menghindari Barang Bersuhu Panas


Setelah dilakukan pemasangan gips, sebaiknya pasien dijauhkan sementara dari barang yang bersuhu panas seperti air dan lain – lain.

2. Istirahat

Hal tersebut harus dilakukan untuk membatasi gerakan pada daerah luka. Pembidaian dilakukan menyesuaikan dengan dengan kerumitan anggota tubuh yang cedera. Istirahat sangat dibutuhkan untuk pasien penderita patah tulang agar pemulihan berjalan lebih cepat.

3. Mengikuti Saran Tenaga Medis

Pada proses aktivitas sehari – hari yang terbatas, pasien sebaiknya mengikuti saran – saran yang telah disampaikan oleh tenaga medis. Hal tersebut karena kondisi yang masih rentan terhadap resiko cedera lebih lanjut. Misalnya cara penggunaan kruk.

4. Menghindari Aktivitas Berat

Pasien yang membutuhkan istirahat memang sebaiknya menghindari aktivitas yang berat. Contoh dari aktivitas tersebut adalah mengangkat barang berat, mengemudi, dan lain – lain.

5. Jangan Menyodok Kulit Gatal

Jika kulit pada pasien mengalami gatal, jangan pernah mencoba menyodok bagian yang ditutupi gips. Gunakan pengering rambut untuk meniup udara dingin ke dalam gips, sehingga dapat mengurangi rasa gatal.

6. Hindarkan Gips dari Air

Gips harus dihindarkan dari air yang dapat menyebabkan gips basah. Plester yang basah akan berubah tekanannya menjadi lembut, sehingga tidak dapat mendukung proses penyambungan tulang secara optimal. Plester yang basah juga beresiko untuk menyebabkan iritasi pada kulit pasien. Pasien dapat merasakan gatal – gatal. Jika pasien hendak melakukan mandi sebaiknya membungkus anggota tubuh yang sedang digips dengan plastik atau bahan yang anti air.

7. Menemui Dokter Jika Terjadi Pembengkakan

Jika terjadi pembengkakan pada area yang sedang di gips sebaiknya segera menghubungi dokter. Selain pembengkakan, kondisi pasien lain seperti kebiruan, kesemutan, anggota tubuh tidak digerakan, nyeri yang teramat sangat, dan mati rasa harus dikonsultasikan ke dokter agar tidak terjadi hal – hal yang  tidak  diinginkan.

Demikian, itulah beberapa tanda-tanda dari patah tulang yang bisa anda ketahui dengan beberapa awal tanda-tandanya.

Sponsors Link
, ,
Post Date: Tuesday 17th, October 2017 / 09:31 Oleh :
Kategori : Kesehatan Tulang